(VOVWORLD) -Atas undangan Perdana Menteri Republik Singapura, Lee Hsien Loong dan Sultan Brunei Darussalam, Haji Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh beserta istri dan delegasi tingkat tinggi Vietnam melakukan kunjungan resmi ke Republik Singapura dan Brunei Darussalam dari tanggal 8-11 Februari 2023. Kunjungan resmi Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke dua negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menunjukkan rasa hormat dan keinginannya untuk menciptakan impuls baru bagi hubungan antara Vietnam dengan Singapura dan Brunei Darussalam.
Doktor Vannarith Chheang, Universitas Teknologi Nanyang, Ketua Institut Visi Asia (Foto: Diberikan tokoh) |
Kunjungan resmi Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Singapura dan Brunei mempunyai makna penting pada konteks ketiga negara tersebut telah mengatasi puncak pandemi COVID-19 dengan sikap dan harapan baru. Vietnam, Singapura, dan Brunei Darussalam memiliki banyak peluang untuk bekerja sama yang mendatangkan hasil yang istimewa. Penyatuan kerja sama antara Vietnam dan Singapura, Vietnam dan turut mengembangkan secara lebih kuat perekonomian Asia Tenggara pada beberapa dekade mendatang.
Vietnam: mitra ekonomi penting bagi Singapura
Singapura adalah salah satu negara pertama yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam (pada bulan Agustus tahun 1973) setelah Perjanjian Paris tahun 1973 ditandatangani. Hubungan kedua negara mencatat perkembangan pesat, terutama setelah Vietnam menjadi anggota ASEAN pada tahun 1995, berdampingan dengan Singapura di bawah "satu atap rumah bersama". Pada tahun 2013, Singapura menjadi salah satu negara anggota ASEAN pertama yang megggalang hubungan kemitraan strategis dengan Vietnam, membuka era baru dalam kerjasama untuk saling menguntungkan, menghormati, dan terpercaya antara kedua negara.
Kerja sama ekonomi telah dan sedang menjadi aksentuasi dalam hubungan bilateral antara Vietnam dan Singapura. Vietnam adalah salah satu perekonomian yang berkembang secara kuat di kawasan. Pada tahun lalu, PDB Vietnam mencapai pertumbuhan lebih dari 8%. Hasil di atas tidak hanya mencerminkan tekad rakyat Vietnam tetapi juga menunjukkan visi Pemerintah yang jelas dalam mengarahkan negara maju ke depan.
Perusahaan Singapura juga menyadari potensi besar dari perekonomian Vietnam. Dalam 3 tahun terakhir, Singapura telah menjadi salah satu investor asing utama di Vietnam. Saat ini, 11 Zona Industri Vietnam - Singapura (VSIP) yang tersebar di banyak provinsi dan kota di wilayah Utara - Tengah - Selatan telah menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 300.000 pekerja Vietnam. Setelah kunjungan resmi Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Singapura, ada banyak peluang pengembangan hubungan Singapura - Vietnam di berbagai bidang seperti: ekonomi digital, energi terbarukan, kredit karbon, dan infrastruktur berkelanjutan yang akan digelar dengan kuat. Menilai prospek kerja sama bilateral, Doktor Vannarith Chheang, Universitas Teknologi Nanyang, Ketua Institut Visi Asia (Asia Vision Institute), mengatakan:
“Singapura memiliki teknologi, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan keamanan siber yang maju. Sementara itu, Vietnam adalah salah satu perekonomian digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Banyak BUMN yang sangat paham teknologi dan bersemangat startup teknologi. Menurut saya, ini adalah area kerja sama yang potensial. Kedua negara dapat mendorong kerja sama pembangunan kapasitas di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, jaringan kota pintar, dan keamanan siber.”
Sementara itu, menurut Duta Besar Vietnam untuk Singapura Mai Phuoc Dung, direncanakan dalam kunjungan ini kedua negara bisa menandatangani kesepakatan kerjasama tentang mitra digital dan mitra hijau. Ini adalah dokumen-dokumen dasar yang sangat penting untuk mengkongkritkan kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin tingkat tinggi pada tahun lalu. Selain itu, kedua negara akan terus bekerjasama di bidang pendidikan; mungkin menandatangani perjanjian kerjasama tentang SARS di bidang pertahanan.
Duta Besar Vietnam untuk Singapura Mai Phuoc Dung (Foto: VNA) |
Memperkuat hubungan kerjasama dengan Brunei Darussalam
Vietnam dan Brunei Darussalam menggalang hubungan diplomatik pada tanggal 29 Februari tahun 1992; ditingkatkan menjadi Hubungan Kemitraan Komprehensif sehubungan dengan Kunjungan Kenegaraan Sultan Brunei Darussalam ke Vietnam pada bulan Maret tahun 2019.
Dalam kerjasama ekonomi - perdagangan - investasi, Brunei Darussalam merupakan pasar kecil bagi ekspor Vietnam. Pada tahun 2022, nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 700 juta USD, meningkat 134% dibandingkan tahun 2021, melebihi target 500 juta USD pada tahun 2025 yang telah ditetapkan oleh para pemimpin kedua negara. Brunei Darussalam menduduki posisi ke-26 diantara 141 negara dan wilayah yang berinvestasi di Vietnam dengan total modal terdaftar sebesar 971 juta USD, dengan fokus pada industri pengolahan, manufaktur, pembangunan, dan bisnis real estate.
Di masa mendatang, kedua belah pihak mempunyai kebutuhan untuk mendorong kerjasama antara badan usaha dua negara di bidang-bidang potensial, seperti: pertanian, kehutanan dan perikanan, makanan halal Muslim, pembangunan dan pengembangan infrastruktur; mendorong badan usahaVietnam untuk berpartisipasi pada gabungan bisnis dan bekerja sama dengan badan usaha Brunei Darussalam. Menilai hubungan Vietnam - Brunei, Doktor Vannarith Chheang, mengatakan:
“Meskipun hubungan Vietnam- Brunei Darussalam belum sesukses hubungan Vietnam-Singapura dalam hal perdagangan dan investasi, namun memiliki aspek kerjasama yang unik seperti kerjasama di bidang minyak dan gas. Selain itu, sebagai anggota ASEAN, Vietnam dan Brunei Darussalam akan bekerja sama erat dalam semua kerangka dan mekanisme yang dipimpin ASEAN, diantaranya ada agenda tentang isu-isu regional yang menjadi perhatian bersama seperti Laut Timur.”
Tentang pertahanan dan keamanan, kedua negara terus menggelar secara efektif semua isi kerjasama, seperti pertukaran delegasi di berbagai tingkatan, pelatihan, pertukaran informasi, dan berkoordinasi dalam SARS. Kerja sama di bidang energi, pertanian, pendidikan, kerja sama maritim, pertukaran rakyat dan sebagainya terus dikofuskan.
Kunjungan resmi Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya ke Singapura dan Brunei Darussalam kali ini akan turut memperkuat kepercayaan politik dan mendorong perdagangan dan investasi antara Vietnam dan kedua negara anggota ASEAN, serta mendorong kerja sama dan koordinasi di antara para pihak di masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama./.