(VOVworld) – Di Pusat Perdagangan Dunia Putra di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia sedang berlangsung aktivitas-aktivitas persiapan untuk Konferensi ke-48 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM-48) dan semua konferensi yang bersangkutan yang direncanakan akan dibuka pada Selasa (4 Augstus). Ini merupakan satu peristiwa tahunan yang penting dalam rangkaian aktivitas-aktivitas ASEAN pada tahun ini. Lebih dari 4 bulan menjelang pintu gerbang terbentuknya Komunitas ASEAN, maka semua konferensi kali ini mempunyai arti sangat penting, tidak hanya menutup masalah-masalah yang paling penting dari ASEAN pada tahun 2015, ASEAN juga menegaskan secara kuat peranan sentralnya di kawasan yang sedang mengalami perkembangan-perkembangan yang rumit dan sulit diduga.
Pembukaan SOM ASEAN
(Foto: vov.vn)
Segera setelah Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dibentuk pada 48 tahun dulu, semua negara anggota pendirinya telah selalu mengarah ke tujuan mengkonektivitaskan semua negara di kawasan dalam satu rumah bersama yang damai, stabil dan berkembang secara sejahtera. Dengan demikian, ide membangun Komunitas ASEAN berkaitan dengan sejarah 48 tahun terbentuk dan berkembangnya ASEAN. Selama hampir separo abad ini, walaupun mengalami tidak sedikit pasang surut, tapi ASEAN selalu membuktikan daya hidupnya yang kuat. ASEAN telah dan sedang adalah faktor penting dalam menjamin lingkungan yang damai dan stabil, mendorong kerjasama dan perkembangan di kawasan Asia-Pasifik.
Faktor penting dalam menjamin keamanan regional
Setiap kali bulan Juli dan Agustus saban tahun tiba, ASEAN menyambut kedatangan puluhan mitra papan atas di kawasan Asia-Pasifik dan dunia untuk menghadiri semua forum kerjasama dan dialog yang penting. Bisa disebut tentang Forum Regional ASEAN (ARF), mekanisme dialog Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), ASEAN plus 1, ASEAN plus 3, ASEAN plus 6 dan lain-lain, diantaranya, yang menonjol ialah ARF. Hingga sekarang, setelah 22 tahun dibentuk, ARF telah menjadi Forum politik-keamanan yang terbesar di kawasan dengan partisipasi dari 18 negara di luar kawasan ASEAN, memberikan sumbangan penting dalam membina lingkungan keamanan regional. Menurut penilaian dari para politisi, ARF mencapai sukses, karena organisasi ini telah mendatangkan kepentingan keamanan kepada setiap negara anggota maupun seluruh kawasan dan selalu menciptakan suasana dialog yang damai dalam semua masalah keamanan bersama. Deputi Menteri Pertahanan Indonesia, Safrie Samsoeddin mengatakan: “ARF adalah satu forum yang paling penting di kawasan kita. Tidak hanya berbahas tentang pemecahan di bidang politik dan keamanan, forum ini juga adalah tempat bagi para pemimpin ASEAN dan pemimpin negara-negara mitra untuk mengusahakan kesempatan kerjasama, memperkuat pembinaan kepercayaan dan menangani semua tantangan bersama yang sedang dihadapi kawasan”.
Semua mekanisme dan forum dari ASEAN sedang berkembang dan semakin memainkan peranan yang penting terhadap struktur keamanan regional, turut menjamin lingkungan yang damai, stabil dan berkembangan bersama. Oleh karena itu, selama ini, semua negara mitra sangat memperhatikan ASEAN, selalu mendukung pendirian ASEAN, tidak hanya membantu tujuan membangun komunitas saja, melainkan juga dalam masalah menangani semua tantangan keamanan di Laut Timur. Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh memberitahukan: “Semua negara mitra mendukung pendirian ASEAN dalam menangani masalah Laut Timur diatas dasar prinsip 6 butir dari ASEAN. Semua negara mitra ASEAN mendukung faktor internal ASEAN dalam menangani masalah Laut Timur terhadap Tiongkok di atas dasar bagaimana menjamin keamanan dan kestabilan di kawasan maupun menjamin keamanan maritim dan keamanan laut. Sekarang ini ada 74 negara yang bukan anggota telah mengutus Duta Besarnya di ASEAN, memanifestasikan hasrat dan perhatian negara-negara itu dalam memperkuat kerjasama dengan ASEAN”.
Substansi dan efektivitas hubungan antara ASEAN dengan para mitra
Selama setahun ini, sejak Konferensi ke-47 Menteri Luar Negeri ASEAN yang diadakan di Myanmar, tidak hanya mendorong kerjasama internal, melainkan hubungan antara ASEAN dengan setiap pihak dialog terus berkembang secara positif dan substantif. Terhadap Tiongkok, hubungan antara dua pihak diperluas ke beberapa bidang baru dan dilaksanakan secara lebih mendalam melalui pembentukan beberapa mekanisme baru. Terhadap Jepang, disamping mendorong pelaksanaan semua permufakatan dan komitmen yang sudah ditandatangani, Jepang terus memperkuat kerjasama tentang penerapan teknologi satelit dalam mengelola bencana alam, diplomatik, kesehatan global, pertumbuhan hijau, penanggulangan perubahan iklim dan pengelolaan urbanisasi. Terhadap India, dua pihak berupaya mendorong semua proyek konektivitas India-ASEAN tentang jalan darat, jalan penerbangan, maritim, teknik digital dan lain-lain. Terhadap Republik Korea, ASEAN dan Republik Korea sedang berangsur-angsur merealisasikan target mencapai nilai perdagangan bilateral sebesar 150 miliar dollar Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Terhadap Amerika Serikat, dua pihak terus mendorong hubungan dialog ke tingkat strategis. Amerika Serikat selalu menegaskan menganggap ASEAN sebagai sentralnya struktur kawasan Asia-Pasifik dan adalah pusat dari strategi penyeimbangan kembali yang sedang dituju oleh Amerika Serikat. Arti penting kerjasama Amerika Serikat-ASEAN, terutama di bidang pertahanan telah ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ashton Carter: “Bisa ditegaskan, hubungan persahabatan antara negara-negara ASEAN dengan Amerika Serikat merupakan kesempatan yang semakin meningkat bagi kita untuk terus melakukan kerjasama satu sama lain guna menangani semua tantangan keamanan yang baru dan berjangka-panjang di seluruh kawasan Asia-Pasifik. Kerjasama pertahanan ASEAN-Amerika Serikat adalah satu tonggak penting yang memperlihatkan hubungan yang semakin meningkat antara Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN dan merupakan satu indikasi lagi tentang peranan penting ASEAN yang teramat dipentingkan oleh Amerika Serikat”.
Sebagai aktivitas-aktivitas terakhir sebelum terbentuknya Komunitas ASEAN pada akhir tahun ini, AMM-48 dan semua konferensi yang bersangkutan pasti akan memberikan hasil-hasil yang praksis. Tidak hanya terus memperkokoh solidaritas dan kerjasama internal, ASEAN juga terus mengembangkan peranan sentralnya dalam mempertahankan lingkungan yang damai, stabil, aman dan bekerjasama di kawasan dan dunia.