(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) istimewa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)-Australia untuk memperingati HUT ke-50 pengglangan hubungan diplomatik (1974-2024) berlangsung dari tgl 4- tgl 6 Maret di Kota Melbourne (Australia). Dalam konteks meningkatnya gejolak di kawasan dan dunia, KTT ini merupakan kesempatan bagi ASEAN dan Australia untuk menuju ke tahap pembangunan baru, di mana kedua pihak memegang peranan yang lebih proaktif dan lebih bersifat menentukan terhadap situasi di kawasan.
Forum Bisnis Vietnam-Australia (Foto: VOV) |
Dengan tema “Mitra untuk masa depan”, baik ASEAN maupun Australia memanifestasikan pandangan untuk menegakkan masa depan kerja sama baru di tingkat yang lebih tinggi.
Mengikat erat masa depan
Setelah 50 tahun menggalang hubungan, kerja sama antara ASEAN dan Australia telah berkembang secara pesat di hampir semua bidang, khususnya ekonomi. Menurut data dari pemerintah Australia, pada tahun 2022, hubungan perdagangan bilateral ASEAN-Australia mencapai 178 miliar USD, membawa ASEAN melampaui semua mitra besar bagi Australia yaitu Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa (EU) untuk menjadi mitra dagang yang besarnya nomor 2 setelah Tiongkok. Investasi dua arah antara ASEAN dan Australia pada akhir tahun 2022 mencapai 307 miliar USD.
Ketika berbicara di Forum Bisnis ASEAN-Australia pada tanggal 5 Maret di Melbourne, Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese memuji tingginya sifat saling melengkapi antara perekonomian Australia dan perekonomian negara-negara ASEAN, dan menegaskan bahwa jika dua pihak memperketat hubungan perdagangan-investasi, pada tahun 2040 Kawasan ASEAN-Australia akan mendapat skala ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Bagi negara-negara ASEAN, Australia merupakan mitra ekonomi penting yang menyediakan modal, keterampilan manajemen, dan sumber daya yang melimpah. PM Australia, Anthony Albanese menegaskan:
“Kami ingin melakukan lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan regional dan merealisasikan manfaat-manfaat yang didapat dari pertukaran antara dua pihak. Pemerintahan yang saya pimpin sudah memanifestasikan secara jelas bahwa, lebih dari wilayah lain mana pun, Asia Tenggara adalah tempat di mana masa depan Australia eksis lama.”
Untuk mewujudkan komitmen untuk hubungan erat masa depan dengan Asia Tenggara, PM Anthony Albanese mengatakan bahwa Australia telah membentuk mekanisme dukungan modal untuk proyek-proyek investasi di negara-negara ASEAN, senilai 2 miliar USD. Selain itu, Australia juga menambahkan sumber daya keuangan sebesar 140 juta USD ke dalam program kemitraan infrastruktur dengan ASEAN untuk membantu negara-negara ASEAN mengembangkan infrastruktur. Sebelumnya, pada 4 Maret lalu, pemerintah Australia juga mengumumkan serangkaian inisiatif kerja sama lainnya dengan ASEAN. Konkretnya, melalui program yang disebut "Jendela Energi Bersih dan Iklim", Australia menyediakan paket keuangan senilai 6,5 juta USD untuk memperkuat upaya bersama kedua belah pihak dalam bidang perubahan iklim dan energi bersih. Selanjutnya, pemerintah Australia mengumumkan melakukan investasi tambahan sebesar 145 juta USD untuk mendukung ketahanan dan kemakmuran subkawasan Mekong di Asia Tenggara melalui Hubungan Kemitraan Mekong-Australia, dengan fokus pada tindakan dalam 5 tahun ke depan yaitu memperbaiki ketahanan sumber air , menanggapi perubahan iklim dan mencegah kriminalitas lintas negara.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong (Foto: skynews) |
Kerja sama keamanan
Aspek baru yang patut diperhatikan dalam upaya membawa hubungan ASEAN-Australia ke tahap perkembangan baru adalah kerja sama di bidang keamanan. Pada lokakarya tentang keamanan maritim yang diadakan pada tanggal 4 Maret di Melbourne, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mengumumkan bahwa Australia akan mengeluarkan hampir 42 juta USD dalam 4 tahun ke depan untuk memperkuat hubungan kemitraan maritim antara negara ini dan ASEAN. Menurut Ibu Penny Wong, menjamin stabilitas dan kebebasan pergerakan rute maritim di kawasan Asia Tenggara sangatlah penting dalam mempertahankan perdamaian di kawasan dan Australia mencatat peranan yang semakin besar dari dalam melaksanakan tanggung jawab yang penting ini:
“Kami mengakui sentralitas ASEAN sebagai faktor kunci bagi stabilitas dan keamanan di kawasan. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk mendukung kepemimpinan ASEAN. Kami mengakui dan menghormati kekuatan suara kolektif ASEAN.”
Menurut kalangan pengamat, kerja sama keamanan merupakan bidang yang penting namun juga sangat sensitif dalam hubungan ASEAN-Australia pada waktu mendatang, pada latar belakang banyak negara Asia Tenggara yang berulang kali menegaskan tekadnya untuk membangun sentralitas ASEAN dan tidak ingin diseret atau dipaksa untuk memilih pihak dalam persaingan antara negara-negara adi kuasa./.