(VOVWORLD) - Menurut Laporan tentang situasi sosial-ekonomi tahun 2018 dan rencana perkembangan sosial-ekonomi tahun 2019 yang disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc di depan acara pembukaan Persidangan ke-6 Majelis Nasional (MN) Viet Nam angkatan XIV pada tanggal 22 Oktober, GDP Viet Nam selama 9 bulan awal tahun 2018 mencapai 6,98%. Ini merupakan taraf pertumbuhan yang mengesankan terbanding dengan masa yang sama hampir 10 tahun ini. Pada sesi-sesi perbahasan MN, para anggota MN menyatakan kegembiraan tentang hasil perkembangan sosial-ekonomi Tanah Air selama ini dan percaya bahwa ekonomi Viet Nam akan menyelesaikan rencana perkembangan sosial-ekonomi tahap 2016-2020.
Agribisnis Viet Nam (Ilustrasi) (Foto: internet) |
Mayoritas pendapat dari para anggota MN menyatakan bahwa laju pertumbuhan tahap 2016-2018 lebih tinggi terbanding dengan tahap 2010-2015. Dengan hasil yang dicapai pada tahun kunci 2018, situasi Tanah Air di semua bidang sosial-ekonomi, kebudayaan, lingkungan, pertahanan, keamanan dan hubungan luar negeri tahap 2016-2018 berkembang secara tepat arah. Skala perekonomian meningkat 1,3 kali lipat, GDP perkapita meningkat 440 USD terbanding dengan awal masa bakti, kehidupan warga tidak henti-hentinya menjadi baik. Prestasi-prestasi itu menunjukkan indikasi-indikasi yang menggembirakan agar ekonomi Viet Nam mencapai target-target tahun 2018 dan Repelita 2016-2020.
Ekonomi Viet Nam mencapai pertumbuhan yang komprehensif dan tepat arah
Hasil pelaksanaan semua target dan tugas ekonomi Viet Nam selama tiga tahun pada tahap 2016-2020 adalah positif dan tepat arah. Hasil perkembangan ekonomi selama 9 bulan tahun 2018 sangat komprehensif, GDP selama 9 bulan ini mencapai 6,98%. Khususnya, ketiga sektor yaitu pertanian, industri dan jasa juga meningkat tinggi. Khususnya, industri pengolahan dan manufaktur meningkat 12,65%, menjadi satu tenaga pendorong utama terhadap pertumbuhan. Bersamaan itu, ekonomi makro terus stabil, inflasi berhasil dikontrol. Indeks CPI rata-rata 9 bulan tahun 2018 meningkat 3,57%. Nguyen Huu Duc, anggota MN Viet Nam dari Provinsi Binh Dinh mengatakan: “Menurut hemat saya, pertumbuhan GDP nasional tahun 2018 yang mencapai 6,98% merupakan satu prestasi besar dan menunjukkan bahwa pekerjaan penyelenggaraan dan bimbingan dari Pemerintah Viet Nam selama ini sangat berhasil-guna. Tidak hanya mencapai pertumbuhan sebesar 6,98%, tetapi indeks CPI juga di bawah 4%, lebih rendah terbanding dengan rencana yang tercantum dalam Resolusi MN. Saya menyatakan bahwa ini merupakan satu hal sangat baik dan kalau berhasil menstabilkan ekonomi makro dan inflasi, maka ekonomi Tanah Air dari sekarang sampai akhir tahun dan tahun 2019 akan sangat menggembirakan”.
Menurut para pakar, GDP tiga tahun akhir tahun hanya perlu meningkat 6,1% terbanding dengan masa yang sama tahun lalu, maka ekonomi Viet Nam akan mencapai dan melampaui target pertumbuhan sebanyak 6,7% sepanjang tahun 2018. Dinh Van Nha, Wakil Kepala Komisi Keuangan dan APBN Majelis Nasional mengatakan: “Faktor-faktor di dalam dan luar negeri tahun ini telah lebih kondusif, telah menciptakan faktor paduan, kekuatan paduan yang memberikan hasil tentang sosial-ekonomi. Dari tahun 2011 hingga sekarang, ini merupakan tahun yang mencapai taraf pertumbuhan tinggi dan komprehensif di semua jatah. Belum ada tahun manapun selama 10 tahun ini, di mana Tanah Air mencapai kemenangan-kemenangan yang komprehensif seperti itu. Biasanya kalau mencapai pertumbuhan dari 6,5%-7%, maka pilar utama haruslah industri, tapi pada tahun ini, pertanian memberikan sumbangan sangat besar. Saya menyatakan bahwa ketika mengakhiri tahun 2018, pertanian akan memberikan sumbangan sebanyak 3,5% pada GDP”.
Upaya-upaya keras untuk menyelesaikan rencana perkembangan sosial-ekonomi tahap 2016-2020
Laporan Pemerintah di depan persidangan MN memperlihatkan bahwa rencana tahap 2016-2020 pada pokoknya kondusif. Pada tahun 2018, Viet Nam bisa menyelesaikan keduabelas 12 jatah perkembangan ekonomi yang dilimpahkan oleh MN. Di antaranya ada 8 jatah yang dilampaui dan 4 jatah tercapai menurut rencana. Hal ini akan turut mensukseskan target-target perkembangan sosial-ekonomi lima tahun yang sudah dikeluarkan yaitu 6,7%. Cao Dinh Thuong, anggota MN dari Provinsi Phu Tho menyatakan bahwa dengan semangat partisipasi kuat dari seluruh sistim politik, bimbingan dan penyelenggaraan gigih dan efektif dari Pemerintah, PM Pemerintah, upaya dari semua kementerian, instansi, daerah, komunitas badan usaha dan lain-lain, maka Viet Nam akan menyelesaikan rencana perkembangan sosial-ekonomi tahap 2016-2020. “Keinginan kami ialah pertumbuhan ekonomi diiringi dengan kemajuan sosial, melestarikan lingkungan dan Viet Nam tidak mencapai pertumbuhan dengan segala harga, tapi harus mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan. Dengan situasi seperti dewasa ini, bersama dengan solusi-solusi yang dilakukan Pemerintah, maka pertumbuhan Tanah Air akan mencapai dari 6,7%-6,8%, bahkan lebih tinggi lagi, ini juga merupakan prasyarat bagi tahun-tahun selanjutnya dan sepanjang masa bakti. Masalah yang kami perhatian banyak, tapi kami memperhatikan pengembangan ekonomi makro, utang publik dan investasi jangka menengah. Kalau kita berhasil mempertahankan dan melaksanakan sesuai dengan rencana, maka akan tercapai. Karena masih ada beberapa faktor pengaruh dari luar, maka Pemerintah supaya mengambil langkah-langkah yang lebih aktif lagi pada waktu mendatang”.
Di atas dasar hasil-hasil di sela bakti yang sudah dicapai, para anggota MN percaya bahwa sosial-ekonomi Tanah Air akan mencapai target-target tahun ini dan Repelita 2016-2020 yang dikeluarkan oleh Resolusi Kongres Nasional ke-12 Paartai Komunis Viet Nam dan Resolusi MN.