(VOVworld) – Tanggal 13/2 setiap tahun dianggap sebagai Hari Radio Dunia. Dengan tema: “Radio justru adalah Anda”, Hari Radio Dunia (13/2) tahun ini secara khusus menaruh perhatian pada partisipasi yang permanen dan aktif pendengar terhadap radio, terutama pada latar belakang keanekaragaman sumber informasi dengan meledaknya jaringan Internet dan media sosial. Dengan terpilinya pendengar sebagai obyek sentralnya, semua radio tidak hanya mendengarkan pendengar dan menciptakan forum bagi mereka untuk menyatakan pandangan saja, melainkan juga menguasai kebutuhan mereka dan menyesuaikan perkembangan Radio.
Mantan Direktur VOV5, Doan Thi Trung menerima Duta Besar Republik Indonesia, Ibdu Hadi sehubungan
dengan peringatan ultah ke-50 hari berdrinya Program Siaran Bahasa Indonesia, VOV5.
(Foto: VOV5)
Pada zaman ini, perkembangan kuat ilmu pengetahuan dan teknologi serta meledaknya media sosial telah dan sedang mengubah dengan cepat latar belakang media di skala global, di antaranya ada Radio. Ini benar-benar merupakan tantangan dan sekaligus juga merupakan kesempatan bagi Radio. Untuk bisa menyerap partisipasi pendengar, semua radio telah memanfaatkan teknologi dan media sosial, yang yang paling didekati oleh banyak pendengar masa kini, terutama pendengar muda dan generasi pendengar masa depan .
Membangun kepercayaan massa pendengar
Setiap Radio mempunyai cara sendiri untuk tidak hanya “ mengganduli kaki” para pendengar-nya yang setia saja, melainkan juga menyerap lebih banyak lagi generasi-generasi pendengar. Beberapa radio telah berbagi pengalaman dalam menyerap pendengar melalui usaha membangun kepercayaan pendengar, memperbarui cara membuat program siaran, meningkatkan kualitas isi dan lain- lain…. Semua radio juga menjunjung tinggi interaksi dengan pendengar, menciptakan syarat bagi pendengar untuk bisa menmanifestasikan pandangan mereka, mengeluarkan semua soal yang mereka inginkan, membuat mereka merasa senang memainkan peranan yang lebih penting dan di atas segala-galanya yalah suara mereka didengarkan. Radio Rumania adalah salah satu di antara radio-radio yang telah sukses dengan kebijakan pembaruan ini ketika tetap terus menjadi pilihan nomor.1 bagi pendengar Rumania. Sejak dibentuk pada 1928 sampai sekarang ini, Radio Rumania tidak hanya merupakan kantor komunikasi yang paling berwibawa di Rumania saja, melainkan juga menjadi pelopor dalam menyerap pendengar. Ketika berbagi pandangan tentang masalah ini, Direktur Jenderal Radio Rumania, Ovidiu Miculescu memberitahukan: “Semua program yang kami bangundi atas kriterium menghargai kenyataan. Semua program siaran dibangun pada pokoknya berfokus pada keseimbanga pada ndependensi patut dipercaya untuk menyerap pendengar. Kami juga tidak henti- hentinya memperkuat konektivitas dan interaksi mua program siaran dengan partisipasi para pendengar.
Sarasehan sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 hari berdrinya Program Siaran
Bahasa Indonesia, VOV5 dengan dihadiri Duta Besar R. I, Ibnu Hadi .
(Foto: VOV5)
Memanfaatkan teknologi untuk berinteraksi
Tidak hanya berhenti pada program interaksi ja, semua radio mendengarkan pendapat pendengarnya tentang apa yang mereka inginkan melalui gelombang siaran dan mengadakan konektivitas dengan mereka dalam kebijakan dan rencana program-nya. Pada latar belakang perang saudara yang sudah memakan waktu 6 tahun di Suriah, perihal warga mendekati media adalah sangat sulit, perihal media memberikan informasi secara obyektif ke pendengar adalah hal yang tidak mudah. Lina Chawaf, Kepala Redaksi Rozana MF memberitahukan bahwa meskipun mempunyai kantor di Paris, Ibukota Perancis, tetapi Rozana FM mempunyai puluhan orang koresponden di Suriah. Hal ini telah membantu Rozana FM menjadi salah satu di antara radio-radio yang menyiarkan informasi yang obyektif dan independen mengenai situasi di Suriah. Ibu Chawaf memberitahukan bahwa untuk bisa melakukan pekerjaan itu, Rozana FM telah membuat kebijakan yang konsisten sejak permulaan. Ibu Lina Chawaf, Kepala Redaksi Radio Rozana MF memberitahukan: “Rozana MF dibentuk dengan tujuan menjadi suara dari warga Suriah. Mengalamai waktu 6 tahun perang saudara ada solusi untuk menghentikannya, semua warga Suriah memerlukan satu media yang bisa menyebutkan pandangan bebas. Oleh karena itu, kami Rozana FM merasakan dirinya haruslah menjadi gelombang siaran milik warga Suriah, agar mereka bisa menunjukkan perasaan dan pandangan-nya sendiri. Berkat itu, para pendengar juga lebih terbuka lagi dalam memberikan sumbangan suaranya di gelombang radio, karena di TV, sehingga mereka takut dikenal wajahnya, tapi di radio, mereka bisa menyembunyikan mukanya di belakang suara. Itulah alasan-nya mereka bisa bebas berbicara mengedepankan pandangan-nya”.
Melakukan konektivitas dengan pendengar tidak hanya melalui gelombang FM saja, Rozana dan banyak radio lain di dunia juga mempunyai fundasi website program siaran langsung, di samping itu, ada aplikasi WhatsApp di telepon genggam. Pendengar juga bisa berkobnektivitas dengan berbagai radio melaluiaplikasi-aplikasi, seperti Viber, Skype atau media sosial Twitter dan Facebook dan Massenger. Di sana, semua radio mendengarkan semua komentar dan sumbangan pendapat untuk bisa menyiarkan program- program siaran yang cocok yang memenuhi kebutuhan pendengar.
Dalam pesan sehubungan dengan Hari Radio Dunia 2017, Ibu Itina Bokowa, Direktur Jenderal UNESCO menegaskan bahwa dewasa ini, cara yang kita lakukan untuk berbagi dan mendekati informasi semakin mengalami perubahan yang mendalam. Pada latar belakang itu, semua radio belum pernah dinamis, konektif dan penting seperti sekarang ini. Perihal radio menyerahkan suara kepada pendengar, mendengarkan dan memberikan respon kepada kebutuhan pendengar telah dan sedang membantu radio sungguh-sungguh menjadi seorang sahabat kental dari pendengar-nya. Justru hal ini juga akan membantu menegaskan peranan penting dari radio dan pekerjaan mempertahankan posisi radio di dunia internasional yang modern dewasa ini berada dalam jengkauan tangan.