(VOVWORLD) - Pada waktu lalu, di Kantor Pengurus Besar Asosiasi Persahabatan Vietnam-Laos di kota Hanoi, telah berlangsung temu muka antara rombongan pejabat Museum Kayson Phomvihan dengan orang-orang yang pernah langsung beraktivitas dan melayani para pemimpin Laos. Temu muka ini pada pokoknya untuk mengumpulkan informasi tentang proses aktivitas revolusioner sejak tahun 1950. Dari situ, membangun dan melengkapi dokumen sejarah guna turut memperluas dan membangun Museum Kayson Phomvihan dan banyak museum lain di Laos.
Para peserta temu muka antara rombongan pejabat Museum Kayson Phomvihan dengan orang-orang yang pernah langsung beraktivitas dan melayani para pemimpin Laos. (Foto: vov.vn) |
Pada temu muka tersebut, kira-kira 10 mantan prajurit sukarela, dan para pakar Vietnam di Laos dan 9 pejabat kader yang sedang bekerja di Badan urusan Museum Kaysonphomvihan berpeluang melakukan pertemuan di satu ruangan yang mewah dan penuh kehangatan. Sebagai salah seorang anggota rombongan pejabat dari Museum Kayson Phomvihan, saudara Thongvanh Thongdy, Kepala rombongan memberitahukan:
“Kami adalah barisan pejabat muda, ada banyak informasi yang belum bisa memenuhi kebutuhan pekerjaan. Kami merasa mendapat kehormatan dan gembira bertemu dengan bapak-bapak dan menginginkan agar bapak-bapak membantu kami mengumpulkan informasi yang bersangkutan dengan aktivitas-aktivitas para pemimpin revolusi Laos, khususnya Ketua Kayson Phomvihan dan Ketua Souphanuvong”.
Ketika mengenangkan kesan-kesan tentang Ketua Souphanuvong, Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong, Kepala rombongan mantan pakar militer Vietnam yang pernah membantu Laos memberitahukan:
"Kawan Souphanuvong adalah tokoh luar biasa dari rakyat Laos, bagi saya dan para pakar, para prajurit sukarela dalam pertemuan ini selalu mempunyai kesan-kesan yang mendalam. Kawan bersedia meninggalkan takhta untuk terjun melakukan aktivitas revolusioner dan masuk ke dalam kehidupan yang sangat susah payah. Melihat kembali pada sejarah Laos, kawan Souphanuvong adalah panji-panji pertama yang mempersoalkan penggalangan hubungan dengan Vietnam, sekaligus adalah orang pertama yang memberikan kehidupan baru kepada rakyat berbagai suku bangsa Laos".
Sebagai seorang pakar yang khusus melakukan penelitian tentang penyimpulan perang di Laos, Kolonel Nguyen Tu Lac menceritakan kepada para pemuda tentang pertemuan-pertemuan dengan Ketua Souphanuvong pada tahun-tahun 60-an. Dia memberitahukan:
"Presiden Souphanuvong adalah satu teladan yang luar biasa. Ketika mengunjungi kebun-kebun negara, dan kaum buruh di Kabupaten Sam Nua (Laos), Beliau selalu memeriksa tempat makan, masalah kebersihan, lalu masuk auditorium. Beliau mengatakan kepada para buruh bahwa dia belajar langgam Presiden Ho Chi Minh".
Sebagai seorang aktivis revolusipra-pemberontakan yang beraktivitas di daerah sebelum tahun 1945, dikirim untuk membantu sahabat Laos pada tahun 1954, bapak Ha Minh Tan, 90 tahun, tangannya gemetar membawa satu buku yang sudah tua dimakan waktu, sedang termenung mengenangkan kembali akan kenang-kenangan pada saat menjadi penasehat militer Ketua Kayson Phomvihan. Bapak Ha Minh Tan memberitahukan:
"Kawan Kayson Phomvihan telah meninggalkan banyak kenang-kenangan yang paling yang mendalam dan paling mengenangkan. Saya menulis satu buku untuk Beliau yang isinya tentang pelajaran- pelajaran dan orientasi baru dari Revolusi Laos. Sekarang saya masih menyimpan buku itu. Itulah kenang-kenangan yang sangat saya hargai".
Sehubungan dengan kesempatan ini, wakil dari pihak Laos telah menghadiahkan bingkisan-bingkisan kepada kawan-kawan Vietnam untuk mencatat dedikasi-dedikasi yang diberikan para mantan pakar militer Vietnam dalam perjuangan merebut kemerdekaan, menyatukan Tanah Air dari rakyat Laos, turut memupuk, dan mengembangkan hubungan persahabatan dan solidaritas antara dua bangsa Vietnam-Laos.