(VOVworld) - Satu pola rumah baru baru saja diumumkan di Filipina. "Rumah kupu-kupu" dengan keunggulan-keunggulan seperti praktis, tahan lama, ongkosnya rendah tidak hanya memenuhi kebutuhan rakyat yang kehilangan rumah setelah tauphan Haiyan, melainkan juga menunjukkan cara manusia bisa menghadapi musibah alam.
Rumah kupu-kupu – satu gagasan menghadapi musibah alam di Filipina
(Foto: vov.vn)
Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada lebih dari 4 juta orang Filipina yang kehilangan rumah pasca tauphan Haiyan - salah satu diantara tauphan-tauphan yang punya daya rusak paling kuat di dunia ketika masuk ke negara ini pada tahun lalu. Jumlah orang yang kehilangan rumah terlalu besar, sehingga menyebabkan tekanan terhadap anggaran keuangan negara Filipina. Untuk membantu rakyat cepat menstabilkan kehidupan, bersamaan itu mengurangi beban Pemerintah, Rogelio Santors Jr, seorang wirausaha Amerika Serikat keturunan Filipina telah merancangkan satu pola rumah baru yaitu "rumah kupu-kupu". Dia berbicara tenrtang hal yang khas dari rumah ini sebagai berikut: "Hal yang khas dari rumah ini ialah memenuhi tuntutan untuk memberikan reaksi cepat ketika terjadi musibah, tapi ia juga mempunyai struktur baja yang kokoh, memberikan perasaan stabil dan tenang kepada rakyat ketika tinggal di dalam rumah ini".
Rumah kupu-kupu terdiri dari satu sistim kerangka baja dengan diding-dinding penyekat yang sudah dirancang jadi dan bisa dilipat secara ramping. Ketika perlu menggunakan rumah ini, rakyat hanya merakit-nya saja. Seluruh waktu untuk pembangunan rumah ini hanya memakan waktu kurang lebih 5 menit. Sekarang ini, ada dua pola rumah kupu-kupu - yang satu dengan luas kira-kira 11 meter persegi dan yang lain dengan luas 26 meter persegi. Kedua pola ini punya langit-langit yang tingginya kira-kira 2,5 meter. Setelah dilipat untuk pindah, rumah yang tingginya 2,5 meter akan menjadi 0,5 meter saja. Di samping kepraksisan-nya, rumah kupu-kupu dibangun dengan biaya rendah dan akrab lingkungan hidup. Sekarang, ada 3 jenis dinding penyekat bagi rakyat untuk bisa dipilih yaitu dinding penyekat yang dibuat dari bambu, kayu tripleks dan plastik. Rumah ini juga mempunyai banyak jendela, menjamin ventilasi. Setiap meter persegi rumah ini bernilai kira-kira PHP 2 500. Meskipun dirancang untuk menghadapi bencana alam, rumah kupu-kupu ini tetap menjadi satu rumah kokoh ketika beton dicorkan ke fundasi. Perancang Filipina terkenal Royal Fineda menilai: “Nilai rumah kupu-kupu ini ialah ia akan merupakan rumah yang berkualitas baik dalam waktu menghadapi musibah. Tapi, itu bukanlah segala-segalanya. Anda tetap bisa meningkatkan kualitas rumah ketika bencana alam sudah lewat”.
Sekarang, 15 rumah kupu-kupu yang pertama ini coba dibangun di kota madya Estancia, provinsi Iloilo untuk menilai reaksi rakyat dan terus memperbaiki pola rumah ini agar sesuai dengan lebih banyak tuntutan penggunaan. Menurut hemat wirausaha Rogelio Santos Jr, ini merupakan jenis rumah sesuai dengan produksi besar-besaran dan sekarang sudah ada 5000 pesanan. Rumah kupu-kupu ini juga menunjukkan kreativitas yang kaya raya dari manusia dalam menghadapi bencana alam./.