Penggeseran dalam struktur kekuatan tenaga kerja dan ekonomi di Singapura
Trung Cuong -  
(VOVworld) - Laporan yang diumumkan oleh Kementerian Tenaga Kerja Singapura menunjukkan adanya tarap peningkatan kuat tentang jumlah lapangan kerja dan pendapatan pada tahun 2013 lalu. Namun, para pakar juga memperingatkan tantangan-tantangan terhadap para tenaga kerja di Singapura ketika ada banyak perusahaan yang melaksanakan restrukturisasi produksi dan bisnis pada tahun 2014 ini.
Lapangan kerja di Singapura
(Foto: nttworks.vn)
Pada tahun 2013 lalu, ada kira-kira 135 000 lapangan kerja baru diciptakan di Singapura. Karena ada kebijakan pengetatan terhadap tenaga kerja asing, maka jumlah lapangan kerja untuk para pekerja Singapura meningkat lebih dari 39%. Menurut statistik, jumlah lapangan kerja baru pada triwulan ke-4 lebih banyak dari pada triwulan ke-3 tahun lalu. Namun, Profesor muda Shandre M.Thangavelu, di Universitas Nasional Singapura memberitahukan: “
Pada triwulan ke-4 tahun lalu, ada 39 000 lapangan kerja baru. Tapi indeks GDP pada triwulan ini berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja pada triwulan ini telah berkurang terbanding dengan triwulan ke-3 tahun lalu. Meningkatkan produktivitas kerja harus diperhatikan dalam waktu mendatang”.
Menurut para ekonom, untuk meningkatkan produktivitas kerja, Pemerintah Singapura harus memperhatikan pengembangan badan-badan usaha kecil dan menengah seperti mengubah struktur produksi dan bisnis. 60% lapangan kerja baru diciptakan dari badan-badan usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas di badan-badan usaha ini akan memberikan sumbangan yang penting dalam meningkatkan produktivitas umum perekonomian. Di segi lain, semua lapangan kerja baru berfokus pada jasa layanan, sementara itu, jumlah tenaga kerja bekerja di bidang produksi paling dipecat pada triwulan ke-4 tahun lalu. Ini merupakan tanda menggeserkan restrukturisasi perekonomian. Perusahaan-perusahaan mengarahkan investasi pada industri yang bersifat kreatif. David Ang, Direktor urusan pengembangan bisnis dan organisasi sumber daya manusia Singapura mengatakan bahwa bahkan perusahaan-perusahaan produksi yang harus pindah ke kawasan yang bisa mengurangi biaya produksi dan kebutuhan tentang tenaga kerja yang berpengalaman seperti insinyur tetap masih tinggi. Dia memberitahukan: “Beberapa bidang seperti keuangan, akutansi, perbankan, pendidikan, jasa layanan membutuhkan rekruting yang tinggi. Bidang perhotelan – tempat yang tidak memerlukan tenaga kerja asing juga sangat memerlukan tenaga kerja”.
Salah satu diantara jasa-jasa layanan sedang berkembang drastis di Singapura dalam 2 tahun ini ialah jasa merawat kesehatan di rumah dengan tarap meningkat 3 kali lipat. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, jasa merawat kesehatan di rumah akan memainkan peranan penting untuk melayani kira-kira 10 000 orang lanjut usia pada tahun 2020. Ibu Pang Sze Yunn, Pembantu Direktor Utama Organisasi Perawatan Lansia (NTUC) memberitahukan: “Kami melihat bahwa kebutuhan semakin meningkat tentang jasa masyarakat seperti jasa merawat kebersihan atau memperkuat aktivitas sarat untuk kaum lansia. Dari bulan Juni tahun lalu, kami telah membuka jasa tetirah, pengobatan dan perawatan kesehatan di rumah dan mengarah ke satu paket jasa layanan. Para lansia akan mendapatkan perawatan menyeluruh dan lengkap sebagai ganti setiap jasa sendiri-sendiri dari banyak pemasok yang lain”.
Perubahan-perubahan dalam struktur kekuatan tenaga kerja di Singapura menunjukkan bahwa perkonomian Singapura sedang mengalami perubahan. Bidang jasa layanan diperluas terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat dari rakyat di dalam negeri dan para wisatawan mancanegara yang datang ke negara singa ini./.
Trung Cuong