(VOVworld) – Direncanakan pada Selasa (9 Desember), para mitra proyek “Aliran Selatan” untuk pertama kalinya melakukan pertemuan di Belgia setelah kira-kira dua pekan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin secara mendadak mengumumkan menghentikan proyek gas bakar yang penting ini. Pertemuan ini bertujuan mengusahakan solusi yang sesuai untuk mendorong usaha terus menggelarkan proyek “Aliran Selatan”, karena penghentian proyek ini akan tidak menguntungkan semua fihak. Akan tetapi, satu solusi yang implementatif tampaknya sulit tercapai.
“Aliran Selatan” adalah nama satu dari proyek pipa gas bakar raksasa yang diinvestasikan oleh Grup Gazprom (Rusia) untuk mengekspor gas alam, menerobos Laut Hitam, ke Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yang terdiri dari negara-negara, misal-nya Bulgaria, Serbia, Hungaria, Yunani, Slovenia, Croatia dan Austria. Tujuan utama pipa ini yalah langsung mengkonektivitaskan Rusia dengan Eropa , tidak melewati Ukraina. Kapasitas permulaan dari pipa ini mencapai 63 miliar meter kubik gas setelah selesai pembangunannya. Akan tetapi, pada 1 Desember, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan menghentikan proyek “Aliran Selatan” untuk diganti dengan pipa baru yang melewati Turki, satu negara yang bukan anggota Uni Eropa.
Kerugian bagi banyak fihak
Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic memberitahukan bahwa Serbia akan menderita kerugian besar karena negara ini tidak mempunyai pilihan lain sebagai pengganti “Aliran Selatan” untuk menyalurkan gas bakar dari Rusia, selain sistem pipa penyalur yang melewati wilayah Ukraina yang pernah menderita banyak resiko, akibat bentrokan yang sedang berlangsung. Serbia telah menginvestasikan proyek sebanyak Euro 30 juta dan mungkin bisa menerima sekian besarnya yang sama dengan ongkos pengangkutan. Sedangkan, Austria telah membangun basis-basis cadangan minyak di wilayah negaranya, karena-nya maka tarap kerugian diperkirakan akan lebih besar lagi. Mantan Menteri Energi Bulgaria, Rumen Ovcharov menyatakan bahwa negara-nya bisa rugi USD 750 juta per tahun karena proyek pengangkutan gas bakar tersebut dihentikan. Sedangkan, Menteri Luar Negeri Hungaria memberitahuklan bahwa negaranya harus mengusahakan sumber gas alam yang lain untuk menebus sumber pemasokan dari pipa gas bakar ini.
Grup-grup ekonomi juga menderita kerugian yang tidak kecil. Menurut Grup Energi Saipem dari Italia, grup ini akan menderita kerugian sebanyak USD 2 miliar karena keputusan menghentikan proyek ini. Perusahaan-perusahaan Eropa juga akan melakukan investasi sedikit-dikitnya USD 2,5 miliar pada proyek ini pada saat grup Gazprom dari Rusia melakukan investasi kira-kira USD 5 miliar pada proyek yang terletak di wilayah Rusia.
Secara jangka panjang, keputusan menghentikan proyek “Aliran Selatan” tidak hanya mengubah peta keamanan energi Eropa dalam beberapa tahun mendatang, melainkan juga berpengaruh terhadap hubungan Rusia-Uni Eropa dan juga berpengaruh terhadap masalah-masalah internal Eropa menurut cara yang tidak diinginkan oleh Brussels.
Menghentikan proyek karena alasan politik dan keuangan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan keterangan tentang keputusan menghentikan proyek tersebut karena Rusia tidak menerima surat izin pembangunan dari Bulgaria ketika bagian pekerjaan digelarkan di perbatasan negara ini. Menurut Rusia, Komisi Eropa (EC) telah menimbulkan tekanan untuk memaksa Bulgaria harus menunda pemberian surat izin dengan alasan bahwa proyek “Aliran Selatan” melanggar undang-undang tentang persaingan dan kebijakan menganeka-ragamkan sumber pemasokan energi Uni Eropa. Namun, alasan yang mendalam ialah Uni Eropa ingin menghindari kebergantungan pada Rusia, khususnya pada latar belakang dua pihak sedang mengenakan sanksi-sanksi ekonomi satu sama lain.
Sementara itu, ada banyak pendapat yang beranggapan bahwa biaya yang semakin meningkat juga merupakan satu alasan yang mengakibatkan penghentian proyek ini. Pada tahun 2007, grup Gazprom memprediksikan bahwa proyek ini akan menelan dana sebanyak USD 10 miliar, tapi sampai tahun 2014, angka ini telah naik menjadi kira-kira USD 40 miliar. Ini merupakan biaya yang terlalu besar bagi grup Gazprom pada latar belakang tetap masih ada banyak proyek penting yang sedang menunggu penggelaran dari grup ini. Jika tetap ingin mempertahankan proyek “Aliran Selatan”, grup Gazprom harus mendapat bantuan dari Pemerintah Rusia. Namun, pada latar belakang sekarang, hal ini tidak bisa dilaksanakan ketika ekonomi Rusia sedang menjumpai kesulitan karena sanksi yang dikenakan oleh Barat. Lebih-lebih lagi, jika mengubah rencana yaitu pipa gas melewati Turki ke Eropa Selatan, maka grup Gazprom hanya menyediakan biaya sebanyak UDS 10 miliar saja.
Menyusul pernyataan Presiden Rusia tersebut, pada 6 Desember ini, Grup Gazprom (Rusia) menegaskan tidak punya keinginan kembali ke proyek pipa gas bakar“Aliran Selatan”, karena para pejabat Eropa tidak menciptakan kesempatan untuk melaksanakannya.
Namun pada kenyataannya, sekarang ini, baik Bulgaria maupun Serbia, semuanya belum menerima pengumuman resmi dari fihak Rusia. Pemerintah Rusia tetap belum memerintahkan menghapuskan Perjanjian antar-Pemerintah dengan negara-negara peserta proyek. Sekretaris Media Massa dari Presiden Federasi Rusia , Dmitry Peskov juga tidak menjawab tentang kemungkinan menghentikan permufakatan. Pada kenyataan-nya, sampai sekarang, hanya ada Kontraktor utama- Perusahaan Italia, Saipem yang menerima pemberitahuan penghentian proyek, penggalan yang melewati wilayah laut dari proyek “Aliran Selatan”.
Pada latar belakang ini, Dmitry Baranov, pakar papan atas dari Perusahaan Pengelolaan Dana Investasi Finam (Rusia) mengatakan bahwa proyek “Aliran sebelah Selatan” bisa dihidupkan kembali kalau Uni Eropa mengubah pandangannya. Sementara itu, Komisaris Tinggi urusan energi Uni Eropa, Maros Sefcovic menegaskan bahwa Uni Eropa tidak berniat membatalkan pertemuan para mitra peserta proyek “Aliran Selatan” yang direncanakan diadakan pada 9 Desember ini. Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borisov menyatakan bahwa Bulgaria memutuskan mendorong pembangunan pipa gas “Aliran Selatan” dengan mengirimkan Deputi Perdana Menteri Tomislav Donchev dan Menteri Energi Temenujka Petkov ke Brussels (Ibukota Belgia) untuk menghadiri pertemuan antar-fihak.
Apakah proyek “Aliran Selatan” bisa terus digelarkan atau tidak? Hal ini sepenuhnya bergantung pada iktikat baik dan upaya membongkarkan ketidaksepakatan antara berbagai fihak./.