(VOVWORLD) - Pemerintah Vietnam, pada Senin (28 Desember), mengadakan sidang periodik terakhir untuk tahun 2020, yang isinya mengungkapkan tugas titik berat untuk mengembangkan sosial-ekonomi yakni “tetap fokus melaksanakan “tugas rangkap”, berhasil mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19, melindungi kesehatan warga, sekaligus memanfaatkan secara baik semua peluang, berupaya memulihkan dan mengembangkan sosial-ekonomi di tengah keadaan normal baru” untuk mencapai target pertumbuhan dari 6-7 persen pada tahun 2021.
Ilustrasi (Foto: VOV) |
Tahun 2021 mempunyai makna penting, menciptakan titik start dan fondasi baik untuk tahap 2021-2025. Oleh karenanya, Vietnam perlu memprioritaskan sumber daya untuk mengakselerasi pengembangan, menyelesaikan dengan melampaui jatah berbagai tugas dan rencana yang ditetapkan pada tahun ini. Memperhebat investasi publik tetap terus dipacu sebagai prioritas utama dalam solusi-solusi mendesak untuk memulihkan ekonomi ketika wabah Covid-19 tetap mengalami perkembangan kompleks. Ketika mengapresiasi semua langkah mendesak dalam penyelenggaraan Pemerintah pada tahun 2020, ekonom Vo Tri Thanh mengatakan bahwa Pemerintah perlu meneruskan, tetapi di tingkat yang lebih tinggi, di antaranya perlu secara khusus supaya menaruh perhatian terhadap dampak-dampak dari luar serperti kejutan tentang risiko keuangan, bencana alam, wabah dan sebagainya.
“Pertama, dewasa ini semangat yang harus dilaksanakan adalah semangat masa perang, menanggulangi wabah harus cepat, gigih, dan sinkron dengan partisipasi dari seluruh masyarakat. Hal yang kita telah melaksanakan secara baik dalam menanggulangi wabah, dalam melaksanakan politik ekonomi bantuan belum baik, maka sangat banyak masalah dari paket-paket bantuan kita tetap bisa meneruskan secara kuat. Di samping itu, harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk membantu badan-badan usaha, warga dan para pekerja mengatasi kesulitan. Paket-paket bantuan baru, waktunya harus cukup panjang, skala-nya harus cukup dan dikaitkan dengan reformasi struktur dan kecenderungan pengembangan di dunia seperti masalah transformasi digital, cara hidup, cara konsumsi, agar sesuai dengan perubahan iklim”.
Doktor Nguyen Dinh Cung, mantan Kepala Institut Penelitian Pengelolaan Ekonomi Pusat menekankan “pola pikir penyelenggaraan dan kerangka penyelenggaraan memerlukan terobosan-terobosan”. Menurut itu, harus menargetkan pemulihan ekonomi dengan stimulasi ekonomi secara lebih kuat, konkret dan substantif untuk memulihkan pertumbuhan. Ia mengatakan:
“Stimulasi ekonomi jelas memerlukan kebijakan moneter yang berbeda, khususnya kebijakan fiskal yang amat berbeda, defisit anggaran keuangan harus lebih besar, pengubahan utang publik dan sebagainya. Seiring dengan itu harus memusatkan serentetan proyek publik penting dengan skala besar dan infrastruktur yang pernah ada, fokus melakukan investasi secara lebih banyak ke daerah Kota Ho Chi Minh dan daerah sekitarnya seperti daerah dataran rendah sungai Mekong. Bukanlah ruang di sana, menbentuk satu pusat untuk layanan logistik. Saya percaya bahwa kalau kita berhasil memperbaiki menjadi satu pusat yang punya kemampuan bersaing kawasan, itu adalah syarat bagi kita untuk memanfaatkan secara lebih baik sumber investasi asing yang berkualitas”.
Proses mengolah udang untuk diekspor (Foto: nhandan.com.vn) |
Ketika memberikan penilaian yang sama, ekonom Luong Van Khoi menyatakan bahwa investasi publik sedang menjadi titik cerah dalam pemulihan pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan memperkuat pengucuran sumber modal investasi publik di berbagai bangunan dan proyek yang telah ditetapkan, Doktor Luong Van Khoi menekankan bahwa penyelenggaraan Pemerintah harus “menerima defisit anggaran keuangan agar ada investas-investasi untuk menciptakan ancang-ancang pertumbuhan yang berjangka panjang” bagi perekonomian-melalui “investasi-investasi tanpa penyesalan” atau bisa disebut sebagai paket-paket stimulasi ekonomi yang paling istimewa sekarang. Itu merupakan sumber-sumber investasi yang besar, menciptakan fondasi bagi pengembangan yang berkesinambungan, dan berjangka panjang, di antaranya perlu memusatkan program-program target nasional, khususnya di daerah tepencil, daerah pedalaman, daerah pegunungan guna memperhebat infrastruktur yang dikaitkan dengan jaring pengaman sosial. Doktor Luong Van Khoi menganalisis:
“Investasi-investasi tanpa penyesalan merupakan investasi-investasi di mana kita tidak memperhatikan hasil-guna tentang kemungkinan bisa mengumpulkan keuangan secara cukup. Namun, investasi-investasi tersebut akan memberikan kepentingan yang amat besar dan berjangka panjang tentang sosial-ekonomi bagi Tanah Air. Contohnya, sekarang, ketika melihat daerah dataran rendah sungai Mekong sedang terkena dampak-dampak serius perubahan iklim, maka kita harus melakukan investasi dalam mengatasi dan membatasi semua dampak perubahan iklim. Kita harus melakukan pos-pos investasi besar dan menganggap ini sebagai pos investasi tanpa penyesalan”.
Sedangkan, menurut ekonom Nguyen Minh Phong, baik untuk waktu mendesak maupun untuk jangka panjang, Vietnam harus konseksuen dengan usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perlu memusatkan investasi dan transformasi digital. Ia menilai:
“Pada waktu mendatang, untuk menghadapi situasi baru maka proses restrukturisasi dan pengembangan ekonomi Vietnam pada umumnya dan badan usaha pada khususnya, harus menaruh perhatian pada dua isi yakni mengembangkan e-commerce, meningkatkan transformasi digital dalam kegiatan badan-badan usaha, khususnya fokus mengembangkan lebih kuat pola-pola bisnis baru berdasarkan pada konektivitas fondasi”.
Semua solusi memberikan informasi tentang pasar-pasar impor-ekspor yang memiliki keuntungan, terutama pasar-pasar di mana Vietnam telah menandatangani perjanjian-perjanjian perdagangan bebas generasi baru, pasar-pasar yang berkualitas tinggi juga digelarkan untuk memanfaatkan secara maksimal semua peluang yang diberikan integrasi internasional. Seiring dengan itu, Vietnam harus menghargai pasar domestik, menganggap ini sebagai solusi mendasar untuk menjamin kegiatan produksi, pasokan dan konsumsi esensial. Hal itu ditegaskan pada kenyataannya ketika Vietnam berhasil mengendalikan wabah Covid-19, sekaligus menjamin pengembangan yang berkelanjutan pada latar bekalang persaingan yang kian seru di dunia.