(VOVworld) - Bandara internsional Hathawady-bandara internasional ke-4 di Myanmar telah mulai dibangun pada September 2013 di kawasan Bago, di sebelah utara ibukota Yangon. Bersama dengan mengupgrade bandara internasional Yangon, pembangunan bandara internasioal Hathawady adalah satu bagian dalam rencana mendorong pariwisata negara pagoda emas. Sejak melakukan reformasi, Myanmar sedang menjadi tempat wisata yang atraktif di kawasan Asia Tenggara.
Dengan dana investasi sebesar USD 2 miliar, bandara internasional Hathawady direncanakan akan dibuka pada tahun 2018. Menurut perancangan, bandara internasional ini akan menyambut kedatangan kira-kira 12 juta penumpang per tahun. Khususnya, bandara ini juga bisa melayani pesawat terbang AirBus A380 - jenis pesawat terbang yang mengangkut penumpang terbesar sekarang. Bapak Win Swe Tun, Wakil Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Myanmar memberitahukan bahwa satu kota bergelora akan dibangun di sekitar bandara baru ini untuk mengubah-nya menjadi satu pusat perdagangan. Dia mengatakan: “Zona bandara Hathawady yang dirancang ini yang luasnya 9 kali lipat terbanding dengan bandara internasional Yangon sekarang. Bandara ini juga sangat dekat dengan kota Bago, jalan darat ASEAN dan zona-zona industri seperti zona industri Thilawa. Oleh karena itu, bandara ini akan menjadi tempat yang ideal bagi bermacam-macam jenis pesawat terbang untuk lepas landas dan turun landas. Proyek bandara Hathawady tidak hanya merupakan satu proyek pembangunan bandara internasional, melainkan juga mengarah ke pembangunan kota di sekitar bandara untuk aktivitas–aktivitas bandara, aktivitas-aktivitas bisnis seperti organisasi perawatan pesawat terbang, pusat-pusat pendidikan dan beberapa zona rekreasi, lapangan golf dan hotel”.
Pembangunan kota bandara baru Hathawady merupakan satu bagian dari proyek memperluas sistim bandara pokok di Myanmar. Sekarang, Myanmar punya 4 bandara internasional, diantaranya bandara internasional Yangon sedang melayani 94% misipenerbangan internasional di sini. Meskipun begitu, bandara Yangon tetap belum bisa melayani bermacam-macam jenis pesawat terbang berkaliber besar. Ini adalah alasan mengapa Myanmar membangun bandara internasional Hathawady. Selain itu, Pemerintah Myanmar juga berencana membangun satu pusat perdagangan ke-2 di negara ini, di sekitar bandara Hathawady dan satu jalan kereta listrik yang menyambungkan dua pusat perdagangan Yangon dan Hathawady. Di samping itu, bandara internasional Yangon juga sedang diupgrade dan berencana akan melayani kira-kira 6 juta penumpang per tahun pada tahun 2017. Bapak Aung Gyi, Direktur Perusahaan Transportasi Penerbangan Myanmar Golden memberitahukan: “Bandara internasional Yangon sebaiknya diupgrade. Saya fikir bahwa dalam waktu 10 tahun mendatang, kita bisa menggantinya. Sekarang, di Yangon ada banyak tanah untuk diupgrade. Namun, jika pengupgrade tidak dilakukan secara cocok, ia akan berpengaruh terhadap perkembangan Tanah Air, sistim lalu lintas dan meningkatkan biaya. Tentunya, di Myanmar, ibukota Yangon tetap merupakan pintu gerbang Tanah Air dan merupakan kota perdagangan besar”.
Myanmar membangun bandara internasional baru Hathawady dan mengupgrade bandara Yangon untuk melayani kedatangan wisatawan mencanegara ke negara ini yang kian meningkat.Menurut Bank Pembangunan Asia, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Myanmar akan meningkat menjadi 7,5 juta orang pada tahun 2020 yaitu naik 7 kali lipat terbanding dengan angka sekarang. Instansi pariwisata Myanmar akan mendapatkan kira-kira USD 10 miliar dan menciptakan lapangan kerja bagi 1,4 juta tenaga kerja. Jelaslah, negara pagoda emas sedang menjadi destinasi yang atraktif di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, memperkuat perkembangan sistim infrastruktur dan hotel dianggap sebagai langkah penting untuk mengusahakan peluang ini./.