(VOVworld) - Kerjasama kelautan di bidang pertolongan kemanusiaan dan mitigasi bencana alam merupakan isi yang disinggung pada Forum ke-5 Keamanan Kelautan ASEAN (AMF-5) dan Forum ke-3 Keamanan Kelautan ASEAN yang diperluas (EAMF-3) yang diselenggarakan dari 27 sampai 28 Agustus ini di kota Da Nang (Vietnam Tengah). Sebagai jalan maritim penting yang menyambungkan dua samudera besar Pasifik dan Samudera Hindia, Laut Timur tidak hanya menduduki kepadatan lalu lintas kapal, melainkan juga merupakan tempat yang mengalami banyak resiko bencana alam, mengancam langsung jiwa banyak nelayan beraktivitas di laut. Oleh karena itu, kerjasama di bidang pencarian dan pertolongan terhadap manusia dan kapal di laut diangap sebagai bidang kerjasama yang amat penting, turut memperkokoh lingkungan perdamaian di Laut Timur.
Forum Keamanan Kelautan ASEAN.
(Foto : VGP/Thế Phong)
AMF-5 dan EAMF-3 pada tahun ini dihadiri oleh 10 negara Asia Tenggara (ASEAN) dan 8 negara mitra dialog Asia Timur yaitu Tiongkok, Jepang, Republik Korea, India, Australia, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat.
Sejak lahir pada tahun 2010, di samping11 mekanisme tentang kerjasama kelautan dalam ASEAN dengan aktivitas-aktivitas kerjasama spesialis kongkrit melalui kanal-kanal pertahanan, pekerjaan anti-kriminalitas trans-nasional, transportasi dan perhubungan, perikanan, pariwisata, lingkungan hidup, Forum Keamanan Kelautan ASEAN bertujuan membahas masalah-masalah untuk membantu negara-negara anggota-nya untuk saling melakukan koordinasi secara lebih baik di bidang kerjasama kelautan seperti konektivitas bidang perikanan, menghadapi bencana alam, melakukan penelitian biologi kelautan dll… Ini juga merupakan kanal untuk memberikan masukan kepada Pemerintah tentang langkah-langkah yang bisa dilaksanakan. Oleh karena itu, forum-forum ini biasanya berfokus lebih banyak lagi pada segi kerjasama jadi tidak berhenti di masalah keamanan kelautan.
Menjunjung tinggi tujuan kemanusiaan dan membina kepercayaan.
Pada kenyataannya, jika satu lingkungan laut damai, tidak ada sengketa kedaulatan akan sangat kondusif dalam kerjasama antar-negara. Tapi, ketika terjadi kerumitan, sengketa kedaulatan yang bertumpang-tindih, maka menggelarkan lingkungan politik dan membina kepercayaan untuk menciptakan syarat yang kondusif bagi kerjasama kelautan adalah hal yang teramat perlu.
Dengan kekhususan ialah jalan maritim yang penting, lapangan ikan dan aktivitas perikanan dari warga negara banyak negara di kawasan, karena ada banyak alasan, seperti dari alam, cuaca sampai manusia sendiri, warga dari negara-negara bisa menjumpai kecelakaan di laut. Oleh karena itu, satu mekanisme kerjasama koordinasi tentang pencarian dan pertolongan yang perlu dan sesuai mempunyai makna tidak hanya di bidang kemanusiaan, melainkan juga bertujuan membina kepercayaan.
Menjelang berlangsungnya forum ini, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh memberitahukan: “Bagi orang dan kapal yang menjumpai kecelakaan di laut, mereka adalah orang-orang yang tidak berdosa. Tidak bisa membiarkan terjadi hal ini atau hal yang lain di kawasan yang mempengaruhi tujuan pertolongan kemanusiaan. Orang dan kapal bisa menjumpai kecelakaan di laut karena ketegangan di kawasan atau alasan-alasan lain seperti bencana alam, cuaca, wabah penyakit, kesakitan dll,,, maka semua hal ini, tujuan kemanusiaan harus diutamakan. Bagaimana semua orang yang melaut secara biasa dan para nelayan ketika menjumpai kecelakaan di laut harus mendapat pertolongan kemanusiaan”.
Membuat mekanisme koordinasi yang efektif dalam memberikan bantuan kemanusiaan di laut.
Pada kenyataannya, kerjasama di bidang pencarian dan pertolongan terhadap orang dan kapal di laut dalam waktu lalu digelarkan secara positif dan efektif oleh negara-negara di kawasan ASEAN. Semua latihan dan koordinasi latihan antar-negara ASEAN dan antara ASEAN dengan negara-negara mitra di kawasan berlangsung secara lebih permanen. Pada tahun 2013, lokakarya dengan tema: “Memperkuat kerjasama ASEAN- Tiongkok dalam pencarian dan pertolongan terhadap orang dan kapal yang menjumpai kecelakaan di Laut Timur” yang diselenggarakan di Vietnam juga mendapat perhatian besar dari negara-negara di dalam dan luar kawasan. Melalui aktivitas-aktivitas kerjasama ini, semua isi, misalnya situasi nyata dan perlunya melakukan langkah-langkah bersama dalam memberikan bantuan kepada orang dan kapal yang menjumpai kecelakaan di Laut Timur, semua fakor yang mempengaruhi koordinasi bantuan kemanusiaan di kawasan, semua rekomendasi kongkrit tentang penguatan kerjasama di bidang pencarian dan pertolongan… sedang terus digelarkan untuk menjamin tujuan demi perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan maritim dan kebebasan perdagangan di kawasan ini.
Ini juga adalah isi-isi yang terus dikonsultasikan secara inisiatif oleh Vietnam dengan negara-negara lain dan Vietnam merekomendasikan-nya di Forum Keamanan Kelautan tahun ini. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh memberitahukan: “Semua fihak harus berbagi kebijakan satu sama lain untuk bisa menghasilkan mekanisme koordinasi. Harus menetapkan simpul dari masing-masing negara di kawasan supaya kalau ada informasi-informasi tentang warga negara dan para nelayan dari sesuatu negara yang menjumpai kecelakaan bisa berhubungan satu sama lain dan dengan negara yang paling dekat secepat mungkin. Perlu membuat satu mekanisme kerjasama di kawasan. Mekanisme ini tidak hanya melakukan pertolongan terhadap kaum nelayan saja, melainkan juga membantu kemampuan negara-negara anggota-nya. Karena tidak semua negara cukup kemampuan, nelayan bisa melaut jauh atau dekat dan di tengah-tengah taupan atau badai, tidak semua negara cukup kemampuan untuk melakukan pertolongan. Masalah-masalah terebut menjadi titik berat yang direkomendasikan oleh Vietnam”.
Sebagai satu negara pantai, dengan keinginan dan iktikat baik mendorong pembinaan kepercayaan dan kerjasama demi perdamaian dan kestabilan bersama di Laut Timur, Vietnam sangat mementingkan usaha mendorong kerjasama regional tentang pencarian dan pertolongan terhadap orang dan kapal yang menjumpai kecelakaan di laut. Penyelenggaraan berbagai Forum Keamanan Kelautan ASEAN kali ini merupakan upaya untuk terus menggelarkan keinginan Vietnam di bidang ini. Satu lingkungan hidup yang damai dan stabil untuk berkembang merupakan keinginan dari semua negara di kawasan, termasuk negara-negara tanpa ada pantai./.