(VOVworld) – Berbaur pada prestasi-prestasi diplomatik multilateral pada tahun 2016, Vietnam terus aktif memberikan sumbangan yang efektif di semua bidang kerjasama ASEAN. Kerjasama ASEAN pada tahun 2016 mencatat selar dengan dipertahankannya persatuan, kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menangani tantangan-tantangan besar yang muncul di kawasan, terutama masalah Laut Timur.
Ilustrasi
(Foto: internet)
Tahun 2016 adalah tahun pertama terbentuknya Komunitas ASEAN, menggelarkan Visi ASEAN 2025 dan semua Rencara Induk di tiga pilar komunitas. ASEAN telah mendorong penyusunan dan pengesahan semua program aksi, rencana kerja jurusan dan bidang untuk tahap 2016-2020, membangun Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025, mendorong hubungan luar negeri ASEAN, sekaligus memperbaiki dan meningkatkan hasil-guna aktivitas dari semua badan ASEAN.
ASEAN terus mengembangkan sentralitas dan memperluas hubungan luar negeri
Pada tahun 2016, kerjasama ASEAN telah mencapai kemajuan-kemajuan yang signifikan, mencapai banyak hasil tertentu dalam mengembangkan Komunitas ASEAN di semua front, di semua pilar politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya, bersamaan itu mencapai sukses dalam mempersempit kesenjangan tentang perkembangan antara negara-negara anggota. Hubungan luar negeri ASEAN juga mengalami kemajuan besar pada tahun 2016 ini. Pada tahun ini, ASEAN telah membentuk hubungan kemitraan strategis dengan 7 diantara 11 mitra utama, bersamaan itu memberikan status dialog kepada Norwegia, Swiss dan Jerman. Sudah ada 86 negara yang membuka Kedutaan Besar di ASEAN dan 9 negara mempunyai perutusan khusus urusan ASEAN. Perjanjian Keakraban dan Kerjasama ASEAN (TAC) sekarang ini telah diperluas dengan partisipasi dari 25 negara. Vu Ho, Wakil Kepala Direktorat ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Vietnam menegaskan: “Solidaritas ASEAN terus dipertahankan, menangani semua masalah internal secara cukup sesuai dengan kepentingan semua negara dan menjamin perdamaian serta keamanan regional. Mendorong hubungan interaksi dengan negara-negara adi kuasa dan para mitra di atas dasar semua mekanisme dan kerangka yang didirikan dan dibimbing oleh ASEAN. Bersama dengan perkembangan Komunitas ASEAN, maka struktur regional berangsur-angsur terbentuk dengan sentralitas ASEAN”.
Yang patut diperhatikan ialah, pada tahun lalu, pendirian ASEAN tentang masalah Laut Timur bisa dimanifestasikan secara jelas, memberikan sumbangan praksis terhadap perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan maritim; memecahkan sengketa melalui langkah damai di atas dasar menghormati hukum internasional dan proses diplomatik kawasan; melaksanakan secara lengkap Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC) dan menuju ke penyusunan Kode Etik tentang Laut Timur (COC). Tentang hal ini, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh mengatakan: “Hal yang paling penting bagi ASEAN ialah mempertahankan satu lingkungan yang damai dan stabil. Selain itu, ASEAN menciptakan kerangka dan forum yang mengaitkan para mitra yang lebih besar lagi. ASEAN telah menciptakan standar perilaku regional. Saya berpendapat bahwa ASEAN sedang mengembangkan ketiga segi ini secara sangat baik. Kalau tidak ada ASEAN, maka pengesekan antar-negara adi kuasa dan interaksi antara negara-negara adi kuasa dengan negara-negara kecil tidak senantiasa demi kepentingan bersama dari kawasan ini. Mungkin di atas jalan perkembangannya ASEAN mengalami bermacam-macam hal, tapi ketika melihat pada 3 halyang besar itu, maka jelaslah bahwa ASEAN sedang memainkan peranan sangat penting terhadap kawasan dan berhasil memanifestasikan sentralitasnya”.
Berkaitan dengan proses integrasi bersama
Di antara prestasi-prestasi bersama ASEAN itu, Vietnam telah berinisiatif dan aktif ikut serta dalam semua segi kerjasama ASEAN. Peranan Vietnam telah termanifestasikan dalam banyak gagasan, pernyataan dan naskah ASEAN dalam sepanjang tahun 2016. Di tingkat nasional, Vietnam telah menggelarkan penyusunan berbagai rencana pelaksanaan Visi ASEAN 2025 di semua kementerian dan instansi yang dikaitkan dengan proses integrasi bersama. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Le Hoai Trung menegaskan: “Vietnam memberikan sumbangan positif dalam aktivitasnya dengan negara-negara ASEAN, berkoordinasi erat dengan Laos, negara Ketua ASEAN tahun 2016 menjaga solidaritas dan mengembangkan sentralitas ASEAN. Vietnam juga mengeluarkan banyak gagasan di bidang-bidang yang kongkrit. Misalnya, di Forum Keamanan Regional di Laos pada tahun ini, Vietnam telah mengeluarkan gagasan yang bersangkutan dengan koordinasi antara badan-badan pelaksana hukum di laut dan diesahkan oleh semua negara. Pada latar belakang situasi Laut Timur, maka gagasan Vietnam ini sangat bermafaat”.
Tahun 2017 mendatang mencatat tonggak penting dalam memperingati ulang tahun ke-50 berdirinya ASEAN dan peringatan ulang tahun ke-10 Piagam ASEAN, pada latar belakang situasi dunia dan kawasan yang mengalami perkembangan-perkembangan yang rumit dan sulit diduga sehingga mengajukan banyak tantangan terhadap solidaritas, kesatuan dan sentralitas ASEAN, bersamaan itu menuntut kepada ASEAN harus memperkuat daya hidup baru untuk tahap perkembangan komunitas. Vietnam akan terus mengembangkan semangat berinisiatif, aktif dan bertanggung-jawab dalam mendorong kerjasama ASEAN, berfokus pada masalah-masalah titik berat seperti terus mendorong penggelaran semua program dan rencana kerja pembangunan Komunitas ASEAN 2025 di tiga pilar, berkoordinasi menggelarkan semua prioritas pada tahun Keketuaan ASEAN dari Filipina, memperkokoh solidaritas, kesatuan dan meningkatkan sentralitas ASEAN dalam menetapkan struktur regional, melalui itu menjamin peranan dan kepentingan ASEAN dan semua negara anggota. Yang lebih penting ialah Vietnam akan bersama dengan ASEAN mendorong tercapainya perkembangan yang substantif dalam melaksanakan secara lengkap dan efektif DOC, cepat membangun COC dan menciptakan tenaga pendorong dan daya hidup baru terhadap kerjasama ASEAN.