(VOVworld) - Hubungan antar-Korea selama hari-hari ini terus menerus mengalami gerak-gerik yang positif di banyak segi dari ekonomi sampai sosial. Perkembangan baru ini dianggap sebagai indikasi baik dan katalisator untuk membantu dua pihak memecahkan banyak masalah yang sedang masih ada.
Event penting pertama yang dianggap sebagai pembukaan sumbat bagi hubungan antar-Korea ialah Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea dan Republik Korea sepakat membuka kembali zona industri bersama Kaesong, simbol kerjasama ekonomi dari dua bagian negeri Korea setelah ditutup lebih dari empat bulan. Meskipun saat kongkrit untuk membuka kembali aktivitas di zona industri ini belum disepakati, tapi dua pihak berkomitmen akan tidak membiarkan terjadinya kembali penutupan zona industri Kaesong, bersamaan itu mendorong investasi asing pada zona industri tersebut.
Zona industri Kaesong merupakan simbol kerjasama antar-Korea
(Foto: radiovietnam.vn)
Untuk menuju ke kesepakatan ini, RDR Korea dan Republik Korea telah mengalami tujuh putaran perundingan selama lebih dari sebulan ini dan tidak sedikit mengalami kali-kali kegagalan. Oleh karena itu, kegembiraan opini umum bisa tampak ketika dua pihak mencapai permufakatan ini. Presiden Republik Korea, Park Geun-hye menekankan: Event ini bisa mengawali satu hubungan antar-Korea baru setelah berbulan-bulan mengalami ketegangan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon berharap supaya zona industri ini akan beroperasi kembali secara normal dalam waktu secepat-cepatnya dan akan tidak terhenti dalam masa depan. Sekjen PBB juga menunggu-nunggu akan aktivitas zona industri ini menjadi katalisator dalam membina kepercayaan dan mendorong hubungan antar-Korea. Amerika Serikat memberitahukan: Negara ini mendukung perbaikan hubungan antar-Korea dan merasa gembira akan kesepakatan yang dicapai oleh RDR Korea dan Republik Korea dalam membuka kembali zona industri bersama Kaesong ini. Sementara itu, wakil Asosiasi Perwakilan Majikan Ikan di Kaesong menegaskan akan berupaya sekuat tenaga untuk membantu zona industri Kaesong meningkatkan daya saing internasional dan menjadi tempat yang menyerap investasi global.
Tercapainya permufakatan dalam membuka kembali zona industri Kaesong tidak hanya memberikan kepentingan ekonomi saja, melainkan juga dianggap sebagai katalisator bagi perkembangan - perkembangan lain dalam hubungan antar-Korea. Hanya sehari setelah dua bagian negeri Korea sepakat membuka kembali zona industri bersama Kaesong, Presiden Republik Korea Park Geun-hye telah menyerukan kepada RDR Korea supaya mengadakan kembali reuni keluarga yang terpisah karena peperangan yang selama ini terhenti tiga tahun ini. Sekarang, ada kira-kira 72 000 orang Republik Korea, diantaranya ada hampir separonya sudah berusia 80 tahun tetap sedang menunggu-nunggu satu kesempatan untuk berpartisipasi pada program reuni keluarga. Usulan ini telah diterima oleh Pyong Yang. Direncanakan, semua reuni keluarga akan berlangsung sehubungan dengan upacara Chuesok-ritual Syukuran tradisional Republik Korea pada 19 September mendatang. Bukan hanya itu, kemungkinan membuka kembali aktivitias wisata antara dua bagian negeri Korea juga menghadapi peluang besar ketika RDR Korea meminta kepada Republik Korea supaya mengadakan perundingan untuk mengadakan kembali paket-paket wisata ke gunung Kumgang.
Semua gerak-gerik yang positif tersebut merupakan indikasi baik dalam memperbaiki hubungan antar-Korea - satu hubungan yang mengalami banyak pasang surut sejarah dalam waktu lalu. Namun, para pengamat juga sedang hati-hati mengikuti gerak-gerik dari kedua pihak, khususnya pada latar belakang Republik Korea dan Amerika Serikat pada Senin (19 Agustus) telah mulai melakukan latihan perang bersama tahunan dengan nama: “Penjaga kebebasan Ulchi” - peristiwa yang biasanya dulu dikutuk keras oleh RDR Korea, tapi pada saat ini suhunya telah menurun. Bahkan selama hari-hari pertama latihan perang ini, media massa RDR Korea telah menekankan makna pentingnya memperbaiki hubungan-hubungan antar-Korea dan perlunya memecahkan semua masalah yang masih ada di atas dasar semangat menentukan sendiri. Koran “Rodong Sinmun”, organ Partai Pekerja Korea berseru menghentikan konfrontasi. Pesan-pesan ini sedikit memanifestasikan ketidak-puasan RDR Korea terhadap Amerika Serikat dan Republik Korea yang mulai melakukan latihan perang bersama.
Meskipun opini umum menyatakan kecemasan-kecemasan akan pengaruh latihan perang bersama Amerika Serikat dan Republik Korea, tapi juga harus mengakui bahwa setelah eskalasi ketegangan-ketegangan tampaknya akan menenggelamkan semua peluang kerjasama, hubungan antar-Korea sekarang sedang menghadapi permulaan baru. Masalah yang tersisa ialah apakah kedua pihak menggunakan secara tuntas peluang ini untuk membuka halaman baru bagi hubungan antar-Korea atau tidak./.