(VOVworld) - Pada sesi perbahasan tentang situasi sosial-ekonomi, dari 30-31 Oktober ini, para anggota Majelis Nasional (MN) Vietnam beranggapan bahwa untuk mengembangkan sosial-ekonomi secara berkesinambungan, di samping memberlakukan secara tepat waktu kebijakan-kebijakan tata laksana ekonomi makro, Pemerintah Vietnam juga harus memperhatikan investasi, mengembangkan berbagai cabang dan bidang yang dianggap sebagai keunggulan Tanah Air yang sudah ada.
Para anggota MN Vietnam melakukan perbahasan di Aula
(Foto: vov.vn)
Vietnam adalah negeri yang jumlah penduduknya banyak dan punya sumber daya manusia yang berlimpah-limpah. Vietnam juga adalah negeri yang pertanianya punya peranan menjadi sokoguru perkonomian. Memperbaiki produktivitas kerja dari sumber daya manusia, membuat fokus dengan titik berat untuk mengembangkan pertanian, membuat mekanisme khusus untuk mengembangkan daerah-daerah ekonomi titik berat di seluruh negeri akan menciptakan keunggulan-keunggulan yang berarti dalam proses perkembangan Tanah Air.
Berfokus pada kelompok solusi kependudukan dan sumber daya manusia.
Vietnam sedang berada dalam periode struktur kependudukan emas dengan kelompok kependudukan dalam usia kerja menduduki prosentase tinggi. Ini juga merupakan peluang besar dalam menggerakkan sumber daya bagi perkembangan ekonomi, menciptakan peluang mengakumulasi sumber daya untuk masa depan. Oleh karena itu, banyak anggota MN beranggapan bahwa Pemerintah harus menambah solusi-solusi kongkrit untuk menggunakan secara efektif sumber tenaga kerja yang berlimpah-limpah, mengurangi prosentase pengangguran, mengaitkan penggeseran struktur ekonomi dengan penggeseran struktur tenaga kerja, mengarah ke penciptaan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas kerja. Menurut Nguyen Phi Thuong, anggota MN Vietnam dari kota Hanoi, masalah meningkatkan produktivitas kerja sekarang adalah arah yang penting dan vital, membantu melanjutkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan bersaing dengan perekonomian-perekonomian lain. Namun, kaum pekerja Vietnam juga masih mempunyai cukup keterbatasan, banyak dalam hal jumlah, tapi pada pokoknya ialah tenaga kerja umum, sedikit mendapatkan pendidikan. Satu sebab lain yang membuat produktivitas kerja Vietnam masih rendah ialah teknologi yang terbelakang.
Nguyen Thien Nhan, anggota MN Vietnam darai provinsi Bac Giang
berbicara di depan perbahasan
(Foto:vov.vn)
Sementara itu, Nguyen Thien Nhan, anggota MN Vietnam darai provinsi Bac Giang mengatakan bahwa produktivitas kerja di beberapa Negara adalah keseluruhan produktivitas kerja dari semua cabang dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, kalau ingin meningkatkan produktivitas kerja dari seluruh perekonomian, maka pertama-tama harus meningkatkan produktivitas di setiap sektor dalam perekonomian: Pertanian, industri, pembangunan dan jasa layanan. Beliau memberitahukan: “Mengembangkan bentuk-bentuk kerjasama dalam produksi pertanian untuk mengalihkan pola produksi pertanian dari keluarga produsen perseorangan yang melakukan jual-beli di pasar, tanpa ada persaingan tinggi, menekan keluarga petani, ekspor terutama memberikan kepentingan kepadapara eksportir ke pola baru yaitu keluarga petani melakukan konektivitas dalam organisasi-organisasi kerjasama produksi, melakukan kerjasama jual-beli di pasar dengan sifat persaingan yang tinggi, ekspor memberikan kepentingan kepada badan-badan usaha dan organisasi-organisasi kerjasama dari kaum tani”.
