Kesan para kontestan tentang kontes “Nanyian ASEAN plus 3

(VOVWORLD) - Kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” yang diadakan oleh Radio Suara Vietnam (VOV) di Kota Sam Son, Provinsi Thanh Hoa telah berakhir pada tanggal 20 Agustus. Sukses kontes ini tidak hanya berhenti dalam menemukan suara favorit yang baik, tapi juga memberikan pengalaman-pengalaman luar biasa  tentang negeri dan manusia Vietnam, bisa berkenalan dengan para teman baru dan yang penting ialah mengkonektivitaskan berbagai kebudayaan di kalangan ASEAN. Tujuh belas kontestan  baik mencapai hadiah atau tidak, tapi ketika pulang kembali ke Tanah Airnya masing-masing, mereka mendapatkan kesan yang baik.
Kesan para kontestan tentang kontes “Nanyian ASEAN plus 3 - ảnh 1Pdeputi PM Trinh Dinh Dung dan Direktur Jenderal VOV, Nguyen The Ky menyampaikan hadiah kepada para kontestan  (Foto: baochinhphu.vn) 

Pada malam semi final, 17 kontestan dari 7 negara telah  bersama-sama menyanyikan lagu resmi kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” yang bernama “Lagu ASEAN”. Lagu ini diciptakan oleh Direktur Jenderal VOV, Kepala Badan Pengarahan Kontes ini, Nguyen The Ky, musik ciptaan komponis Doan Nguyen. Lagu ini berbicara tentang solidaritas, kerukunan dan temu pergaulan kebudayaan antar-negara telah meninggalkan kesan yang mendalam terhadap para kontestan. Kontestan Carlin Joy Baje asal Filipina mengatakan: “Dapat menyanyikan lagu ini adalah satu kehormatan bagi saya. Ini adalah satu lagu yang sangat akrab. Lagu ini berbicara tentang kesatuan dalam keanekaragaman antar-negara ASEAN. Satu lagu yang benar-benar bermakna. Saya merasa sangat bangga, ini adalah kesempatan bagi saya untuk memperkenalkan bakat  nyanyi dari Filipina. Ini adalah kesempatan bagi saya untuk melakukan pertunjukan di depan banyak orang”.

Sedangkan, bagi Ni Ni Khin Zaw, penyanyi putri yang terkenal dari Myanmar, orang yang pernah ikut serta dalam banyak kontes nyanyian internasional, orang yang menyanyikan lagu pembukaan Seagames 27, kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” ini adalah kontes yang penuh persahabatan dan dia ingin memperkenalkan identitas Myanmar kepada sahabat-sahabat di kalangan ASEAN. “Ketika ikut serta dalam kontes ini, tujuan utama saya bukanlah memperoleh hadiah, tapi saya ingin menyampaikan nyanyian dari kaum wanita dan bangsa Myanmar. Hadiah bukan diperuntukkan kepada saya, tapi diperuntukkan kepada Tanah Air saya. Ini adalah peristiwa budaya yang turut membangun jembatan penghubung perdamaian, persahabatan dan perkembangan bersama antara semua negara anggota ASEAN, adalah kesempatan bagi para seniman-seniwati untuk memperkenalkan identitas kebudayaan bangsanya dan suara generasi muda kepada para pendengar”.

Pada pihaknya, penyanyi Nam Bunnavoth, salah seorang kontestan di antara tiga kontestan yang mewakili Kamboja untuk ikut serta dalam kontes “Nyanyian AEAN plus 3” menyatakan bahwa ini tidak hanya merupakan satu peristiwa budaya untuk turut membangun jembatan penghubung perdamaian, persahabatan dan perkembangan bersama antara negara-negara anggota ASEAN dengan para mitranya yaitu Tiongkok, Jepang dan Republik Korea saja, tapi juga adalah kesempatan bagi para seniman-seniwati melakukan temu pergaulan, saling belajar untuk meningkatkan kejuruannya. Kontes ini memilih jenis musik pop-musik dari kalangan muda, oleh karena itu, ini adalah kesempatan bagi para penyanyi untuk memperkenalkan identitas kebudayaan bangsanya dan suara generasi muda kepada para pendengar. Kong Sothearith memberitahukan: “Kami telah mempersiapkan lagu-lagu sesuai dengan kriterium kontes ini sampai memanifestasikan keunggulan kami. Kami merasa sangat gembira ketika ikut serta dalam kontes ini, kami telah dapat menemui banyak penyanyi dari negara-negara ASEAN. Hal yang paling saya suka ialah kami telah dapat melakukan temu pergaulan dan bersama dengan para kontestan lain mempererat persahabatan dan keterkaitan di kalangan ASEAN”.

