Konferensi ke-13 CLMV di situs Kota Ha Noi  (Foto: Tran Viet/VNA)

Mekanisme kerja sama CLMV dibentuk sejak 2003. Ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan objektif integrasi sub-kawasan Mekong dan ASEAN. Kerja sama CLMV bertolak ide-ide mempersempit kesenjangan perkembangan untuk mendorong integrasi negara-negara CLMV.

Kerja sama CLMV bertujuan mengembangkan keunggulan dan potensi kerja sama yang tersedia negara-negara CLMV, bersamaan itu merupakan saluran mengimbau bantuan bagi negara-negara ASEAN yang lain dan para mitranya. Kerja sama CLMV juga merupakan forum bagi semua negara anggotanya untuk mengkoordinasikan pendirian untuk membela kepentingan negara-negara tersebut dalam proses konektivitas ekonomi ASEAN, serta antara ASEAN dan para mitra lain (Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea). Enam bidang kerja sama CLMV terdiri dari: perdagangan dan investasi; pertanian; industri dan energi; perhubungan; pariwisata; pengembangan sumber daya manusia.

Rencana Pulih Ekonomi Pasca Pandemi

Salah satu isu-isu utama yang dibahas para Menteri Ekonomi 4 negara CLMV di konferensi tersebut ialah Rencana Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 dan langkah-langkah selanjutnya untuk mendorong perdagangan, investasi, dan memperkuat konektivitas antar-negara CLMV.

Tahun 2021 terus menjadi satu tahun sulit dengan banyak tantangan bagi negara-negara di dunia ketika situasi wabah tetap berkembang kompleks dan berkepanjangan. Namun, satu sinyal yang menggembirakan ialah meskipun terkena dampak akibat wabah Covid-19, perdagangan dan investasi di kawasan CLMV tetap dipertahankan dengan pertumbuhan pada 2020 dan bulan-bulan pertama 2021, memberikan sumbangsih dalam pertumbuhan bersama di kawasan ASEAN. Ini merupakan hasil yang positif, memcerminkan upaya negara-negara dalam mencegah dan menanggulangi wabah sambil memulihkan ekonomi.

Situs negara-negara peserta konferensi  (Foto: Tran Viet/VNA)

Untuk terus melaksanakan rencana pemulihan ekonomi dan pendorongan perdagangan, investasi, penguatan konektivitas antara negara-negara CLMV, para Menteri Ekonomi CLMV telah berbagi informasi dan pengalaman tentang berbagai kebijakan dan langkah menghadapi wabah dan memulihkan ekonomi di negaranya, merekomendasikan solusi-solusi untuk mendorong kerja sama perdagangan, investasi, dan memperkuat konektivitas antara negara-negara CLMV. Salah satu langkah itu ialah negara-negara CLMV terus menciptakan syarat yang kondusif bagi kegiatan beacukai satu sama lain. Negara-negara ALMV juga sepakat memperkuat konektivitas terkait dengan target-target Rencana Induk Konektivitas ASEAN hingga 2025.

Dorong Proses Pulih Ekonomi Bersama ASEAN

Tantangan terbesar dalam integrasi ASEAN yakni mempersempit persenjangan perkembangan antara para anggota ASEAN, konkretnya antara negara-negara CLMV dengan negara-negara ASEAN sisanya. Sementara itu, pemulihan ekonomi seluruh kawasan tetap tipis karena proses buka kembali di negara-negara anggotanya masih terputus akibat merebaknya wabah Covid-19 baru dengan varian-varian baru. Meskipun begitu, perdagangan dan investasi di kawasan CLMV tetap mencapai pertumbuhan di 2020 dan bulan-bulan pertama 2021, memberikan sumbangsih dalam pertumbuhan bersama di kawasan ASEAN. Secara umum, ekonomi ASEAN tetap mendapat penilaian positif. Total GDP kawasn direncanakan mencapai 4% di 2021 dan 5,2% di 2022.

Pada waktu lalu, negara-negara CLMV telah menggelar Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi CLMV, melakukan konektivitas erat satu sama lain dalam promosi dagang seperti penyelenggaraan pameran, promosi dagang investasi dan bantuan perdagangan bagi badan usaha menegah dan kecil, dan sebagainya. Pada konteks kawasan yang sedang berupaya pulih pasca pandemi Covid-19, dan prioritas vaksinasi Covid-19, maka usaha terus mendorong dan mempertahankan kerja sama CLMV secara efektif akan mempersempit kesenjangan perkembangan antara negara-negara anggota, mendorong proses pemulihan ekonomi bersama di ASEAN.