(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-40 dan ke-41 dan berbagai konferensi tingkat tinggi terkait berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, dari 10 sampai 13 November. Semua konferensi kali ini menandai diselenggarakannya kembali pembahasan dan dialog tatap muka antara para pemimpin setelah dua tahun terganggu oleh pandemi Covid-19.
PM Pham Minh Chinh dan para pemimpin negara ASEAN berdialog dengan wakil Majelis Umum Antar-Parlemen ASEAN (Foto: thanhnien.vn) |
Ini tidak hanya merupakan kesempatan bagi para pemimpin negara-negara untuk berdiskusi tentang upaya membangun Komunitas ASEAN, memperkuat solidaritas dan sentralitas ASEAN, tetapi juga mengarahkan dan memperkokoh hubungan antara ASEAN dengan para mitra.
Dengan jadwal yang padat dengan lebih dari dua puluh kegiatan dalam waktu tidak sampai empat hari, pemimpin negara-negara ASEAN beserta sepuluh mitra lain akan berdiskusi secara intensif dan ekstensif tentang berbagai isu terkait pembangunan Komunitas ASEAN, kerja sama antara ASEAN dengan para mitra, dan berbagai pandangan mengenai arah dan solusi menghadapi berbagai isu regional dan internasional. Menurut rencana, ada sekitar seratus naskah yang akan disampaikan kepada para pemimpin negara peserta untuk disahkan.
Memperkuat Hubungan dengan Para Mitra
Di samping KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, pada kesempatan ini di Kamboja juga berlangsung KTT ASEAN+1, KTT ASEAN+3, KTT Asia Timur (EAS), Dialog Global ASEAN ke-2, dan sebagainya.
Berbagai KTT terkait kali ini mempunyai makna istimewa. Seluruh perkembangan kompleks dalam hal situasi keamanan, ekonomi regional dan global selama ini selalu menjadi bahan diskusi para pemimpin ASEAN dan mitra untuk mencari solusi yang tepat. Ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi ASEAN untuk menegaskan sentralitasnya serta kemampuannya untuk berkontribusi dalam upaya menangani masalah-masalah bersama.
Sekarang ini, ASEAN sudah menjalin hubungan kerja sama yang cukup erat dengan banyak negara dan organisasi penting, termasuk semua negara besar. ASEAN membentuk hubungan dengan sebelas mitra dialog penuh, yang terdiri dari Tiongkok, Jepang, Republik Korea, India, Australia, Selandia Baru, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Inggris.
Semua forum atau mekanisme yang diisisiasi dan dipimpin ASEAN menyerap partisipasi dari para mitra ke dalam kerja sama regional. Para mitra pada dasarnya menghargai hubungan dan menggencarkan kerja sama komprehensif dengan ASEAN baik di tingkat bilateral maupun multilateral, membantu ASEAN membangun komunitas, mendukung sentralitas ASEAN dalam suatu struktur regional yang terbuka, transparan, inklusif, dan berdasarkan hukum.
ASEAN telah meningkatkan hubungan ke level kemitraan strategis yang komprehensif (CSP) dengan Tiongkok dan Australia pada 2021, mengumumkan pembentukan CSP dengan Amerika Serikat dan India pada KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 dan berbagai KTT terkait, serta mempelajari rekomendasi para mitra lainnya seperti Jepang dan Republik Korea. Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja, Prak Sokhom mengatakan:
“ASEAN telah membuktikan kekuatan dan keteguhan dalam konteks dengan banyak tantangan baik di kawasan maupun dunia. Kita terus menyalakan api semangat solidaritas untuk dapat mencapai tujuan membangun satu visi Komunitas ASEAN 2025 yang berkelanjutan, sembari memperkokoh hubungan dengan para mitra”.
Vietnam Memainkan Peran Penting dalam Hubungan antara ASEAN dengan Para Mitra
Vietnam menetapkan kerja sama antara ASEAN dengan negara-negara mitra sebagai prioritas dalam kebijakan luar negerinya dan selalu ikut berkontribusi secara proaktif, dan bertanggung jawab dalam isu ini. Menurut Duta Besar Uni Eropa untuk Vietnam, Giorgio Aliberti, Vietnam memainkan satu peran konstruktif dalam hubungan antara ASEAN dengan Uni Eropa. Selama ini, Vietnam selalu berjalan beriringan dan secara aktif berkontribusi dan berperan dalam keberhasilan dan peran ASEAN yang semakin besar.
Duta Besar Norwegia untuk ASEAN, Kjell Tormod Pettersen beranggapan bahwa Vietnam selalu berupaya untuk menghadirkan solusi yang paling menguntungkan bagi masing-masing anggota dan asosiasi.
Dari pihaknya, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi Satvinder Singh, mengatakan:
“Vietnam sekarang adalah satu mitra teramat penting dalam upaya integrasi ASEAN. Di seluruh bidang. Vietnam sungguh-sungguh tengah bekerja dengan sangat baik”.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi beranggapan bahwa Vietnam telah meningkatkan posisi ASEAN di kancah internasional:
“Vietnam merupakan satu anggota yang sangat aktif di ASEAN. Sejak bergabung dalam asosisasi ini, Vietnam telah berkontribusi dalam perjalanan proses integrasi regional dan proses pembangunan komunitas, khususnya pada saat Vietnam memikul tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN pada 1998, 2010, dan 2020. Vietnam telah menunjukkan peran penting dalam pelaksanaan prioritas regional, di antaranya upaya bersama ASEAN dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Vietnam juga turut memberikan pengaruh besar dalam proses integrasi regional pada umumnya. Selama 27 tahun menjadi Anggota ASEAN, Vietnam telah turut meningkatkan posisi ASEAN di kancah internasional”.
Vietnam selalu menghargai kerja sama di internal ASEAN maupun antara ASEAN dengan para mitra. Oleh karenanya, Vietnam akan selalu berupaya sekuat tenaga untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan bersama ASEAN, mendorong dialog, memperkuat kerja sama, dan mengelola perbedaan antara ASEAN dengan para mitra.