Mencari tahu tentang kebudayaan Thailand melalui lagu dan tarian Ram Rac Thai

(VOVWORLD) - Walaupun baru diciptakan dan dipertunjukkan dalam program Khun Pra Chuay pada kira-kira sepuluh tahun ini, tapi lagu “Rac Thai” (Asal-usul Thailand) sudah sangat digemari oleh para pecinta kebudayaan tradisional Thailand, karena iramanya enak dan liriknya mempunyai arti. Lebih-lebih lagi, lagu ini juga digunakan untuk mengiringi tari tradisional Thailand seperti tari Khon, tarian melepaskan bunga, tarian kipas dan lain-lain.
Mencari tahu tentang kebudayaan Thailand melalui lagu dan tarian Ram Rac Thai - ảnh 1Bu guru Waranya Sodawat  (Foto: vovworld.vn) 

Di sekitar panggung kecil yang dihias dengan balon dan panji yang berwarna-warni di dalam ruang belajar yang luasnya 150 meter per segi, ada lebih dari 100 penonton yang sedang menonton tarian di atas  yang dilatari dengan lagu “Rac Thai” yang dipertunjukkan oleh 9 gadis berusia dari 20 sampai 21 tahun. Mereka dibagi menjadi empat barisan yang sama, di antaranya ada tiga barisan pertama yang berbentuk segitiga dan mereka  menarikan  satu tarian yang sama. Barisan terakhir meliputi 4 gadis yang dibagi menjadi dua tim dengan  peralatan-peralatan yang berbeda-beda, yaitu kipas dan “phan” yang mengandung bunga-bunga mawar merah dan bunga khrisan kuning. Mayoritas gadis ini mengenakan pakaian yang berwarna kuning, merah, oranye dan violet. Khususnya ada dua gadis penari kipas yang mengenakan baju renda putih dan ikat pinggang yang berwarna kuning.

“Ini merupakan tarian untuk hari-hari pesta penting di Thailand. Tarian yang kami pertunjukkan ini untuk hari raya tahun baru tradisional orang Thai. Kami belajar tarian ini dalam waktu sebulan”.

“Saya sangat menyukai pakaian ini, karena memanifestasikan kehalusan kaum wanita Thailand. Pakaian ini  cukup teliti. Kami harus minta bantuan dari orang lain untuk mengenakan pakaian ini, karena harus digulung berlapis-lapis”.

Penggunaan berbagai jenis pakaian berada dalam “skenario” dari “koreografer” yaitu nyonya Waranya Sodawat, mahasiswi jurusan bahasa Vietnam dari Universitas Mahasarakham di Pusat Bahasa dan Kebudayaan Thailand. Waranya Sodawat memberitahukan bahwa ketika menggelarkan tarian “Ram Rac Thai”, para penari selalu memilih pakaian-pakaian tradisional seperti itu. Dia mengatakan: “Para gadis mengiringi tarian tradisional dan tarian melepaskan bunga serta mengenakan pakaian Thai Chakri. Sedangkan, para penari kipas mengenakan pakaian Raj Pattern yang  lahir pada zaman Raja Rama 5. Kemudian mengalami perubahan dari generasi ke generasi dan menjadi pakaian Thai Chakri seperti dewasa ini. Sekarang ini, pakaian tradisional Thailand ialah Thai Chakri”.

Selain bagian pakaian, komposisi tarian ini juga diatur oleh Waranya Sodawat supaya sesuai dengan mahasiswa Vietnam. Kalau menari secara benar akan sangat sulit karena di tengah-tengah tarian ini ada tarian Khon. “Tarian Rac Thai adalah tarian yang ringan. Sedangkan tarian Khon adalah tarian yang mensimulasikan tokoh-tokoh seperti hantu dan monyet Hanuman dalam lagu panjang Ramakien. Oleh karena itu, saya hanya memilih 10 gerak tarian utama seperti Ngam Sang Duan, Chip Kuam Chip Ngai dan lain-lain. Tarian Khon diganti dengan tarian melepaskan bunga dan tarian kipas”.

Gerak tarian ini dilakukan dengan lambat dan lemah gemulai di atas latar irama lagu “Rac Thai” yang mesra. Waranya Sodawat menyatakan bahwa isi lagu ini ialah nasehat kepada orang Thai supaya bersama-sama menjaga akarnya bangsa dan menjaga kebudayaan yang diwariskan oleh para pendahulu.

Ciri budaya ini juga sangat dekat dengan tradisi menjaga kebudayaan dari bangsa Vietnam, oleh karena itu, lagu dan tarian “Rac Thai” ini mendapat simpati dan masuk ke hati para pendengar.

“Lagu ini sangat enak didengarkan dan punya arti, memuji keindahan dan nilai-nilai tradisional Thailand. Orang Thai sangat bangga akan tarian tradisional yaitu tarian “Rac Thai”.

“Saya paling menyukai pakaian. Karena memanifestasikan secara jelas kebudayaan Thailand dan sangat indah. Saya dapat mendengarkan banyak lagu Thailand. Kebudayaan Thailand kental dengan identitas tradisional dan sangat beranekaragam seperti halnya dengan kebudayaan Vietnam”.

Sambutan hangat yang diberikan oleh para penonton kepada tarian yang berdurasi 4 menit ini dan pengetahuan yang diperoleh para mahasiswa setelah sebulan melakukan latihan merupakan hasil di luar dugaan bagi para guru dan mahasiswa Pusat Bahasa dan Kebudayaan Thailand. Nyonya Waranya Sodawat memberitahukan bahwa dia akan berusaha menyampaikan pengetahuan budaya untuk membantu mahasiswa Vietnam lebih mencintai bahasa Thai dan kebudayaan Thailand. 

Komentar

Yang lain