(VOVWORLD) - Hari Jumat (28 Juli) menandai masa 22 tahun Vietnam masuk Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). Selama 22 tahun ini, Vietnam selalu konsekuen menganggap ASEAN sebagai fundasi dan sebagai salah satu prioritas utama dalam kebijakan hubungan luar negeri, melakukan kerjasama yang erat bersama dengan negara-negara lain mendorong integrasi yang intensif dan ekstensif, bersolidaritas dan bersatu dalam internal blok. Dua puluh dua tahun berjalan seperjalanan dengan 50 tahun terbentuk dan berkembangnya ASEAN, selar-selar yang baik, sumbangan-sumbangan dan gagasan-gagaan yang diajukan oleh Vietnam telah mencatat selar yang mendalam dalam ASEAN.
Ilustrasi (Foto: internet) |
Lima puluh tahun sejak terbentuk, dari satu oraganisasi regional, ASEAN telah menjadi satu komunitas yang kuat dan mempunyai posisi dan peranan yang semakin tinggi di arena internasional. Masuk ASEAN pada tahun 1995, sukses-sukses yang dicapai oleh ASEAN tidak bisa tanpa ada selar sumbangan yang diberikan oleh Vietnam. Yaitu, Vietnam bersama dengan ASEAN mendorong pembentukan keputusan-keputusan besar bagi Asosiasi seperti Piagam ASEAN (2007), Pernyataan Hanoi tentang Visi ASEAN 2020, Visi Komunitas ASEAN 2025, berbagai rencana penggelaran di setiap pilar dan banyak permufakatan penting lainnya.
Masuk ASEAN adalah satu keputusan yang punya arti sejarah
Masuknya Vietnam ke dalam ASEAN telah memanifestasikan secara jelas kebijakan Vietnam dalam berinisiatif melakukan integrasi regional dan internasional, membuka satu periode integrasi Vietnam yang intensif ke dalam kawasan di semua bidang. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Le Hoai Trung mengatakan: “Keputusan masuk ASEAN adalah sangat tepat. Latar belakang tahun 1995 berkaitan dengan kebutuhan Vietnam tentang pengembangan sosial-ekonomi, integrasi dan perluasan hubungan dengan negara-negara lain. Pada waktu itu, masuk ASEAN telah membantu Vietnam membuka hubungan dengan Uni Eropa, menormalisasi hubungan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok. Dalam proses partisipasi, Vietnam telah ikut serta secara aktif dan meninggalkan banyak selar, mengabdi pelaksanaan kebijakan integrasi yang dijalankan oleh Vietnam”.
Masuk ASEAN memberikan banyak kepentingan kepada Vietnam. Tentang keamanan dan politik, ASEAN menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi Vietnam untuk mendorong hubungan tetangga dengan negara-negara lain di kawasan dan memecahkan masalah-masalah dalam hubungan bilateral yang ditinggalkan oleh sejarah. Sebagai anggota ASEAN, Vietnam telah turut membangun dan mendorong berbagai mekanisme dan proses kerjasama regional untuk berkembang dengan tepat arah dan sesuai dengan kepentingan nasional. Dalam hubungan luar negeri, ASEAN turut memperkuat posisi dan suara Vietnam di arena internasional, membantu Vietnam mendorong hubungan dengan para mitra. Khususnya, masuk ASEAN telah menciptakan sangat banyak kerangka dan mekanisme kerjasama kepada Vietnam di semua bidang dan memberikan kepentingan praksis. Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh menilai: “Masuknya Vietnam ke dalam ASEAN telah membantu Vietnam dalam proses mengembangkan ekonomi. Setelah 10 tahun masuk ASEAN, dari tahun 2006-2016, prosentase GDP Vietnam dalam ASEAN meningkat dua kali lipat, dari 3,5% menjadi 7%. Prosentase perdagangan ASEAN-Vietnam meningkat 1000%, investasi ASEAN di Vietnam meningkat lebih dari 120%. Konektivitas antara Vietnam dengan ASEAN menjadi lebih erat, tidak hanya konektivitas infrastruktur saja, tapi juga tentang institusi, manusia. Semuanya itu merupakan faktor-faktor yang penting bagi badan usaha Vietnam untuk memanfaatkan secara baik kesempatan yang diciptakan oleh Komunitas ASEAN”.
Vietnam bersama dengan ASEAN mengarah ke perkembangan yang merata dan berkesinambungan
Tahun 2017 adalah tahun memperingati ulang tahun ke-50 berdirinya ASEAN dan adalah tahun kedua terbentuknya Komunitas ASEAN di atas tiga pilar: Komunitas Politik-Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya dengan hasil-hasil yang positif dalam melaksanakan Visi Komunitas ASEAN 2025 dan berbagai rencana induk. Ketika menilai Komunitas ASEAN setelah setahun terbentuk, Duta Besar Nguyen Hoanh Nam, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam di ASEAN menegaskan: “Terbanding dengan periode sebelumnya, pekerjaan penggelaran yang dilakukan oleh ASEAN selama lebih dari setahun ini dilaksanakan secara lebih baik, lebih sistimatik, melalui pembagian tugas yang kongkrit. Sekarang ini, ASEAN sedang melakukan perbahasan untuk mengusahakan solusi-solusi, di antara ada perbaikan cara aktivitas, meningkatkan kemampuan mesin aparat, bersamaan itu menciptakan satu mekanisme konektivitas internal yang lebih longgar”.
Setelah 50 tahun terbentuk, ASEAN sedang menghadapi kesempatan-kesempatan besar, tapi juga menghadapi banyak tantangan. Untuk mengatasi tantangan, dengan memanfaatkan kesempatan-kesempatan besar yang diberikan oleh komunitas, menuntut setiap anggota ASEAN harus mempertahankan kepercayaan, menciptakan musyawarah dan mufakat dan persatuan seluruh ASEAN.
Vietnam selalu menetapkan satu ASEAN yang berkonektivitas secara erat, bersolidaritas dan bersatu, memainkan peranan dan posisi internasional yang penting adalah sesuai dengan kepentingan dasar dan jangka-panjang dari Vietnam. Oleh karena itu, selama 22 tahun ini, bersama dengan anggota-anggota lainnya, Vietnam bersama dengan ASEAN telah mengatasi semua perbedaan dan masalah-masalah masih ada yang ditinggalkan oleh sejarah, memperhebat kerjasama komprehensif di atas semangat bersahabat dan bersatu. Dua puluh dua tahun, satu penggalan jalan integrasi regional, Vietnam telah memberikan sumbangan-sumbangan tertentu kepada eksistensi dan berkembangnya ASEAN dan telah mencapai hasil-hasil permulaan. Di depan ini ASEAN, walaupun mempunyai banyak kesempatan untuk berkembang, tapi juga ada tidak sedikit tantangan yang menuntut kepada Vietnam dan anggota-anggota ASEAN yang lain supaya memperkuat kerjasama, melakukan konektivitas secara lebih erat lagi, bersama-sama mengeluarkan ide-ide baru dan langkah-langkah pelaksanaannya untuk bisa mengubah ide “visi 2025” menjadi kenyataan, membawa ASEAN menjadi satu faktor dominan dari Komunitas Asia.