(VOVWORLD) - Menurut data Direktorat Investasi Asing, hingga tanggal 20 Januari tahun ini, Viet Nam memiliki lebih dari 1.700 proyek investasi asing yang masih efektif dengan total modal investasi lebih banyak 22,1 miliar USD. Bahwa badan-badan usaha Vietnam menaklukkan pasar asing adalah misi untuk membantu Vietnam menjadi negara maju dengan berpendapatan tinggi pada tahun 2045.
Unitel - anak perusahaan Viettel Global di Laos mencapai pertumbuhan sebesar32 persen pada tribulan ke-2 tahun 2023 (Foto: laodongcongdoan.vn) |
Badan-badan usaha Vietnam saat ini berinvestasi di 79 negara dan teritori di seluruh dunia, dengan fokus pada 16 cabang dan bidang.
Keberhasilan yang Tidak Dapat Disangkal
Bidang yang mencatat hasil paling positif dalam investasi asing adalah teknologi informasi. Menurut Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam, ada sekitar 1.500 badan usaha teknologi digital yang memperoleh pendapatan usaha dari luar negeri, meningkat hampir 4 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Di antaranya, ada badan usaha dengan pendapatan miliaran USD. Perusahaan Viettel Global milik Korporasi Viettel Group, adalah satu contohnya. Pendapatan Viettel dari pasar luar negeri mencapai 3,6 miliar USD pada tahun lalu, yang merupakan angka tertinggi selama ini. Saat ini, Korporasi Viettel Global mengoperasikan total 10 jaringan di 10 negara dengan skala pasar dari 270 juta jiwa penduduk dan hampir 100 juta pelanggan. Korporasi Viettel Global memegang posisi nomor satu tentang pangsa pasar di 6 pasar.
Keberhasilan kegiatan investasi asing turut memberikan kontribusi untuk menjadikan Korporasi Viettel sebagai satu-satunya merek telekomunikasi di Asia Tenggara yang hadir pada peringkat Global 500 dari Brand Finance. Bapak Ha The Duong, Wakil Presiden Direktur Korporasi Viettel Global, mengatakan:
“Di antara 10 pasar, Viettel menjadi pelopor di 6 pasar, di antaranya ada 4 negara Asia, 1 negara di Afrika, dan 1 negara di Amerika. Rata-rata pertumbuhan per tahun lebih dari 20 persen, sementara itu seluruh industri ini di dunia hanya mendapat pertumbuhan sekitar 3 hingga 4 persen.”
Selain bisnis di bidang telekomunikasi, Korporasi Viettel Global juga fokus mengembangkan dompet elektronik, terutama di Afrika dan Amerika.
Di bidang industri pengolahan, dengan nilai brand yang mencapai 3 miliar USD, Perusahaan Saham Gabungan Produk Susu Vietnam (Vinamilk) dinilai memegang posisi ke-6 besarnya dalam industri susu global. Seiring dengan pengembangan pasar domestik, Perusahaan Vinamilk aktif memanfaatkan peluang untuk memperluas bisis di pasar-pasar internasional, melalui kegiatan investasi pada cabang-cabang di luar negeri dan ekspor.
Vinamilk menandatangani hubungan kemitraan dengan 6 grup nutrisi terkemuka di dunia (Foto: sggp.org.vn) |
Produk badan usaha ini telah hadir di hampir 60 negara dan teritori, termasuk pasar-pasar yang terkenal dengan standar kualitas produk yang ketat, seperti: Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea, dan sebagainya. Periode tahun 2022 - 2026, Perusahaan Vinamilk terus memperhebat investasi di cabang-cabangnya di luar negeri seperti Driftwood (AS), Lao-Jagro Development (Laos), Angkormilk (Kamboja) dan Perusahaan Patungan Cong Del Monte - Vinamilk (Filipina).
Yang paling belakangan ini, badan usaha ini memutuskan untuk bekerja sama dengan 6 grup terkemuka dunia di bidang nutrisi (April tahun lalu). Ini adalah pertama kalinya sebuah badan usaha susu Vietnam Nam menandatangani kerja sama dengan banyak grup nutrisi global pada saat yang bersamaan. Ibu Mai Kieu Lien, Direktur Utama Perusahaan Saham Gabungan Susu Vietnam (Vinamilk), mengatakan:
“Kalau kita ingin mencapai kualitas internasional, kita memerlukan mesin dan peralatan, dan kemudian adalah manusia . Dan kali ini dengan kerja sama dengan 6 grup besar dunia, akan membantu Vinamilk dan grup-grup tersebut menciptakan produk dengan kualitas internasional yang lebih tinggi dengan harga yang lebih rasional.
Melanjutkan Perjalanan “Menjangkau Lautan”
Bersama dengan badan-badan usaha yang sukses dalam perjalanan “menjangkau lautan”, seperti: Viettel, TH, FPT atau Vinamilk, dan sebagainya masih banyak usaha yang mengalami kesulitan dalam bersaing dengan lawan-lawan internasional.
Kenyataan ini mengharuskan badan usaha di Vietnam untuk secara teliti mempersiapkan dasar hukum. Pada saat yang sama, memiliki sumber informasi yang baik, memperkuat konektivitas dan bagikan informasi ketika berinvestasi dan melakukan bisnis di tempat yang sama. Pihak-pihak terkait perlu mempercepat laju pemeriksaan dan pemberian izin kepada berbagai proyek investasi ke luar negeri, mengurangi prosedur administrasi, menyesuaikan kembali tata cara pengajuan izin investasi, terutama meningkatkan peran para duta besar dan konselor perdagangan di luar negeri, menganggap ini sebagai jembatan penghubung antara badan usaha Vietnam dengan negara setempat. Selain itu, Pemerintah perlu membangun dan melengkapi kebijakan yang lebih menarik untuk mendorong badan-badan usaha meningkatkan investasi di luar negeri, serta memperkuat pengawasan kualitas arus modal.
Dalam beberapa tahun ini, investasi yang dilakukan badan usaha Vietnam di luar negeri telah menegaskan kemampuan bisnis, manajemen, visi, dan strategi badan-badan usaha Vietnam. Sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian pertumbuhan, pembangunan, dan integrasi ekonomi internasional, mendorong transformasi perekonomian secara mendasar./.