(VOVWORLD) - Melakukan reorganisasi terhadap aparat seluruh sistem politik merupakan satu isi penting yang dibahas dalam Sidang Pleno 6 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) Angkatan XII yang sedang berlangsung di Hanoi, Ibukota Vietnam. Opini umum menganggap bahwa ini merupakan saat yang cocok untuk membenah kembali mesin aparat organisasi dan ormas guna meningkatkan efektivitas aktivitas seluruh sistem politik.
Sidang Pleno 6 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) Angkatan XII. (Foito: vnplus) |
Penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengenai anggaran keuangan untuk semua asosiasi dan ormas dari Institut Penelitian Kebijakan Ekonomi, Universitas Nasional Hanoi menunjukkan bahwa anggaran keuangan nergara diperkirakan akan mengeluarkan kira-kira 14 triliun VND untuk seluruh blok ini, berlipat dua kali lipat terbanding dengan rencanaanggaran keuangan bagi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Kementerian Kesehatan dan berlipat lima kali lipat terbanding dengan rencana yang diberikan kepada Kementerian Sains –Teknologi Vietnam. Maka, secara akumulatif total pengeluaran untuk semua ormas saban tahun fluktuatif dari 45,6-68,1 triliun VND, sama dengan dari 1%-1,7% GDP nasional.
Membatasi pola dan organsiasi aktivitas
Statistik data anggaran keuangan Negara yang dimuat pada Portal Informasi Kementerian Keuangan Vietnam juga menunjukkan bahwa pengeluaran bagi pengurus besar dari semua asosiasi sosial-politik dan pengurus besar semua organsiasi sosial-kejuruan telah meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam waktu 10 tahun ini, terhitung dari tahun 2006 sampai 2015.
Hampir semua sistem asosiasi dan ormas, di antara-nya ada yang khusus yalah semua organisasi sosial-politik, yang diorganisasi menurut pola administrasi, ada formasi kepegawaian, perumahan, kantor, mobil dan lain-lain…..Pengeluaran secara permanen (untuk gaji dan biaya administrasi), rata-rata menduduki sebagian besar dari jumlah uang anggaran keuangan yang dibantukan. Oleh karena itu, umumnya yalah situasi hanya biaya untuk menghidupi mesin aparatur, tampaknya sangat ada sedikit biaya untuk bekerja. Doktor, Hoang Ngoc Giao, Kepala Institut Kebijakan Hukum dan Perkembangan, Gabungan Asosiasi Sains dan Teknik Vietnam menganggap:
“Angka pengeluaran anggaran keuangan untuk semua organisasi Asosiasi amat besar. Ini merupakan pos pengeluaran anggaran keuangan bagi semua organisasi besar yang dibentuk dan beraktivitas demi kebutuhan dan aktivitas Negara. Kedua yalah, pengeluaran anggaran keuangan Negara yang besar untuk semua organisasi sosial-polisik, tanda tanya yang diajukan yalah bagaimana hasil guna aktivitas semua organisasi ini? Menurut saya, ada beberara penelitian dan survei akhir-akhir ini menunjukkan bahwa aktivitas semua ormas sosial kurang berhasil-guna dan bersifat formalitas administratif saja”.
Bapak Luu Binh Nhuong, Anggota Majelis Nasional Vietnam dari Propinsi Ben Tre menganggap bahwa semua keterbatasan tentang pola organisasi dan efektivitas aktivitas semua organisasi asosiasi dan ormas milik Negara telah ada selama bertahun-tahun ini. Pada latar belakang, kesulitan anggaran keuangan yang sulit sekarang ini, maka ini justru merupakan kesempatan untuk mengevalusasi kembali dan membenahi kembali semua organisasi asosiasi menurut perampingan, berdaya guna, berhasil-guna, di antaranya perlu ada pembaruanmekanisme keuangan. Luu Binh Nhuong, Anggota Majelis Nasional Vietnam dari Propinsi Ben Tre mengatakan: “Dari tahun 1981, Kementerian Keuangan Vietnam telah memberlakukan Peraturan No 79 yang menetapkan tentang kemandirian dari semua organisasi sosial. Menurut saya, dalam situasi angagran keuangan mengalami kesulitan , kita tidak bisa terus memberikan subsidi kepada semua asosiasi lagi. Saya menyepakati pandangan Negara yalah hanya memberikan bantuan atau menjamin pengeluaran dan biaya untuk tugas-tugas yang dilimpahkan i negara atau semua proyek dan perancangan dengan partisipasi dari asosiasi menurut mekanisme lelang, jadi tidak memberikan biaya semau-maunya lagi”.
Adanya pola-pola percontohan
Pada kenyataan-nya , ada daerah, seperti Propinsi Quang Ninh yang telah melaksanakan pembenahan perampingan semua organisasi asosiasi dan ormas, menggabungkan Front Tanah Air dengan semua ormas sosial-politik menjadi satu badan dengan nama sebutan di tingkat Kabupaten dengan “Badan pemberi masukan urusan umum Blok Front Tanah Air dan berbagai ormas politik”.
Tingkat kecamatan, kecamatan kota dan kotamadya yalah “Bagian koordinasi penyatuan aksi”. Tapi, pada konferensi briefing tentang pekerjaan penggerakan massa Front Tanah Air Vietnam dan semua organisasi sosial-politik untuk masa 6 bulan awal tahun 2017, banyak utusan dari semua organisasi, ormas, organisasi sosial-politik telah menyatakan kecemasan bahwa pengaturan kembali ini akan mengakibatkan terjasinya masalah-0masalah karena anggaran dasar , tujuan dan target, target dari setiap organisasi meliputi soal-soal yang berbeda-beda .
Ibu Bui Thi Thanh, Wakil Ketua Pengurus Besar Fropnt Tanah Air Vietnam mengatakan: “Tugas yang dilimpahkan kepada Front Tanah Air meningkat, oleh karena itu sangat berat dalam melakukan pengawasan, memberikan kritik sosial di basis. Sementara itu, para petugas Front Tanah Air Vietnam di basis mempunyai tarap pengetahuan yang tertentu saja, gaji dan pendapatan mereka rendah. Oleh karena itu, harus memilih dan membuat bagaimana hanya mempunyai barisan petugas menjadi masalah yang dihadapi Front Tanah Air tingkat Pusat dan pemimpin pekerjaan organisi Front Tanah Air Vietnam”.
Pembenahan dan restrukturisasi semua organisasi asosiasi dan ormas menurut perampingan, turut mengurangi sumber biaya dari angagran keuangan Negara, bersamaan itu bisa meningkatkan daya- guna, hasil-guna aktivitas semua organisasi ini sedang menjadi tuntutan mendesak. Tapi seperti yang diungkapkan dalam pidato Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong pada upacara pembukaan Sidang Pleno 6 KS PKV Angkatan XII, “semua tugas dan solusi yang diajukan harus cocok, layak laksana, ada peta jalan , ada langkah yang mantap, memenuhi kebutuhan untuk masa depan dan jangka panjang, turut memecahkan masalah-masalah praktek yang sedang dihadapi”.