(VOVWORLD) - Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok akan dibuka pada 16 Oktober ini. Kongres ini akan menetapkan berbagai arahan yang akan ditempuh perekonomian terbesar ke-2 di dunia ini di masa mendatang dan menandai satu penggalan baru dalam perjalanan Tiongkok.
Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok (Foto: Xinhua) |
Partai dan 4,9 juta organisasi partai akan menghadiri persidangan. Jutaan pendapat warga mengenai arahan dan kebijakan politik Partai Komunis Tiongkok dikumpulkan melalui internet.
Kongres tersebut mempunyai makna yang sangat penting bagi Tiongkok, berlangsung dalam konteks di mana negara ini sudah menyelesaikan target “masa seratus tahun pertama” dengan membina masyarakat cukup sejahtera yang komprehensif pada 2021. Target selanjutnya ialah bergerak menuju pembangunan tanah air sosialis modern di segala aspek. Kongres ke-20 merupakan ajang titik balik yang berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi, diplomasi, keamanan dan sosial Tiongkok untuk setidaknya lima tahun ke depan.
Poin-Poin dan Tugas Utama
Sejak memegang jabatan tertinggi dalam sistem politik Tiongkok pada 2012, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai, Presiden Xi Jinping, telah memperkuat partai melalui kampanye antikorupsi yang kuat, membersihkan sistem politik dan perundang-undangan. Secara keseluruhan dalam sepuluh tahun terakhir, ada lebih dari sejuta pejabat yang telah dihukum, di antaranya banyak pejabat tinggi yang dihukumi dengan hukuman terberat. Oleh karena itu, pada Kongres kali ini, masalah antikorupsi terus menjadi salah satu tugas yang paling penting pada masa bakti mendatang.
Kongres Partai Komunis Tiongkok berlangsung tepat pada momen kunci ketika seluruh Partai, seluruh rakyat memasuki penggalan baru menuju pembangunan Tiongkok menjadi satu negara sosialis yang modern di segala aspek. Dalam konteks ekonomi yang masih mengalami keadaan sulit dan situasi dunia masih dipenuhi tantangan, warga di negeri miliaran jiwa menatap ke Kongres Nasional dengan banyak harapan akan suatu terobosan baru. Tugas utama Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok ialah menetapkan peta jalan aksi untuk masa lima tahun mendatang dan selanjutnya. Sekjen Partai, Presiden Tiongkok Xi Jinping, menekankan bahwa penetapan kebijakan strategis dan tercapainya berbagai kemajuan penting memainkan peranab kunci dalam upaya modernisasi negara ini dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Hingga saat ini, hampir peneliti memperkirakan bahwa ada kemungkinan Presiden Xi Jinping, 69 tahun, akan terus memegang tiga jabatan tinggi, yaitu: Sekjen Partai Komunis Tiongkok, Ketua Departemen Militer Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Presiden Negara. Menurut rencana, dia akan resmi memegang dua jabatan pertama pada Kongres kali ini dan jabatan Presiden Negara pada persidangan “bikameral” tahunan yang direncanakan akan berlangsung pada Maret 2023. Sebelumnya, Undang-Undang Dasar Tiongkok telah diamandemen oleh Kongres Rakyat Nasional pada 2018, dengan demikian telah menghapuskan pembatasan dua masa bakti bagi Presiden negara.
Menetapkan Masa Depan Tiongkok untuk Tahun-Tahun Berikutnya
Selama lima tahun terakhir, setelah Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok, melalui kepemimpinan Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, khususnya peran Sekjen Xi Jinping, Tiongkok dengan tekun memadukan upaya pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19 dan pembangunan sosial-ekonomi, mendorong pembinaan secara menyeluruh masyarakat yang sejahtera, mencanangkan visi pembangunan baru, berupaya meningkatkan pembangunan yang kualitas dan sebagainya. Selama lima tahun terakhir, Tiongkok telah menyelesaikan secara tepat waktu target pengentasan dari kemiskinan dan tugas bersejarah membina masyarakat menuju sejahtera secara komprehensif, mewujudkan target “seratus tahun pertama”.
Sekjen, Presiden Tiongkok, Xi Jinping (Foto: fairplanet.org) |
Namun, dengan latar belakang situasi dalam negeri dan internasional yang mengalami banyak gejolak, Kongres ke-20 Partai Komunis Tiongkok mengajukan tuntutan-tuntutan baru terkait pembangunan Partai dan tanah air dalam penggalan jalan baru yang dipenuhi harapan baru rakyat. Menurut perkiraan, pertumbuhan GDP Tiongkok tahun ini cukup rendah, sulit untuk mencapai target 5,5%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan GDP Tiongkok mencapai hanya 2,8% pada 2022, sedangkan GDP 23 negara lainnya di kawasan diperkirakan mencapai rata-rata 5,3%, dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021. Menurut perkiraan ini, ini untuk pertama kalinya GDP Tiongkok lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga sejak tahun 1990.
Konteks itu mendesak Kongres ke-20 Partai Komunis Tiongkok untuk menetapkan program- program aksi dan haluan besar guna menyemangati seluruh anggota Partai dan seluruh rakyat Tiongkok agar terus percaya pada Partai, meningkatkan hasil yang sudah dicapai, mengatasi tantangan, membawa Tiongkok terus merealisasikan target pembangunan secara komprehensif tanah air yang modern, mewujudkan pencapaian -pencapaian besar mengenai sosialisme berkarakteristik Tiongkok di era baru.