(VOVWORLD) - Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Singapura atas undangan Presiden Republik Singapura, Halimah Yacob. Kunjungan ini berlangsung dalam konteks hubungan persahabatan tradisional dan kemitraan strategis antara dua negara yang tengah berkembang di semua bidang, turut membawa hubungan dua negara berkembang ke level baru, terutama di bidang ekonomi terkait rangkaian perjanjian perdagangan bebas generasi baru (EVFTA) dengan partisipasi Vietnam dan Singapura.
Presiden Nguyen Xuan Phuc dan Istri melakukan kunjungan kenegaraan di Singapura (Foto: VNA) |
Kunjungan kenegaraan Presiden Nguyen Xuan Phuc di Singapura 24 hingga 26 Februari ini bertujuan untuk menegaskan tekad mengembangkan dan menciptakan iklim yang kondusif bagi lingkungan bisnis, mengeluarkan pesan penting, membantu para investor Singapura nyaman berbisnis di Vietnam di tengah kendala akibat pandemi Covid-19. Kunjungan tersebut juga memberikan kontribusi penting dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi Vietnam pasca pandemi, terutama di bidang-bidang unggulan Singapura yang menjadi kebutuhan Vietnam, seperti ekonomi digital dan pendidikan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Kerja Sama Baik dan Efektif di Semua Bidang
Di tengah perkembangan Covid-19 yang masih kompleks, kedua pihak terus mempertahankan kontak-kontak tingkat tinggi, mengembangkan efektivitas mekanisme-mekanisme kerja sama bilateral, khususnya mekanisme rapat konsultasi politik tingkat Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) tahunan.
Tentang kerja sama perdagangan, meskipun terdampak akibat wabah Covid-19, total nilai perdagangan antara dua negara bisa mencapai 8,3 miliar USD pada 2021, meningkat 23,3% dibandingkan tahun 2020. Pada Januari 2022, total nilai ekspor-impor Vietnam-Singapura mencapai hampir 784 miliar USD, meningkat sekitar 6,8% dibandingkan dengan masa yang sama tahun 2021.
Di bidang investasi, terhitung sampai Februari 2022 Singapura menanam sekitar 2.860 proyek yang masih berlaku di Vietnam dengan total modal terdaftar mencapai 66 miliar USD. Dengan demikian Singapura menjadi investor terbesar Vietnam di lingkup ASEAN dan menempati urutan ke-2 di antara 140 negara dan teritori yang melakukan investasi di Vietnam. Yang patut diperhatikan, pada 2021 Singapura menjadi pelopor dengan total investasi sebesar 10,7 miliar USD lebih. Terkait situasi investasi Singapura di zona-zona industri di Vietnam, terhitung sampai 2021 zona-zona industri di seluruh negeri menyerap sekitar 588 proyek produksi dan bisnis dari para investor Singapura dengan total modal terdaftar sebesar 19,3 miliar USD. Artinya, Singapura menempati urutan ke-3 di antara 70 negara dan teritori yang memiliki proyek investasi di zona-zona industri di seluruh Vietnam.
Pada November 2021 Konferensi ke-15 Konektivitas Ekonomi Vietnam-Singapura telah berlangsung sukses. Kedua pihak sepakat berfokus pada bidang-bidang kerja sama, seperti konektivitas keuangan, pendidikan dan pelatihan, perhubungan dan transportasi, dan teknologi informasi, komunikasi dan inovasi.
Di bidang perhubungan dan transportasi, Singapura merupakan salah satu pasar penerbangan yang mempunyai makna sangat penting bagi Vietnam. Sekarang maskapai-maskapai penerbangan Vietnam dan Singapura berangsur-angsur memulihkan misi-misi penerbangan komersial reguler antara kedua negara. Kedua negara menyepakati frekuensi 14 penerbangan per minggu untuk masing-masing pihak.
Khusus dua tahun terakhir, Vietnam dan Singapura berkoordinasi erat dalam kerja sama pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19. Sejak wabah baru merebak serta gelombang-gelombang selanjutnya, Singapura dan Vietnam senantiasa saling membantu, berbagi peralatan medis satu sama lain demi mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19. Duta Besar Vietnam untuk Singapura, Mai Phuoc Dung mengatakan:
"Ketika wabah mulai merebak, pada waktu itu Vietnam dengan semangat solidaritas dalam ASEAN telah memberikan bantuan berupa masker kesehatan dan peralatan medis kepada Singapura, dan Singapura mengapresiasi hal ini. Ketika wabah merebak kembali di Vietnam, Singapura melalui Dana Tamasek Foudation telah mengirimkan kepada Vietnam peralatan-peralatan seperti 16 mesin ventilator, sarung tangan, alat pelindung, masker kesehatan. Kementerian Luar Negeri juga menyumbangkan lebih banyak alat tes Covid. Pada September 2021, Singapura memberikan banyak peralatan medis vital kepada Vietnam, senilai hampir 5 juta USD".
Duta Besar Vietnam untuk Singapura, Mai Phuoc Dung (Foto: NVCC) |
Sekarang kedua pihak tengah dalam proses serah-terima 122.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Singapura untuk Vietnam. Di samping itu, komunitas masyarakat Vietnam di Singapura sekarang mencapai 13.000 orang, yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa, mahasiswa S3, cendekiawan, pengantin wanita Vietnam, dan pekerja. Menurut Duta Besar Vietnam untuk Singapura, Mai Phuoc Dung, secara umum, warga Vietnam di Singapura adalah komunitas intelektual, yang mematuhi hukum lokal, dan tetap berkiblat kepada tanah air :
"Sekarang di Singapura jumlah intelektual sangat tinggi dan mereka masih mencari negara lain untuk bekerja. Mereka berharap dapat berpartisipasi dalam proyek pembangunan di Vietnam. Saat ini di Singapura banyak anak muda berkualitas yang bekerja di bidang IT (teknologi informasi). Ke depannya, jika Vietnam dan Singapura bekerja sama di bidang transformasi digital, akan sangat baik untuk memanfaatkan sumber tenaga kerja bermutu tinggi ini".
Tegaskan Makna Penting Hubungan Bilateral Vietnam - Singapura
Dalam kaitan hubungan persahabatan tradisional dan kemitraan strategis antara dua negeri yang sedang berkembang baik di semua bidang, kunjungan kenegaraan Presiden Nguyen Xuan Phuc ke Singapura kali ini mempunyai makna sangat penting ketika kedua negara menuju ke peringatan HUT ke-50 jalinan hubungan diplomatik pada 2023, sebuah momen yang tepat untuk mendorong hubungan kemitraan strategis Vietnam-Singapura bekembang lebih kuat di waktu mendatang.