(VOVworld) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan Laporan tahunan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Vietnam. Tapi sayang sekali laporan ini tetap mengeluarkan beberapa penilaian yang kurang obyektif, tidak mencerminkan secara benar situasi nyata di Vietnam. Hal ini menunjukkan perlunya meningkatkan dialog untuk mempersempitkan perselisihan-perselisihan di dunia tentang nilai HAM di masing-masing negara.
Juru bicara KemluVietnam, Le Hai Binh menjawab pernyataan para wartawan terhadap Laporan tahunan tentang HAM Vietnam yang diumumkan oleh Kemlu Amerika Serikat.
(Foto: vov.vn)
Kebijakan konsekuen Vietnam ialah membela dan mendorong hak-hak fundamental warga. Semua upaya keras dan prestasi yang dicapai oleh Vietnam dalam menjamin dan memperbaiki secara terus menerus hak-hak fundamental warga pada waktu lalu telah mendapatkan pengakuan dan penilaian tinggi dari opini umum internasional.
Kebijakan yang unggul tentang hak manusia.
Salah satu diantara solusi-solusi yang diprioritaskan oleh Vietnam untuk mendorong, membela dan menjamin hak manusia ialah membangun dan menyempurnakan sistim perundang-undangan tentang hak manusia. Pada tarap tertinggi, Undang-Undang Dasar (UDD) -2013 Vietnam telah menyediakan 36 pasal yang menentukan hak manusia, hak dan kewajiban mendasar dari warga negara. Untuk pertama kalinya dalam sejarah konstitusional, Vietnam menentukan: “Negara Vietnam menjamin dan mengembangkan hak kedaulatan rakyat, mengakui, menghargai pembelaan dan penjaminan hak manusia dan hak warga negara”. Soal menentukan prinsip ini sesuai dengan patokan undang-undang tentang HAM internasional, bertolak dari watak manusia dan watak sistim sosialisme di Vietnam. Dalam UUD-2013 dan dalam banyak undang-undang dan naskah peraturan lain, Vietnam juga menjunjung tinggi mekanisme pengawasan dan pengontrolan terhadap kekuasaan Negara dan membuka kemungkinan menyempurnakan sistim perundang-undangan, menyempurnakan institusi-institusi dan lembaga-lembaga untuk mendorong dan menjamin hak manusia secara nyata.
Di aspek lain, Vietnam telah memperkuat kerjasama internasional tentang pembelaan dan pendorongan HAM. Sampai sekarang, Vietnam telah berpartisipasi pada hampir semua konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak manusia seperti Konvensi Sipil dan Politik; Konvensi tentang Hak Ekonomi, Kebudayaan dan Sosial; Konvensi tentang penghapusan semua bentuk diskriminasi terhadap kaum wanita; Konvensi tentang Penghapusan semua bentuk diskriminasi ras; Konvensi tentang Hak Anak-Anak; Konvensi tentang tidak menerapkan keterbatasan hukum terhadap kriminalitas terorganisasi lintas negara dan Protokol tentang mencegah, menumpas dan memberikan hukuman terhadap perdagangan manusia, khususnya terhadap kaum wanita dan anak-anak; Konvensi nomor 122 dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tentang kebijakan lapangan kerja dan lain-lain…
Prestasi-prestasi HAM tidak bisa diingkari.
Dalam hampir semua kerangka dialog dan kerjasama tentang hak manusia baik tingkat bilateral maupun tingkat multilateral, semua negara dan mitra internasional memberikan apresiasi tinggi tentang prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh Vietnam di semua bidang politik, sosial-ekonomi, kebudayaan, pendidikan, agama dan keyakinan…Vietnam memperhatikan dan memperkuat mekanisme dialog dan kerjasama tentang masalah hak manusia saban tahun dengan banyak negara lain, di antaranya ada Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, Norwegia, Swiss dan lain-lain …. Vietnam juga memberikan sumbangan positif dan efektif kepada pembentukan dan aktivitas Komite AntarPemerintah ASEAN tentang HAM ( atau AICHR), membangun Deklarasi HAM ASEAN yang telah diesahkan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Phnom Penh, ibukota Kamboja pada bulan November 2012.
Sampai sekarang, Vietnam adalah salah satu diantara 6 negara anggota PBB yang telah menyelesaikan sebagian besar Target-Target Perkembangan Milenium (MDGs) secara lebih awal pada tahun 2015; telah mendapat penghargaan yang diberikan oleh Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (FAO) tentang prestasi-prestasi cemerlang dalam mengentas dari kelaparan dan kemiskinan. Dewan HAM PBB angkatan XXVI, pada tanggal 20 Juni 2014 telah memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan HAM Vietnam dalam Laporan Pemeriksaan Priodik Universal (UPR) siklus 2 dari Vietnam. Sumbangan-sumbangan positif dan efektif pada target bersama ialah mendorong dan membela hak manusia, mempertahankan secara mantap prinsip-prinsip dasar dari hukum internasional tentang HAM, dan pengakuan bahwa Vietnam selalu menghargai, menjamin hak-hak fundamental warga, tidak hanya menyempurnakan sistim perundang-undangan, kebijakan yang bersangkutan dengan hak manusia, melainkan juga dilaksanakan di semua segi seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers dan informasi, kebebasan berkeyakinan dan beragama, menjamin jaring pengaman sosial, mengentas dari kelaparan dan kemiskinan dan pendidikan.
Dalam dunia kontemporer, juga ada bermacam perbedaan pandangan tentang HAM, namun prestasi-prestasi tentang HAM yang telah dicapai oleh Vietnam merupakan bukti yang tidak bisa diingkari. Hal ini menunjukkan upaya-upaya keras yang dijalankan oleh Vietnam di bidang ini. Soal menjaga dialog HAM antara Vietnam dan AS merupakan langkah sebaik-baiknya bagi kalangan politikus dan warga AS untuk bisa lebih mengerti tentang kenyataan HAM di Vietnam, mempersempit perselisihan-perselisihan tetnang nilai HAM di masing-masing negara. Hal ini telah memberikan sumbangan positif dalam melaksanakan target bersama dunia ialah membela dan mendorong hak manusia yang semakin lebih baik.