(VOVWORLD) - Konferensi ke-56 Menteri Luar Negeri (Menlu) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM-56) dibuka pada tgl 11 Juli di Jakarta, Ibukota Indonesia. Tetapi, sejak tgl 10 Juli, telah dimulai kegiatan-kegiatan tingkat menteri dalam rangka AMM-56. Ini merupakan serentetan kegiatan tahunan yang berskala paling besar dari para Menlu ASEAN. Delegasi Vietnam yang dikepalai Menlu Bui Thanh Son menghadiri konferensi ini akan menyampaikan sumbangsih yang berinisiatif dan aktif demi satu ASEAN yang berkaliber.
Konferensi AMM-56 dan semua konferensi terkait berlangsung dari tgl 10 hingga tgl 14 Juli di Jakarta, Indonesia dengan partisipasi 10 negara ASEAN dan para mitra. Selain konferensi-konferensi antara 10 negara ASEAN, juga diadakan konferensi-konferensi antara ASEAN dengan para mitra, Konferensi Menlu Forum Asia Timur (EAS) dan Forum Regional ASEAN (ARF).
Para Menteri berfoto di Labuan Bajo, Indonesia pada tgl 09 Mei 2023 (Sumber: AFP)
|
Mendorong Konsensus dan Mengusahakan Suara Bersama di AMM-56
Menurut Duta Besar (Dubes) Vu Ho, Penjebat Kepala SOM ASEAN, selain mengevaluasi semua prestasi yang telah dicapai selama enam bulan awal tahun ini, semua negara juga menetapkan arahan kerja sama ASEAN dari sekarang sampai akhir tahun. Masalah-masalah yang diungkapkan dan didiskusikan juga merupakan masalah-masalah panas di kawasan, terkait dengan perdamaian, stabilitas dan perkembangan.
“Akan ada sekitar 17 konferensi yang berbeda, di antaranya ada konferensi antara Menlu ASEAN dan antara Menlu ASEAN dengan negara-negara mitra. Para utusan mendiskusikan masalah-masalah yang terkait dengan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bersama di kawasan Asia Tenggara sekaligus di kawasan Asia-Hindia-Pasifik. Ini merupakan sorotan konferensi kali ini, merupakan langkah selanjutnya dalam menggelar prioritas dan inisiatif Tahun Keketuaan ASEAN 2023 dari Indonesia dengan tema: “Satu ASEAN berkaliber-Episentrum Pertumbuhan”.
Berlangusng pada latar belakang kawasan dan dunia terus mengalami perkembangan-perkembangan yang rumit, ASEAN akan memprioritaskan fokusnya pada beberapa isi untuk menegaskan sentralitas ASEAN, menjamin perdamaian, stabilitas dan pemulihan ekonomi di kawasan. Dubes Vu Ho memberitahukan:
“Hal yang baru dan paling menonjol tahun ini dalam tema ASEAN yaitu menganggap ASEAN sebagai sentral dari semua perkembangan. Tugas yang ditetapkan untuk semua negara ketika ikut menghadiri konferensi kali ini ialah bagaimana Visi ASEAN tentang Indo-Pasifik menjadi satu naskah fondasi, naskah sentral bagi semua kegiatan kerja sama regional pada periode baru. Tugas kedua ialah perilaku semua pihak terhadap masalah sulit yang sedang muncul seperti situasi rumit di tempat-tempat panas di kawasan dan di dunia, di antaranya ada Laut Timur, Myanmar, masalah-masalah sekitar selat Taiwan (Tiongkok) atau perkembangan-perkembangan baru di Semenanjung Korea”.
Vietnam terus Mengembangkan Semangat Aktif dan Proaktif
Menurut Dubes Vietnam di ASEAN, Nguyen Hai Bang, partisipasi delegasi Vietnam yang dikepalai Menlu Bui Thanh Son di AMM-56 kali ini memanifestasikan kelanjutan semua komitmen dan tanggung jawab Vietnam terhadap kawasan dan urusan bersama ASEAN. Delegasi Vietnam akan menghadiri lebih dari 20 kegiatan, turut mendorong solidaritas dan konsensus dalam ASEAN, memperkuat kerja sama antara ASEAN dengan para mitra.
Tentang perwakilan Vietnam di ASEAN, selaku badan simpuls yang ditugasi merundingkan beberapa naskah, Perwakilan Vietnam sudah aktif dan proaktif memberikan sumbangsih dan merekomendasikan beberapa inisiatif. Vietnam memberikan kontribusi-kontribusi pada banyak naskah besar, di antaranya ada Pernyataan-pernyataan Bersama yang direncanakan akan disahkan di konferensi kali ini.
Ketika mengungkapkan isi konkret, menurut Dubes Vu Ho, Penjabat Kepala SOM ASEAN, di konferensi kali ini, Vietnam memberikan pendapat terhadap masalah-masalah menonjol sekarang seperti: pemulihan ekonomi, perdagangan, investasi, stabilitas rantai pasokan, adaptasi dengan perubahan iklim, kesenjangan perkembangan, lingkungan, wabah, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan sebagainya.
“Vietnam akan memberikan kontribusi untuk mencapai konsensus dalam menyampaikan keputusan, mengharmoniskan semua inisiatif dan kepentingan semua negara dan bagaimana menangani semua masalah supaya simpasik dan rasional. Itu selalu menjadi tugas sentral dari delegasi Vietnam ketika berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan ASEAN. Terhadap semua prioritas Ketua Indonesia tahun ini, Vietnam juga memberikan bantuan agar berbagai inisiatif dan prioritas menjadi praktis, menjadi harta benda bersama seluruh asosiasi, melalui itu memberikan sumbangsih secara konkret dan praktis pada perdamaian, stabilitas, dan perkembangan bersama di kawasan”.
Di belakang kesuksesan AMM selalu ada kontribusi dari negara-negara anggota. Oleh karena itu, partisipasi aktif dan proaktif dari Vietnam di AMM-56 akan turut menegaskan solidaritas ASEAN, semangat bersedia melakukan dialog dan kerja sama tulus demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama.