Konektivitas pendidikan dan teknologi informasi akan mendatangkan kepentingan kepada rakyat ASEAN
(V0Vworld) - Konektivitas pendidikan merupakan satu bagian titik berat dalam pembangunan dengan sukses Komunitas Sosial-Budaya ASEAN pada tahun 2015. Targetnya yalah menciptakan dasar dan kesempatan bagi rakyat ASEAN untuk mendekati informasi dan pengatahuan. Melalui itu, turut meningkatkan pengertian berbagai lapisan rakyat tentang ASEAN, mendorong proses pengentasan dari kelaparan -kemiskinan dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan.
Para pemimpin tertinggi ASEAN bertekat membangun Komunitas ASEAN 2015.
(Foto: mic.gov.vn)
Pada kenyataannya, pelaksanaan gagasan menyatukan ASEAN bukan-lah merupakan masalah yang mudah ketika ini merupakan satu komunitas multi bahasa. Justru oleh karena itu, pengkonektivitasan dan teknologi informasi mempunyai arti yang sangat penting. Tentang masalah ini, Gwang-jo-Kim, Direktur Badan urusan pendidikan UNESCO kawasan Asia-Pasifik juga menegaskan bahwa dalam proses pelaksanaan integrasi komunits ASEAN pada 2015, pendidikan dan teknologi informasi merupakan salah satu instrumen-instrumen efektif bagi rakyat ASEAN untuk bisa berkonektivitas satu sama lain membantu mereka mendekati kesempatan belajar secara berkualitas melalui konektivitas. Dia mengatakan: « Kesulitan yang dihadapi negara-negara ASEAN sekarang ini yalah masalah bahasa dan geografi. Keanekaragaman budaya, agama dan bangsa ASEAN mengakibatkan situasi kaum miskin, terutama rakyat etnis minoriotas di daerah pegunungan dan daerah pelosok yang mengalami kesulitan dalam mendekati alat-alat belajar dan membuka pengetahuan..Ditambah pula mereka tidak memakai satu bahasa resmi. Dengan bantuan-bantuan, kita bisa membantu mereka mendekati komunitas ASEAN . Menurut saya, semua rakyat ASEAN bisa mendapatkan kepentingan dari konektivitas pendidikan dan perkembangan teknologi informasi”.
Deputi Menteri Informasi dan Komunikasi Vietnam Nguyen Thanh Hung menjawab interview media .(Foto: mic.gov.vn)
Agar bisa selangkah demi selangkah merealisasikan Komunitas Sosial-Budaya, negara-negara ASEAN sedang berupaya meningkatkan kesedaran kaum palajar tentang Komunitas ASEAN melalui berbagai bentuk. Misalnya di Vietnam, semua sekolahan telah melakukan program pengajaran tambahan tentang negara- negara ASEAN, seperti geografi, jumlah penduduk, cuaca, kota, ibu kota, mana-mana kepala Negara dan Pemerintah, makanan, bea cukai masing- masing negara….Vietnam juga mengirim siswanya ke negara - negara tetangga untuk belajar bahasa.
Para peserta Lokakarya : Kerjasama pendidikan luar negeri: prospek dari negara-negara ASEAN".
(Foto: vietnamembassy-thailand.org)
Sedangkan bagi Thailand, semua kegiatan memberikan pengetahuan tentang ASEAN telah digelarkan di semua sekolahan di seluruh negeri. Banyak sekolahan telah menyiapkan rencana konektivitas pendidikan ASEAN dengan negara tetangga dan negara- negara ASEAN lain yang mempunyai kebutuhan menggalang konektivitas dengan sekolahan-sekolahan di Thailand, khususnya bersama-sama membangun dan melaksanakan proyek-proyek pendidikan, diantaranya menaruh perhatian pada pengajaran bahasa satu sama lain. SMA St Margaret (Singapura) dengan aktif mengajarkan isi tentang ASEAN dalam semua mata pelajaran dan melakukan program pertukaran siswa dengan Indonesia untuk membantu bisa saling memahami lebih banyak lagi.
Wakil Laos di Konferensi ASEAN tentang telekomunikasi publik.
(Foto: maycanbangdong.vn.
Bagi Laos, meskipun banyak sekolahan belum melakukan pengajaran kepada pelajar tentang ASEAN, tetapi pemerintah telah menciptakan syarat yang kondusif dengan cara memberikan bantuan keuangan kepada pelajar yang menghadiri perkemahan Musim Panas ASEAN dan melakukan pertandingan olahraga untuk mencari tahu lebih banyak tentang negara-negara ASEAN. Untuk turut membantu ASEAN mendorong pelaksanaan target secara efektif, Badan Pendidikan UNESCO di kawasan Asia-Pasifik juga sedang menggelarkan beberapa pekerjaan untuk turut memberikan pengalaman, teknik, teknologi kepada ASEAN supaya merealisasikan semua target yang sudah ditetapkan. Gwang-jo-Kim, Direktur Badan urusan Pendidikan UNESCO kawasan Asia-Pasifik mengatakan: “ Salah satu diantara pekerjaan-pekerjaan itu yalah membantu kaum guru dan semua basis pendidikan untuk mendekati lebih banyak lagi teknologi informasi. Disamping itu, kami juga mengadakan berbagai forum untuk berbagi pengalaman dan lokakarya supaya para penyusun kebijakan, sarjana dari semua negara ASEAN bisa abelajar satu sama lain. Teknologi informasi masa kini sedang berkembang cepat, maka para penyusun kebijakan harus dapat menanggapi kemajuan ini untuk mengupdat-nya dalam semua kebijakan”.
Konektivitas pendidikan bisa menciptakan kesempatan membantu saling melakukan konektivitas manusia, tetapi satu solusi sendiri-sendiri akan tidak bisa memecahkan masalah. Ia tergantung pada situasi kongkrit semua negara anggota ASEAN dan upaya masing-masing negara. Satu hal yang penting yalah konektivita sini akan menciptakan dasar mantap bagi semua calon warga negara ASEAN ketika memasuki era baru, era Komunitas ASEAN./.