Dalam rangka kontes ini, para kontestan telah dapat mengunjungi dan melakukan temu pergaulan di kompleks lanskap Trang An, Provinsi Ninh Binh, Pusaka Alam dan Budaya Dunia di Vietnam yang mendapat pengakuan dari UNESCO. Bersamaan itu, para penyanyi juga ikut serta dalam Roadshow di pantai Sam Son, bersama-sama membalap sepeda di sepanjang garis pantai dengan slogan-slogan tentang pelestarian lingkungan hidup. Nampaknya dalam semua aktivitas, juga kelihatan semangat dari kaum muda yang termanifestasikan melalui wajah para kontestan yang gembira. Menurut penyanyi putra Thailand, Paisarn Sungoon, dengan hal-hal yang diberikan oleh kontes “Nyanyian ASEAN plus 3”, ini benar-benar menjadi lapangan main dan tempat temu pergaulan bagi semua negara ASEAN melalui musik. “Saya merasa mendapat kehormatan ketika menjadi salah satu wakil Thailand yang ikut serta dalam kontes ini. Saya melihat bahwa ini bukanlah satu kontes, tapi adalah satu kesempatan untuk melakukan temu pergaulan kebudayaan dan mendapat tambahan teman-teman baru. Khususnya, saya bisa memperkenalkan lagu-lagu Thailand kepada warga negara ASEAN”.

Kalau para kontestan terkesan dengan pemandangan alam dan manusia Vietnam, maka bagi Dewan Juri yang meliputi 5 orang (dua orang Vietnam, 1 orang Filipina, 1 orang Indonesia dan 1 orang Thailand) yang adalah para pakar musik sangat terkesan dengan kepandaian musik dari para kontestan. Komponis, produsen musik dan hak cipta, Jamsf.F.Sundah asal Indonesia, anggota Dewan Juri kontes ini memberitahukan: “Para kontestan ikut serta dalam kontes ini dengan bahasa-bahasa mereka. Juga ada calon yang menyanyikan lagu dengan bahasa Inggris. Saya melihat bahwa ini bukanlah lagi satu kontes, tapi adalah satu pertemuan antara bakat-bakat ASEAN. Bisa dilihat, musik ASEAN sangat khas. Setiap negeri mempunyai satu kekhasan sendiri. Juga ada kontestan yang menyanyikan lagu luar negeri yang terkenal. Sangat baik. Vietnam sebagai negara tuan rumah telah berhasil menghimpun negara-negara ASEAN. Saya menilai tinggi VOV yang telah menyelenggarakan kontes ini”.

Kontes tertutup dengan hadiah pertama yang diperoleh oleh kontestan Darlin Joy Baje dari Filipina, dua hadiah kedua termasuk Ni Ni Khin Zaw dari Myanmar dan Thu Lan dari Vietnam, dua hadiah ketiga diperoleh Pham Tien Manh dari Vietnam dan Alvir Anthony Subrado dari Filipina. Bisa dikatakan, musik di mana saja dan kapan saja, tanpa memperbedakan negara dan bangsa. Musik membawa semua orang lebih dekat satu sama lain. Dan kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” telah mengkonektivitaskan bakat-bakat ASEAN dan meninggalkan banyak kesan yang baik dalam hati para kontestan.  

Komentar

Yang lain