(VOVWORLD) - Konferensi ke-50 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM-50) dan konferensi-konferensi yang bersangkutan akan berlangsung dari 4 sampai 8 Agustus ini. Deputi Perdana Menteri, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh menghadiri semua konferensi itu, meneruskan pedoman berinisiatif, aktif, tekun mempertahankan pendirian, luwes dan lihai dalam menangani masalah-masalah yang rumit, di atas dasar menjamin persatuan, prinsip musyawarah dan mufakat ASEAN, sesuai dengan kepentingan Vietnam, melalui itu meningkatkan citra, posisi dan peranan Vietnam dalam ASEAN, di Asia-Pasifik dan di dunia.
Konferensi AMM-50 menjunjung tinggi panji persatuan dari ASEAN (Foto : internet) |
Ini merupakan Konferensi-Konferensi tingkat Menlu yang paling penting sepanjang tahun bagi ASEAN dan antara ASEAN dengan para mitra. Semua konferensi ini berlangsung pada latar belakang situasi internasional dan regional terus berkembang secara rumit. Penyesuaian kebijakan yang kuat mengakibatkan peningkatannya persaingan strategis antar-negara, tantangan-tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional dengan titik-titik panas di kawasan menuntut semua negara supaya bekerjasama erat untuk bersama-sama menghadapi-nya.
Daya hidup ASEAN sesudah 5 dekade terbentuk
Konferensi AMM-50 dan semua konferensi yang bersangkutan berlangsung bertepatan dengan saat memperingtati ultah ke-50 terbentuk dan berkembang-nya ASEAN (8/8/1967-8/8/2017) dan memasuki tahun kedua pembentukan Komunitas ASEAN. Karena bisa menyedari khajsanah sejarah, ASEAN meneruskan proses pembangunan Komunitas, memperhebat hubungan luar negeri dan mengembangkan sentralitas-nya di kawasan.
Sepanjang 50 tahun ini, dari satu organisasi regional, ASEAN telah menjadi satu Komunitas dan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan politik dan ekonomi di kawasan Asia dan di dunia. Para mitra dialog semakin menghargai dan berinisiatif mendorong kerjasama di banyak bidang dengan ASEAN melalui banyak program, gagasan dan langkah kongkrit.
Para mitra besar di dalam dan luar kawasan, semuanya mendukung peranan sentral ASEAN dalam struktur kawasan yang sedang terbentuk, berkomitmen terus membantu ASEAN membangun Komunitas, bersamaan itu selalu menekankan bahwa ASEAN merupakan mitra ekonomi yang penting. Hirotoshi Ito, Wakil Direktur urusan ASEAN dari JETRO (Jepang) memberitahukan bahwa Jepang telah memperkuat investasi di ASEAN sejak ASEAN melakukan integrasi secara intensif dan ekstensif pada perekonomian dunia. Hirotoshi Ito memberitahukan: “ASEAN merupakan mitra dagang yang penting bagi Jepang. Jepang juga merupakan investor yang paling besar bagi ASEAN, menduduki kira-kira 50 persen total jumlah investor asing. Badan-badan usaha Jepang sekarang ini membuat rencana memperluas bisnis pada waktu mendatang. Tidak hanya di bidang perdagangan saja, Jepang semakin bekerjasama secara intensif, ekstensif dan lebih erat dengan ASEAN”
Peranan keamanan regional ASEAN juga berkembang kuat dalam beberapa tahun belakangan ini karena adanya pengakuan dari komunitas internasional dan dukungan para mitra dialog. Mekanisme-mekanisme yang dipimpin oleh ASEAN telah terbentuk untuk mendorong dialog regional, membina kepercayaan dan hubungan kemitraan.
ASEAN belakangan ini menunjukkan lebih bertanggung jawab dalam masalah Laut Timur. ASEAN selalu memperhatikan dan menunjukkan peranan dan tanggung jawab-nya dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim serta penerbangan di Laut Timur, di antaranya ada soal mendorong pelaksanaan secara serius, lengkap dan efektif DOC dan bersama-sama dengan Tiongkok selekasnya menyelesaikan COC.
Sekjen ASEAN, Le Luong Minh (Foto :VNA) |
Vietnam bersama-sama dengan ASEAN memperkokoh solidaritas intrakawasan.
Pada tahun 2017, ASEAN telah dan sedang memperhebat penggelaran rencana-rencana aksi dan langkah-langkah menghadapi secara efektif tantangan-tantangan keamanan tradisional dan non-tradional; mendorong pertumbuhan komprehensif dan berdasarkan pada kreativitas, khususnya aktivitas-aktivitas berkiblat ke rakyat. Dengan menekankan faktor manusia sebagai sentral, negara-negara ASEAN menegaskan kembali tekat menciptakan syarat yang kondusif bagi rakyat untuk menikmati kehidupan yang lebih berkualitas di banyak segi, dari ekonomi, kebudayaan sampai keamanan, ketertiban sosial guna menuju ke pembangunan satu Komunitas ASEAN yang mantap di ketiga pilar politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya. Namun, di samping peluang-peluang perkembangan yang menuju ke kemakmuran bersama dari blok dan kawasan, ASEAN juga harus menghadapi tidak sedikit tantangan. Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh mengatakan: “Kesenjangan dalam perkembangan di setiap negara ASEAN masih sangat besar. Misalnya pendapatan perkapita di negara paling kaya dalam ASEAN meningkat 43 kali lipat terbanding dengan pendapatan perkapita di negara paling miskin. Dan ini merupakan tantangan paling besar yang dihadapi oleh ASEAN dalam upaya membangun komunitas berkembang secara mencakup”.
Selain itu, ASEAN terus melaksanakan kebijakan berdasarkan pada regionalisme yang terbuka, mendukung globalisasi perdagangan, namun di dunia kecenderungan antiglobalisasi, proteksi perdagangan sedang muncul, khususnya muncul di negara-negara perekonomian besar mitra ASEAN. Ini juga menjadi tantangan yang tidak kecil terhadap ASEAN di penggalan jalan yang akan datang.
Setelah masa 50 tahun terbentuk dan berkembangnya ASEAN, lahir-nya Komunitas ASEAN bukan-lah merupakan destinasi terakhir, melainkan merupakan awalan bagi satu perjalanan baru. Sebagai anggota yang aktif dan bertanggung jawab dalam ASEAN, bertolak dari kepentingan langsung dalam ASEAN, berpartisipasi dalam Konferensi AMM-50 dan semua konferensi yang bersangkutan kali ini, Vietnam terus turut mempertahankan solidaritas dalam ASEAN, meningkatkan posisi ASEAN, mengembangkan peranan sentral, memperhebat hubungan yang substantif antara ASEAN dengan mitra-mitra. Melalui itu memperkuat hubungan bilateral antara Vietnam dengan negara-negara lain.