(VOVWORLD) - Ekonomi global pada umumnya dan ekonomi regional pada khususnya sedang menyaksikan banyak perubahan yang berpengaruh tidak kondusif terhadap ekonomi negara-negara ASEAN. Tapi, tanpa memperdulikan dampak-dampak dan bahaya-bahaya, para pakar ekonomi peserta Konferensi Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN tahun 2018 (WEF ASEAN 2018) menilai bahwa ASEAN tetap merupakan satu kisah sukses dalam mengusahakan peluang di tengah-tengah tantangan, siap menguasai peluang-peluang bersandar pada keunggulan yang sudah ada untuk bisa mengarah ke pertumbuhan yang stabil dan berkesinambungan.
Presiden Indonesia menghadiri pembukaan GoViet (Foto :VOV5) |
Kawasan ASEAN sedang menjadi titik cerah tentang pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Pada latar belakang Revolusi Industri generasi keempat yang memperluas skala dan pengaruhnya, bersamaan dengan itu, lingkungan geo-politik sedang mengalami perubahan cepat, setiap negara ASEAN, di antaranya ada Vietnam telah menjalankan program-program besar untuk bisa menggelarkan dan menguasai kecenderungan yang cocok guna menyesuaikan diri.
Siap siaga untuk memasuki era digital
Dengan populasi 640 juta jiwa dan skala ekonomi tahun 2017 mencapai kira-kira 2,76 triliun USD, ASEAN sekarang ini merupakan perekonomian yang besarnya nomor 3 di Asia. Semua negara di kawasan mencapai laju pertumbuhan yang mengesankan, tapi kisah tentang sukses yang sesungguhnya yang patut dibicarakan yalah kisah dari seluruh ASEAN. Dengan perekonomian Internet dan teknik digital yang sedang berkembang, kenaikan cepat jumlah pengguna Internet dan jumlah orang yang sedang dan akan menggunakan telepon pintar, dengan penduduk muda dan berjumlah banyak, dengan tarap pendidikan dan tarap pendapatan menengah yang naik cepat, Revolusi Industri generasi keempat pasti akan menjadi peluang besar bagi negara-negara ASEAN dalam proses memanfaatkan teknologi baru untuk berkembang. Perdana Menteri Singapura, Li Hsien Loong menganggap: “Dunia sedang mengalami banyak perubahan tentang teknologi -teknologi dan mempunyai teknologi yang mengkonektivitaskan dunia. Manusia juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menjalankan jual-beli, memperkuat, memperluas dan mengumpulkan pasar lebih baik lagi. ASEAN sedang berada di posisi yang amat baik untuk memanfaatkan peluang-peluang yang diberikan Revolusi Industri generasi keempat”.
Memanfaatkan teknologi untuk mencapai sukses lebih lanjut lagi pada masa depan, ASEAN pada waktu lalu telah melakukan persiapan baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional. Kongkritnya yalah ASEAN juga telah membuat program-program dan perancangan tematik untuk kerjasama teknik digital di kalangan ASEAN, misalnya Perancangan Induk tentang Teknologi informasi ASEAN sampai 2020, Program kerja ASEAN tentang Perdagangan elektronik 2017-2025, Rencana aksi tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan pembaruan ASEAN tahap 2016-2025, Rencana Induk tentang konektivitas ASEAN 2025…
Di tingkat nasional, semua negara anggota menaruh perhatian untuk meningkatkan kemampuan menyiapkan Revolusi Industri generasi keempat, membangun Pemerintah elektronik, satu pintu negara-satu pintu ASEAN, gagasan konektivitas, gagasan jaringan kota pintar, gagasan akses HP satu tarif ASEAN dan lain-lain….
Vietnam, anggota ASEAN yang aktif dalam Revolusi Industri generasi keempat.
Menurut banyak ekonom, Vietnam sedang berada dalam kelompok sebelas perekonomian yang mencapai laju pertumbuhan cepat dalam jangka waktu pendek, mencapai tarap 5% per tahun dalam waktu 20 tahun, dari 1996-2016. Revolusi Industri generasi keempat kali ini bisa menimbulkan perubahan besar terhadap perkembangan ekonomi global dan regional, dan kalau Vietnam terus merapati, menggunakan semua keunggulan dan peluang, maka akan sangat sukses. Ibu Anu Madgavkar, Wakil Direktur Utama Konsultasi Strategi Bisnis Internasional dari Grup Konsultasi Strategi Bisnis Internasional, McKinsey, menganggap: “Selama 15 tahun ini, Vietnam adalah salah satu di antara sedikit negara di dunia yang melakukan banyak pembaruan tentang teknologi, membantu memperbaiki produktivitas dan meningkatkan sifat kompetitif. Dengan fundasi kekuatan tenaga kerja yang mempunyai keahlian kejuruan, Vietnam perlu memanfaatkan keunggulan ini dalam Revolusi Industri generasi keempat dan hal ini bisa menciptakan banyak perubahan positif pada masa depan”.
Penyelenggaraan Forum WEF ASEAN 2018 oleh Vietnam juga membuat komunitas badan usaha dan masyakarat lebih memperhatikan Revolusi Industri generasi keempat, menyerap perhatian dunia pada ASEAN pada umumnya dan Vietnam pada khuusnya, dari situ menciptakan peluang-peluang kerjasama baru pada waktu mendatang. Mạc Quoc Anh, Ketua Asosiasi Badan Usaha Kecil dan Menengah Hanoi menilai: “Di depan forum kali ini, saya berpendapat bahwa tidak hanya mengembangkan masalahtentang Revolusi Industri generasi keempat saja, melainkan di atas segala-galanya yalah integrasi kerjasama di intra kawasan. Yaitu dengan fundasi tentang teknologi dan data sumber daya manusia, akan membantu para penggaris kebijakan membangun satu Pemerintah elektronik, membangun satu Komunitas ASEAN digitalisasi. Ditambah lagi, yaitu kehadiran banyak badan usaha start-up sudah mencapai sukses dari blok ASEAN. Ini merupakan sumber daya yang amat besar untuk mengundang para investor asing dan mengundang gelombang investasi tentang pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju”.
Sekarang ini, ASEAN sedang meneliti kesiapan ASEAN terhadap Revolusi Industri generasi keempat kali ini untuk membuat orientasi dan kebijakan yang sesuai. Di antaranya, satu pengarahan yang penting yalah ASEAN pasti akan memberdayakan lebih lanjut lagi kalangan badan usaha, khususnya sektor badan usaha swasta, karena ini merupakan tulang punggung dari perekonomian kawasan. Dan di atas segala-galanya, ASEAN sedang terus menjunjung tinggi panji persatuan seperti yang dikatakan Perdana Menteri Laos, Thongloun Sisoulith di depan forum tersebut bahwa dalam Revolusi Industri generasi keempat kali ini, seluruh ASEAN sedang duduk bersama di atas satu bahtera, ASEAN perlu bersinergi untuk mengemudikan bahtera ASEAN untuk berlabuh dengan sukses dalam syarat persaingan baru.