Vietnam dan Upaya Menanggulangi Perubahan Iklim

(VOVWORLD) - Pada tanggal 11 November, Konferensi ke-29 para pihak peserta Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim (COP 29) telah diselenggarakan di Baku, Azerbaijan. Hadir di Konfernesi COP 29 ini, Vietnam mendukung pandangan bahwa negara-negara maju perlu menjamin target keuangan iklim, sumber pendapatan serta pos-pos pengeluaran perlu dilakukan secara terbuka dan transparan melalui laporan-laporan tahunan. Vietnam meminta supaya pengeluaran untuk adaptasi  dan mitigasi perlu sama.

Pergeseran ke perekonomian hijau

Sebagai salah satu negara yang lebih dini memberikan prioritas untuk perang menanggulangi perubahan iklim, sejak tahun 2012, Pemerintah Vietnam telah memberlakukan Strategi nasional tentang pertumbuhan hijau (VGGS) dan Rencana aksi nasional tentang pertumbuhan hijau (GGAP). Semua dokumen ini menetapkan target-target konkret untuk melaksanakan komitmen-komitmen Pemerintah Vietnam tentang pengembangan, rekonstruksisasi ekonomi dan pergeseran ke perekonomian hijau, menjamin pertumbuhan yang komprehensif dan berkelanjutan. Vietnam juga menetapkan target untuk mengujicobakan pasar karbon pada tahun 2025 dan resmi mengoperasikannya pada tahun 2028.

Pada bulan Mei lalu, Perdan Menteri Pham Minh Chinh menandatangani pemberlakuan Instruksi nomor 12 / CT-TTg (tanggal 2 Mei 2024) tentang penguatan pengelolaan kredit karbon untuk melaksanakan Kontribusi yang ditentukan secara nasional. PM meminta semua lembaga terkait supaya meneliti pembentukan sistem pendaftaran naisonal tentang kredit karbon, mengelola program-program, proyek dan aktivitas pengurangan gas emisi rumah kaca dan menciptakan kredit karbon demi penggelaran percontohan dan pengembangan pasar karbon di dalam negeri, melakukan pertukaran dengan dunia internasional, bersamaan itu cepat menyelesaikan Proyek pengembangan pasar karbon di Vietnam.

Menurut para pakar, Vietnam memiliki potensi besar dalam membangun pasar karbon, memiliki beberapa keunggulan di bidang pengurangan dan penghapusan emisi gas rumah kaca. Ini merupakan waktu kunci bagi Vietnam untuk menetapkan, tidak henti-hentinya meningkatkan posisi dalam rantai-rantai nilai hijau global. Profesor Muda, Doktor Nguyen Thuong Lang, Dosen senior Institut Perdagangan Ekonomi Internasional, Universitas Ekonomi Nasional, mengatakan:

“Menurut saya, pengembangan pasar kredit karbon merupakan satu langkah yang sangat penting dalam pelaksanaan target, sama artinya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, sekaligus bisa memanfaatkan keunggulan Vietnam di bidang ini. Apabila kita tidak bisa mengejar pasar ini, maka kita akan melepaskan peluang-peluang dan di kemudian hari biaya peluang untuk menebusnya akan lebih besar”.

Vietnam Memberikan Konstribusi pada COP 29

Pham Van Tan, Wakil Kepala Direktorat Perubahan Iklim dari Kementerian Sumber Daya dan Lingkungan Vietnam, Wakil Kepala Badan urusan perundingan Vietnam, mengatakan bahwa slogan utama Konferensi COP 29 ialah “Bersatu demi satu dunia hijau” dan “Meningkatkan ambisi, mempergiat tindakan”.

Bagi slogan pertama, isu utama yang ditetapkan ialah negara-negara perlu melaksanakan secara tepat komitmennya, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi keuangan. Bersolidaritas untuk bersama-sama melaksanakannya demi satu target bersama. Slogan kedua bertolak dari hasil penilaian upaya global yang pertama, yang menunjukkan bahwa meskipun mencapai semua komitmen tentang pengurangan emisi, tetapi suhu global masih meningkat dari 2,4 – 2,7 derajat celsius, jauh lebih melampaui batas suhu yang ditargetkan Kesepakatan Paris (mempertahankan kenaikan 2 derajat celsius dan berusaha hanya pada 1,5 derajat celsius). Oleh karena itu, negara-negara harus “meningkatkan ambisinya” untuk beradaptasi dengan target dalam Kesepakatan Paris, dan “mempergiat tindakan” untuk mengubah komitmen menjadi kenyataan. Dia mengatakan:

“Sumber daya hanya sekitar 5% untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, sehingga permintaan lagi dari Vietnam ialah harus meningkatkan taraf usaha menghadapi perubahan iklim plus sumber daya untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Sumber dayanya harus setaraf dengan sumber daya pengurangan emisi gas rumah kaca”.

PM Pham Minh Chinh berkali-kali menegaskan: “Kalau udah berkata, harus  melakukannyan, kalau sudah berkomitmen, harus melaksanakannya” dan mengimbau semua negara supaya bersama-sama beraksi, mencapai target sesuai dengan kontribusi yang ditentukan oleh masing masing negara meningkatkan target pada tahapan berikutnya. Dengan upaya beradaptasi dengan perubahan iklim selama ini, Vietnam menginginkan agar dunia bisa bersatu melalui peranan koordinator bersama PBB dalam masalah perubahan iklim.

Komentar

Yang lain