Merangsang pengembangan pertanian.
Mengkonfirmasikan pertanian tetap merupakan sokoguru dari perekonomian, Le Dinh Khanh, anggota MN Vietnam dari provinsi Hai Duong mengatakan bahwa harus melakukan investasi lebih banyak dan bertitik berat di bidang ini. Dia meminta kepada MN dan Pemerintah supaya memasok cukup biaya utuk melakukan penelitian bibit pohon, ternak, menghindari ketergantungan dari luar. Do Ngoc Nien, anggota MN Vietnam dari provinsi BinhThuan meminta kepada Pemerintah supaya berfokus memanfaatkan keunggulan aktivitas membudidayakan dan memanfaatkan perikanan, karena masih ada banyak ruang penangkapan ikan dengan puluhan juta kilometer permukaan laut, sumber daya alam yang besar, tapi laju perkembangan rendah.
Tentang semua rekomendasi ini, Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Cao Duc Phat memberitahukan: “Di satu segi, kita terus meningkatkan efektivitas usaha penanaman padi, di lain segi membimbing kaum petani menerapkan berbagai teknik baru untuk meningkatkan produktivitas. Tentang pengembangan peternakan, untuk bisa meningkatkan daya saing cabang peternakan, instansi pertanian sedang merangsang pengembangan peternakan industri, mengeluarkan kebijakan memberi bantuan untuk mengembangkan peternakan kepala keluarga petani. Di laut, kita terus merangsang kaum nelayan ikut meningkatkan kemampuan penangkapan ikan di wilayah laut yang jauh, memberikan bantuan kepada kaum nelayan, berupa teknologi untuk meningkatkan nilai hasil perikanan.
Mekanisme khusus untuk pengembangan zona-zona ekonomi titik berat
Di Vietnam sekarang ada kira-kira 20 propinsi dan kota yang diklasifikasikan sebagai daerah-daerah ekonomi titik berat. Penguatan konektivitas antar-daerah untuk berkembang adalah sangat perlu. Pada tahun-tahun ini, solusi ini telah dilaksanakan dan mencapai banyak prestasi penting, bisa mengembangkan potensi dan keunggulan masing-masing daerah dalam produksi industri, pertanian dan jasa layanan. Akan tetapi, terbanding dengan tuntutan, hasil-guna konektivitas semua daerah belum tinggi, belum ada kebijakan yang cocok untuk menciptakan syarat kepada daerah - daerah ekonomi titik berat menjadi lokomotif perkembangan. Ibu Nguyen Thi Nghia, anggota MN Vietnam dari kota Hai Phong memberitahukan: “Pemerintah perlu memperkuat efektivitas dalam melakukan konektivitas daerah, menyesuaikan kebijakan konektivitas daerah untuk memenuhi kebutuhan mendesak dari setiap daerah. Salah satu diantara target-target dalam konektivitas daerah yalah membentuk daerah-daerah ekonomi titik berat, menciptakan lokomotif untuk mendorong semua daerah lain supaya bisa bersama berkembang. Pemerintah perlu membuat mekanisme dan kebijakan bantuan yang lebih efektif terhadap daerah-daerah yang ditetapkan sebagai daerah ekonomi titik berat supaya semua daerah ini bisa menggeliat cepat, mempunyai syarat mendorong seluruh daerah bersama-sama berkembang”.
Perkembangan sosial-ekonomi secara berkesinambungan dari Tanah Air bergantung pada banyak faktor. Pemerintah Vietnam berfokus meningkatkan produktivitas kerja, mendorong kuat restrukturisasi pertanian dan membuat kebijakan khusus untuk memanfaatkan semua keunggulan daerah-daerah ekonomi titik berat dianggap sebagai arah maju yang tepat, memberikan sumbangan tidak kecil untuk menyelesaikan target perkembangan sosial-ekonomi ./.