(VOVworld) - Setelah berhari-hari melakukan persiapan, kelompok teman dari saudara Van Nam yang beranggotakan 5 orang, bekerja di banyak bidang, berasal dari banyak provinsi dan kota, tapi mempunyai satu kesamaan ialah tinggal dan bekerja di kota Ho Chi Minh dan khususnya punya hobi berwisata telah memilih Kamboja sebagai destinasi dalam peristirahatan akhir pekan. Dan mereka telah memilih kota Phnom Penh sebagai tempat yang pertama dalam kunjungan-nya.
Istana Raja Kamboja-salah satu diantara destinasi-destinasi yang tidak
bisa kurng dari para turis ketika mengunjungi ibukota Phnom Penh
(Foto: vov.vn)
Terletak di jalan raya Preah Sisowath, mengarah ke sungai Tonle Sap yang mengalir tenang, Istana Raja Kamboja merupakan destinasi yang dipilih oleh kelompok teman dari Van Nam sebagai tempat pertama ketika datang ke kota Phnom Penh. Istana Raja ini berlokasi di satu lapangan besar yang berhadapan ke sungai. Saudara Thanh Trung, seorang yang banyak mengetahui tentang negeri pagoda ini telah memperkenalkan kepada teman-teman-nya tentang bangunan terkenal ini. Dia memberitahukan: “Di belakang lapangan ini ialah satu zona yang penting tidak bisa kurang ketika para turis menapakkan kaki di ibukota Phnom Penh. Tempat ini merupakan Istana Raja - tempat dimana Raja mengadakan rapat dengan para bangsawan dan mengadakan pertemuan dengan sahabat-sahabat di seluruh negeri. Istana Raja ini dibangun pada tahun 1866”.
Pagoda Emas-Perak di ibukota Phnom Penh/
(Foto: dulichcampuchia.biz)
Istana Raja adalah salah satu diantara arsitektur-arsitektur paling tipikal dari kebudayaan Khmer di Kamboja. Di dalam Istana Raja, selain zona gedung resmi untuk membahas masalah-masalah negara, tempat wisata yang paling atraktif adalah pagoda Emas-Perak. Ketika masuk ke dalam pagoda tersebut, ini sungguh-sungguh merupakan “gudang harta benda nasional” dari Kamboja. Orang menyebut pagoda Emas, karena di dalam pagoda ini ada satu patung Buddha yang dibuat dari emas yang besarnya sama dengan manusia yang bertatahkan intan ratna marikam. Landasan pagoda ini dibuat dari perak. Ada 5000 buah batu bata dari Perak dengan motif-motif yang diukir secara halus, setiap batu bata beratnya 1 kilogram. Ini juga merupakan hal yang menyerap kedatangan turis yang paling banyak.
Meninggalkan Istana Raja pada waktu senja, kelompok teman dari Van Nam bersama-sama naik bajai sampai ke monumen Merdeka - satu simbol indah di kota Phnom Penh. Monumen ini dibangun pada tahun 1958 dan dirancang dengan 4 sisi yang sama. Dari monumen Merdeka ini, kelompok teman dari Van Nam telah pergi ke dermaga dan melakukan kunjungan dengan cara naik perahu untuk menikmati pemandangan kota pada waktu senja. Di dermaga yang ramai orang, kano-kano ekspres yang sedang siap menunggu, kelompok teman dari Van Nam melanjutkan perjalanan-nya di kano-kano ini. Saudara Van Nam mengatakan: “Ini merupakan satu kota yang lembut di negeri pagoda yang indah – tempat titik temu dari sungai-sungai Mekong, Bassac dan Tonle Sap, oleh karena itu rakyat Kamboja menyebutnya sebagai kota 4 sisi sungai. Ketika datang ke kota Phnom Penh, selain berwisata di pagoda Emas dan pagoda Perak, naik perahu untuk memandangi kota juga merupakan satu hal yang interesan bagi para turis”.
Setelah sekitar satu jam berwisata di sungai Tonle Sap yang eksotis, kelompok teman dari Van Nam meneruskan perjalanan-nya, yaitu singgah di pasar Phsa Thmey- satu pasar yang paling besar di kota Phnom Penh untuk membeli beberapa suvenir. Berbagai jenis barang yang dijual di pasar sangat beraneka ragam dan khususnya ada beberapa jenis barang khas Kamboja. Gantungan-gantungan kunci yang kecil dan mungil dengan logo Angko Wat atau selendang bandana adalah pilihan dari kelompok teman dari Van Nam. Ha Thu, seorang perempuan satu-satunya dalam kelompok tersebut memberitahukan: “Di pasar, dijual banyak barang suvenir, kita bisa membelinya sebagai suvenir. Tapi karena pergi jauh, kami tidak berani membeli-nya banyak. Saya biasa membeli barang-barang sebagai simbol Kamboja untuk ditempelkan pada lemari es agar setiap kali melihatnya, kami tahu tempat-tempat yang telah kami lewati”.
Istana Raja yang misterius, sungai Tonle Sap yang eksotis atau satu pasar Phsa Thmey yang ramai merupakan kesan-kesan yang interesan ketika kelompok teman dari Van Nam menemukan kota Phnom Penh. Justru karena hal-hal yang misterius dan aktraktif ini, pada paro pertama tahun 2015 ini, Kamboja telah menyambut sekitar 2 juta orang turis mancanegara dan Vietnam adalah negara yang menjadi pelopor tentang jumlah turis yang datang ke negeri pagoda ini.