(VOVworld) - Untuk mengurangi situasi polusi lingkungan hidup, Pemerintah Filipina baru saja mengumumkan satu proyek perhubungan yang menurut itu berangsur-angsur mengganti Jeep yang digerakkan dengan minyak diesel dengan mobil listrik. Proyek ini sedang mendapat dukungan dari para aktivis lingkungan hidup, sopir dan rakyat Filipina.
Jumlah penjualan mobil listrik di seluruh Filipina
mencapai kira-kira 210 000 buah
(Foto: .vietnamplus.vn)
Jeep yang digerakkan dengan minyak diesel- satu kendaraan publik yang harganya murah dan populer di Filipina berangsur-angsur diganti dengan mobil listrik. Ini adalah salah satu diantara upaya-upaya Pemerintah Filipina untuk mengurangi situasi polusi lingkungan hidup. Sigfrido Tinga, Presiden Dewan Komisaris Perusahaan Transportasi Penggunaan Energi Listrik Global - Perusahaan yang khusus memasok mobil-mobil ini memberitahukan: “85% polusi di ibukota Manila disebabkan oleh kendaraan transport. Oleh karena itu, dengan mengganti sebagian dari unsur utama yang menimbulkan polusi terhadap lingkungan hidup yaitu Jeep adalah hal yang sangat signifikan. Kendaraan transpor menggunakan energi listrik biasanya memakan ongkos permulaan yang lebih mahal, tapi ongkos aktivitas murah. Oleh karena itu, jenis kendaraan ini lebih digunakan dalam transportasi publik dari pada dengan pribadi”.
Menurut rencana, dalam 5 tahun mendatang, 20 000 mobil yang digerakkan dengan energi listrik ini akan diganti dengan 55 000 Jeep yang digerakkan dengan minyak diesel. Selain penggunaan energi listrik, mobil-mobil ini dirancang untuk syarat perhubungan di Filipina dengan banyak keunggulan seperti mencapai kecepatan maksimal 60 Km per jam dan bisa bergerak terus-menerus dalam waktu 4 jam tanpa diisi lagi, kolong kendaraan ini bisa dinaikkan jika jalan kegenangan, batrenya dibungkus di kulit yang anti air,Untuk mempertahankan sebagian kebudayaan Jeep, para pemilik mobil listrik bisa merancang bentuk di luar mobil. Renato Constantino, Direktur Pelaksana Institut Lingkungan Hidup dan Kota yang Berkesinambungan memberitahukan bahwa mobil-mobil ini yang digerakkan dengan energi listrik akan turut mengurangi secara berarti situasi polusi karbon dioxide dan nitrogen oxide. Dia mengatakan: “Kita tidak bisa melihat bermacam-macam gas beracun ini, tapi kita sedang menghirup-nya. Situasi polusi di tiap-tiap jalan dan tiap-tiap daerah sedang turut menimbulkan gejala perubahan iklim global. Carbon dioxida adalah salah satu diantara sebab-sebab yang menimbulkan panasnya bola bumi”.
Proyek Pemerintah Filipina ini juga mendapatkan sambutan dari perusahaan-perusahaan transpor dan para sopir. Karena, mobil-mobil ini digerakkan dengan energi listrik untuk mengurangi biaya pada latar belakang harga BBM meningkat terus-menerus seperti sekarang. Roberto Martin, Presiden Dewan Komisaris Grup Transportasi Pasang Masda memberitahukan: “Pendapatan sopir menderita pengaruh besar dari harga BBM. Oleh karena itu, mobil-mobil ini adalah solusi umum bagi masalah kami sekarang. Tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan hidup dan menghemat 50% biaya terbanding dengan minyak diesel”.
Mengganti Jeep yang digerakkan dengan minyak diesel - satu kendaraan transportasi yang pernah dianggap sebagai simbol di jalan-jalan Filipina dengan mobil-mobil 20 kursi yang menggunakan energi listrik tidak hanya merupakan satu keputusan yang mendapat dukungan baik dari orang-orang Filipina, melainkan juga dari para aktivis lingkungan hidup di dunia. Namun, ini bukanlah sasaran terakhir. Untuk mengurangi kebergantungan pada energi listrik, mobil-mobil yang digerakkan dengan energi surya akan cepat berada di jalan-jalan Filipina pada tahun 2017./.