(VOVWORLD) - Perlawatan pertama Rishi Sunak selaku Perdana Menteri (PM) Inggris ke Amerika Serikat (AS) dari tgl 07 hingga tgl 08 Juni telah mencapai hasil-guna yang sangat mendapat perhatian ketika kedua belah pihak menandatangani Pernyataan Atlantik.
Pernyataan tersebut tidak hanya menetapkan kerja sama ekonomi antara dua negara pada waktu mendatang saja, melainkan juga membuktikan hubungan Inggris-AS sedang menjadi hanggat kembali setelah waktu panjang berpengaruh akibat kebijakan hubungan luar negeri dari masa bakti Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Donald Trump dan proses Inggris ke luar Uni Eropa.
AS sedang menjadi mitra dagang terbesar bagi Inggris (menduduki 16,3 persen total transaksi pedagangan luar negeri). Sebaliknya Inggris menjadi mitra dagang yang besarnya nomor tujuh bagi AS. Total nilai perdagangan komoditas dan jasa antara Inggris dan AS mencapai sekitar 280 miliar pound (sama dengan 350 miliar USD) pada tahun 2022.
Presiden AS, Joe Biden (kanan) dan PM Inggris, Rishi Sunak (Foto: The Guardian |
Kesepakatan-Kesepakatan Ekonomi Kecil
Dengan Pernyataan Atlantik, Inggris dan AS sepakat mendorong hubungan perdagangan di bidang-bidang utama sepserti: kecerdasan buatan (AI), telekomunikasi 5G dan 6G, komputer kuantum, semikonduktor dan bio-tekonologi biologi, dengan komitmen melonggarkan semua hambatan proteksi, mempererat lebih lanjut hubungan pertahanan dan kerja sama dalam membela data. Selain itu, dianggap sebagai konsesi AS, isi Pernyataan Atlantik mengungkapkan pengurangan akibat Undang-Undang mengenai Pengurangan Inflasi yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden untuk diberlakukan pada bulan Agustus tahun lalu. Melalui serentetan kesepakatan tentang bahan mineral penting, AS membolehkan para produsen kendaraan listrik dari Inggris bisa menggunakan bateri yang diproduksi Inggris sendiri atau produk-produk yang berasal dari negara-negara yang memiliki kesepakatan dengan AS tentang bahan mineral penting, bisa mendapat jumlah perkreditan pajak senilai 3.750 USD per satu kendaraan, membantu rantai pasokan kendaraan listrik Inggris bisa mendapat keuntungan. Di samping itu, Presiden Joe Biden juga berkomitmen akan meminta Senat AS mengesahkan Inggris sebagai “sumber domestik” sesuai dengan UU mengenai Pengeluaraan Pertahanan dari AS, turut mendorong kerja sama yang cepat dan lebih efektif tentang teknologi militer antara dua negara.
Menurut kalangan analis, Pernyataan Atlantik tidak berbeda dari pada serentetan kesepakatan ekonomi kecil. Tetapi sifat simboliknya sangat penting. PM Inggris, Rishi Sunak telah memuliakan Pernyataan ini sebagai “hubungan kemitraan ekonomi baru bagi satu era baru, satu bentuk yang belum ada presedennya”. Di samping itu, dia juga menegaskan bahwa kesepakatan ini akan memberikan kepentingan bagi perusahaan-perusahaan Inggris, memenuhi semua peluang dan tantangan konkret yang dihadapai Inggris pada masa kini dan masa depan.
Peluang-Peluang dalam Membarui Hubungan Istimewa
Pernyataan Atlantik dinilai sebagai kesepakatan yang bersifat titik balik, membawa Inggris ke orbit ekonomi AS dan menandai pemulihan hubungan bilateral setelah mengalami banyak kesulitan. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Inggris melepaskan hasrat akan satu kesepakatan perdagangan bebas yang komprehensif dengan AS. Menurut para pejabat Inggris, pendekatan baru ini bertujuan memberikan balasan yang lebih baik dalam menghadapi semua tantangan ekonomi global. Pada umumnya, kalangan pengawas di Inggris memberikan penilaian yang sangat positif terhadap “Pernyataan Atlantik” yang dicapai setelah kunjungan PM Rishi Sunak ke AS, menganggap ini sebagai kemenangan Pemerintah Inggris di sektor hubungan luar negeri.
Tetapi juga ada celaan keras dari faksi-faksi opisisi di Inggris tentang “Pernyataan Atlantik” yang tidak mempunyai bobot ekonomi dan politik, tidak sepadan dengan hubungan persekutuan tradisional istimewa antara Inggris dan AS. Tetapi pada saat semua kebijakan Pemerintah AS sekarang ini juga disusun di atas dasar mengutamakan kepentingan AS, maka Inggris mendapatkan hak-hak khusus yang tertentu dalam hubungan ekonomi dengan AS juga dianggap sebagai hal yang tidak mudah untuk dicapai, menunjukkan bahwa AS tetap menghargai hubungan dengan Inggris dalam kolerasi hubungan dengan banyak sekutu AS yang lain.
Hasil kunjungan ke AS juga menegaskan pernyataan PM Inggris Rishi Sunak bahwa hubungan Inggirs-AS merupakan hubungan persekutuan yang tidak bisa kurang ketika dua negara bersama-sama berbagi kepercayaan dan menjalankan tujuan, tindakan dari cita-cita bersama. AS merupakan sekutu yang paling akrab bagi Ingrgis dan kedua negara merupakan mitra prioritas papan atas satu sama lain di semua bidang dari menjamin keamanan kepada warga sampai mengembangkan ekonomi. Pemimpin Inggris percaya bahwa dengan usaha mengaitkan sumber-sumber ekonomi yang besar dan berbagi kejuruan, kedua negara akan mengembangkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjamin keselamatan jangka panjang kepada warga. Sementara itu, Presiden Joe Biden menegaskan bahwa hubungan istimewa antara dua negara sedang besar-benar menjadi baik dan tidak ada negara pun yang lebih akrab dengan AS seperti Inggris.
Hubungan persekutuan Inggris-AS pernah mengalami kesulitan pada masa bakti pimpinan Presiden Donald Trump dan proses Inggris ke luar dari Uni Eropa. Tapi, dewasa ini dengan hasil yang dicapai dalam kunjungan PM Inggris, Rishi Sunak ke AS, Washington dan London telah membuktikan bahwa hubungan AS-Inggris tetap kuat dan akan mengalami perkembangan-perkembangan baru di konteks dunia sedang mengalami banyak gejolak.