(VOVworld) - Interpelasi merupakan satu bagian dalam fungsi pengawasan tertinggi Majelis Nasional. Dalam sejarah Majelis Nasional Vietnam selama 70 tahun ini, aktivitas interpelasi telah meninggalkan kesan-kesan dari suasana demokrtais dan inovatif, memberikan sumbangan yang penting pada prestasi-prestasi umum dari Majelis Nasional, membantu Majelis Nasional semakin melaksanakan secara lebih baik peranan sebagai lembaga kekuasaan tertinggi Tanah Air.
Acara interpelasi di depan persidangan ke-10 Majelis Nasional Vietnam
angkatan ke-13 dilakukan dari 16 sampai 18 November 2015
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Bersama dengan usaha melaksanakan fungsi legislatif dan memutuskan masalah-masalah mahapenting Tanah Air, aktivitas pengawasan tertinggti diantaranya ada interpelasi yang merupakan tiga tugas Majelis Nasional Vietnam.
Acara interpelasi pertama: Demokratis dan terus-terang.
Acara interpelasi pertama yang dilakukan Majelis Nasional Vietnam berlangsung pada tanggal 31/10/1946, dalam rangka persidangan ke-2 Majelis Nasional Vietnam, angkatan pertama.Suasana demokratis dan terus-terang meliput peristiwa ini. Selain para anggota Majelis Nasional, warga sebagai pendengar telah datang menghadiri persidangan Majelis Nasional memenuhi dua lantai Gedung Teater Besar Hanoi untuk menyaksikan satu peristiwa yang belum pernah ada dalam sejarah Vietnam: Para anggota wakil rakyat berdiri melakukan interpelasi terhadap para Menteri, khususnya menunggu Presiden Ho Chi Minh memberikan jawaban interpelasi. Lebih dari 80 pertanyaan yang dikemukakan kepada Kepala Pemerintah dan para anggota Pemerintah. Di depan sesi interpelasi pertama, banyak masalah yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat telah diungkapkan seperti mengontrol harga, kualitas obat-obatan, lambat dan kekurangan buku pelajaran dan lain-lain. Satu hal yang mengesankan ialah acara jawaban interpelasi telah berjalan sesuai dengan pedoman: “Melakukan pekerjaan secara tuntas, tidak menghabiskan kerja”, memperpanjang waktu dari sore hari sampai tengah malam. Persidangan Majelis Nasional berakhir pada pukul 1.00 dini hari. Sejarawan Duong Trung Quoc memberitahukan: “Masalah melakukan interpelasi juga dilaksanakan secara serius dalam suasana yang sunguh-sungguh demokratis di satu negara yang baru merebut kemerdekaan. Pada acara interpelasi yang pertama ini, Kepala Pemerintah (Presiden Ho Chi Minh) telah menjawab interpelasi. Ketika menyampaikan penilaian umum mengenai interpelasi yang disampaikan para anggota Majelis Nasional, Presiden Ho Chi Minh menganggap bahwa Majelis Nasional mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang matang, mengungkapkan semua masalah yang berhubungan dengan nasib Tanah Air dan kehidupan rakyat. Dengan pendewasaan secara politik dan perhatian mengenai masalah Tanah Air, asalah orang yang berani mengatakan bahwa negara Vietnam tidak punya martabat merdeka”.
Aktivitas interpelasi terus-menerus diperbarui, menuju ke kecenderungan parlementer paling modern
Sejak acara interpelasi yang pertama itu, setelah dalam waktu panjang terputus karena banyak alasan, diantaranya ada perang, maka aktivitas interpelasi telah dilakukan kembali pada persidangan Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-8 (1987-1992). Sampai persidangan pertengahan tahun 1994, Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-9, untuk pertama kalinya aktivitas interpelasi disiarkan ditayangkan langsung. Ini diangangap sebagai salah satu diantara terobosan-terobosan dalam pekerjaan menterbukakan dan mentransparansikan aktivitas Majelis Nasional. Sejak itu sampai sekarang ini, semua acara interpelasi telah menjadi salah satu diantara isi-isi yang paling banyak mendapat perhatian dan pemantauan dari para pemilih pada setiap persidangan. Untuk bisa meningkatkan hasil-guna acara interpelasi, dari persidangan ke-4, Majelis Nasional Vietnam angkatan ke 12, untuk pertama kalinya pasca acara interpelasi, Majelis Nasional telah mengeluarkan Resolusi mengenai interpelasi, menunjukkan masalah-masalah yang harus dilaksanakan oleh orang-orang yang menjawab interpelasi dan menyampaikan laporan kepada Majelis Nasional pada persidangan selanjut-nya.
Para anggota Majelis Nasional juga melaksanakan hak melakukan interpelasi dengan keinginan sampai setuntas mungkin persoalan yang diajukan. Orang yang berkewajiban menjawab interpelasi lebih punya kesedaran dalam meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab di depan masyarakat dan di depan Majelis Nasional. Oleh karena itu, demokrasi dalam aktivitas interpelasi di Majelis Nasional terhadap seluruh aktivitas Negara pada persidangan telah menjadi instrumen yang berhasil-guna bagi rakyat (melalui perwakilannya) untuk mengontrol kekuasaan Negara terhadap para Kepala aparat Negara, terutama aparat eksekutif. Statistik menunjukkan: di setiap persidangan, jumlah pertanyaan (interpelasi) disampaikan lebih dahulu pada angkatan ke-11 dari 150 sampai 210 pertanyaan, di angkatan ke-12, ke-13 dari 220 sampai 300 pertanyaan. Isi pertanyaan mengungkapkan banyak masalah politik negara dan kehidupan rakyat. Khususnya di persidangan Majelis Nasional ke-13, aktivitas interpelasi telah mengalami pembaruan kuat. Untuk pertama kalinya, di depan persidangan Majelis Nasional, acara interpelasi bukanlah forum dari 4-5 Menteri dan pemimpin instansi saja, semua anggota Pemerintah bisa diinterpelasi untuk melaksanakan haluan interpelasi sampai ke akar-akarnya mengenai masalah-masalah yang diperhatikan Majelis Nasional. Orang yang diinterpelasi tidak mengetahui lebih dahulu pertanyaan, tidak bisa membuat persiapan lebih dahulu, dan haru memberikan jawaban interpelasi di tempat. Ini juga merupakan langgam perlementer modern yang dilakukan oleh banyak negara, sehingga aktivitas interpelasi semakin lebih profesional dan efektif, menjadi bidang yang paling atraktif dalam aktivitas Majelis Nasional. Sekretaris Jenderal Majelis Nasional angkatan ke-13, Nguyen Hanh Phuc menilai: “Persidangan ke-10 Majelis Nasional ke-13 lalu telah menyaksikan pembaruan-pembaruan dalam aktivitas interpelasi yaitu anggota Majelis Nasional bisa menginterpelasi semua anggota Pemerintah secara keseluruhan tentang komitmen-komitmen dari para anggota Pemerintah di depan Majelis Nasional dulu pada latar belakang sekarang”.
Sejak acara interpelasi pada 70 tahun lalu, aktivitas interpelasi sampai sekarang telah menjadi hal yang mencuat dalam aktivitas Majelis Nasional. Memperbarui aktivitas interpelasi tentang isi dan bentuk, sehingga membuat Majelis Nasional beraktivitas secara semakin substantif dan efektif, pantas dengan posisi dan peranan sebagai lembaga kekuasaan Negara tertinggi, lembaga perwakilan rakyat tertinggi.