(VOVworld) – Porsi makan yang mengandung 500 kalori di restoran, minuman dengan sedikit gula di sekolahan dan menganeka-ragakan bahan makanan yang diolah adalah tiga langkah yang dikeluarkan oleh Dewan Peningkatan Kesehatan Singapura untuk memperbaiki rezim gizi bagi rakyat. Langkah-langkah ini yang akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan berharap akan menegakkan satu kebiasaan hidangan makan yang “sehat”, mengandung sedikit kalori di negara pulau singa ini.
Supaya memberi makan anak banyak gizi, sedikit kalori
(Foto: baomoi.com)
Dewan Peningkatan Kesehatan Singapura baru-baru ini mencanangkan program: “Hidangan makan yang sehat” untuk memperbaiki rezim gizi bagi rakyat. Program ini berdasarkan pada satu penelitian tentang gizi nasional yang dilaksanakan pada tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Singapura punya kebiasaan memilih hidangan makan yang mengandung lebih banyak kalori dari pada tarap yang diperlukan. 60% jumlah warga Singapura makan di restoran empat kali sepekan. Hidangan makan juga memuat dari 700 sampai 800 kalori, pada saat seorang hanya memerlukan 500 kalori saja. Dan jika makan di restoran tiga kali sepekan, juga cukup untuk kalori yang dimasukkan ke dalam tubuh melampaui keperluan. Hal ini sudah tentu mudah mengakibatkan obesitas dan tidak menguntungkan bagi kesehatan.
Oleh karena itu, program: “Hidangan makan yang sehat” berfokus mengurangi jumlah kalori dalam porsi makan yang disajikan di restoran, menjadi hanya tinggal 500 kalori per porsi makan. Target-nya ialah sampai tahun 2020, akan ada 180 juta porsi makan yang sama dengan 20% total porsi makan yang disajikan di restoran-restoran mencapai patokan ini. Sekarang, ada 18 pemasok jasa layanan makanan dengan kira-kira 700 restoran yang ikut serta dalam program ini. Pemerintah Singapura berharap supaya angka ini akan mencapai 30 pemasok jasa layanan pada akhir tahun ini. Salah satu diantaranya ialah perusahaan Pisent Co. telah membuat 11 masakan sedikit kalori misalnya mie Spagetty hidangan laut atau Pizza Mediteranian. Harga porsi makan dengan sedikit kalori ini juga lebih murah sampai 40% terbanding dengan porsi makan biasa. Ibu Tan Yilin, Asisten Direktor urusan Marketing sistim restoran Pisent Co. memberitahukan: “Sudah tentu kami tetap memperolehh laba, karena kami membuka satu menu lain. Tujuan kami ialah berfokus pada satu pasar lain-tempat berhimpunnya masalah kesehatan”.
Program: “Hidangan makan yang sehat” ini menyusul hasil dari program Hoker-satu program peningkatan kualitas porsi makan yang dicoba pada tahun 2012. Program Hoker berfokus pada obyek-obyek yang adalah pedagang asongan, merangsang dan memberikan bantuan biaya kepada mereka untuk memasok produk-produk yang menguntungkan kesehatan. 350 pedagang asongan telah ikut serta dalam program ini dan membuktikan kesinambungan ide ini. Oleh karena itu, Pemerintah Singapura, pada tahun ini, telah memperluas opsi ini di restoran dan sistim restoran untuk kebutuhan makanan. Bapak Zee Yoong Kang, Direktor Eksekutif Dewan Peningkatan Kesehatan menegaskan tentang hasil-guna pos bantuan kepada restoran-restoran untuk ikut serta pada program ini. Dia memberitahukan: “Ada perbedaan tentang harga antara produk baik untuk kesehatan dan produk yang tidak baik untuk kesehatan. Tarap bantuan untuk merangsang restoran-restoran memberikan bahan makanan yang baik kepada konsumen. Ketika semakin ada banyak restoran yang ikut serta dalam program ini, maka selisih harga akan berkurang”.
Seiring dengan program: “Makanan yang sehat” ini, Dewan Peningkatan Kesehatan Singapura juga melakukan temu kerja dengan perusahaan produksi minuman untuk memasok produk dengan sedikit gula dan meningkatkan jumlah produk yang dilayani di sekolahan dan kantor-kantor. Produksi bahan makanan juga diundang untuk ikutserta. Dalam waktu mendatang, sistim supermarket di Singapura berharap akan menciptakan kebiasaan hidangan makan yang sehat, dengan sedikit kalori di kalangan rakyat./ .