(VOVWORLD) - Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong, Jumat (2/11), telah menyampaikan pemaparan kepada Majelis Nasional (MN) yang mengusulkan supaya meratifikasi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTTP). Ini merupakan prosedur hukum terakhir bagi Vietnam untuk ikut pada salah satu di antara Perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang progresif dan berskala terbesar di seluruh dunia. MN Vietnam, pada persidangan ke-6 ini, menyediakan banyak waktu untuk berbahas sebelum meratifikasi Perjanjian ini.
Ilustrasi |
CPTPP diikutsertai oleh11 negara yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam. CPTPP ditandatangani 9/3/2018 di Cile. Ini merupakan perjanjian perdagangan bebas yang berstandard tinggi, karena perjanjian tersebut tidak hanya mengungkapkan bidang-bidang tradisional seperti memangkas tarif terhadap barang dagangan, membuka pintu pasar jasa, kepemilikan intelektual, rintangan teknis yang bersangkutan dengan perdagangan saja, tapi juga menangani masalah-masalah baru, non tradisional seperti tenaga kerja, lingkungan, belanja publik, badan usaha milik negara dan juga masalah mengentas dari kelaparan dan kemiskinan. CPTPP tidak hanya berpengaruh terhadap bidang ekonomi saja, tapi juga berpengaruh positif terhadap Vietnam di banyak bidang lainnya.
Menegaskan peranan dan posisi Vietnam di gelanggang internasional
Bagi Vietnam, keputusan berpartisipasi, melakukan perundingan dan menandatangani Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) dulu dan sekarang adalah CPTPP merupakan proses yang panjang, dengan persiapan yang aktif dan berinisiatif. Hasil perundingan yang dicapai pada pokoknya telah menjamin kepentingan-kepentingan utama Vietnam dan memberikan banyak cadangan dan keluwesan untuk melaksanakan Perjanjian ini secara berhasil-guna dan menguntungkan Tanah Air. Dalam menyampaikan usulan meratifikasi CPTPP di MN, Presiden Nguyen Phu Trong mengatakan: “Partisipasi dan ratifikasi yang cepat atas Perjanjian CPTPP membantu Vietnam memanifestasikan komitmen yang kuat terhadap pembaruan dan integrasi internasional yang komprehensif, ekstensif dan intensif; menegaskan peranan, posisi dan politik Vietnam yang penting di kawasan Asia Tenggara maupun Asia-Pasifik, benar-benar meningkatkan posisi Tanah Air di kawasan ASEAN, di kawasan maupun di gelanggang internasional. Partisipasi Vietnam pada CPTPP juga membantu mempunyai syarat meningkatkan kekuatan dalam untuk menghadapi, sekaligus memperkokoh posisi untuk melaksanakan garis politik yang independen, mandiri, teraneka-ragamkan dan teranerah-arahkan seiring dengan memperkokoh, memperkuat pertahanan dan keamanan. Perjanjian CPTPP ketika digelarkan akan turut memperkuat keseing-selingan kepentingan dan memperdalam lebih lanjut lagi hubungan antara Vietnam dengan negara-negara anggota CPTPP, khususnya negara-negara anggota yang mempunyai hubungan kemitraan strategis.”
Menurut perjanjian ini, 100% arus tarif terhadap semua jenis barang akan turun menjadi 0% menurut peta jalan 7 tahun, tetapi bagi Vietnam diberikan peta jalan 7-10 tahun. Barang-barang industri Vietnam dikenai tarif impor mayoritasnya sebanyak 0%. Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: CPTPP membantu memperbaiki lingkungan investasi dan bisnis, memperbaiki produktivitas kerja Vietnam. Beliau memberitahukan: “Tentang bidang ekonomi, pasar negara-negara peserta CPTPP mempunyai skala besar dengan GDP seluruh blok menduduki 13,6% GDP global, termasuk Jepang yang merupakan perekonomian yang besarnya nomor 3 di dunia. Oleh karena itu, partisipasi pada CPTPP secara global menguntungkan Vietnam. CPTPP bisa membantu GDP dan ekspor Vietnam meningkat 1,32% dan 4,04% sampai tahun 2035. Total nilai perdagangan impor bisa meningkat 3,8%, lebih rendah terbanding dengan laju peningkatan ekspor, maka pengaruh keseluruhan terhadap neraca perdagangan sangat kondusif. Selain itu, penandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan negara-negara peserta CPTPP akan membantu Vietnam berpeluang melakukan restrukturisasi pasar ekspor-impor menurut arah yang lebih seimbang, dari situ membantu Tanah Air meningkatkan independensi dan kemandirian perekonomian”.
Mengatasi tantangan-tantangan agar Vietnam berkembang
Karena Vietnam telah menandatangani FTA dengan 10 negara anggota CPTPP, maka tekanan persaingan meningkat karena buka pintu pasar hanya dari 3 negara yaitu Kanada, Meksiko dan Peru. Akan tetapi, praktek perdagangan bilateral dengan 3 negara ini memperlihatkan bahwa tekanan akan tidak besar karena struktur ekspor-impor dari negara-negara ini lebih bersifat melengkapi dari pada, bersaing denga struktur ekspor-impor Vietnam dan sekarang Vietnam sedang mengalami surplus perdagangan ke ketiga negara ini. Tentang bidang pertanian, Vietnam sedang berupaya melakukan restrukturisasi cabang pertanian, mendorong penerapan sains-teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian, dari situ cukup daya saing di dalam negeri dan menggeliat ke pasar internasional. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh mengatakan:“Beberapa cabang seperti jasa periklanan, jasa logistik dan lain-lain bisa menghadapi tantangan tentang daya saying. Akan tetapi, ini merupakan peluang dalam mengurangi biaya bisnis, menciptakan kemudahan bagi aktivitas badan usaha dalam negeri pada umumnya. Untuk melaksanakan komitmen dalam CPTPP, Vietnam akan menyesuaikan dan merevisi beberapa ketentuan hukum tentang perdagangan, beacukai, kepemilikan intelektual, ketenaga-kerjaan dan lain-lain. Dengan persiapan yang serius dan upayanya tinggi, Vietnam bisa melaksanakan dengan sukses jumlah pekerjaan ini, khususnya ketika kita mendapat hak melaksanakannya menurut peta jalan”.
Kepentingan-kepentingan yang diberikan Perjanjian CPTPP, badan-badan usaha Vietnam dan negara-negara anggota akan mendapat banyak peluang untuk mengembangkan aktivitas produksi dan bisnis di Vietnam. Tidak hanya merupakan kesempatan bagi perekonomian, politik dan diplomatik, CPTPP juga merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk melakukan reformasi institusi, mengarah ke penyempurnaan lingkungan investasi-bisnis, meningkatkan daya saing, selangkah demi selangkah menegaskan peranan dan posisi Vietnam di gelanggang internasional.