Menstabilkan ekonomi makro menjadi titik berat dalam mengelola perekonomian

(VOVworld) – Masalah-masalah ekonomi terus menjadi isi dominan dalam sidang periodik Pemerintah bulan Juli yang diadakan pada Selasa (30 Juli) di kota Hanoi. Dalam sidang ini, Pemerintah Vietnam sekali lagi menegaskan tekad konsisten mengekang inflasi dan menstabilkan ekonomi makro.

Situasi sosial-ekonomi Vietnam sejak awal tahun 2013 sampai sekarang pada umumnya berkembang secara positif. Setelah beberapa bulan mengalami minus, indeks harga konsumsi (CPI) bulan Juli telah naik 0,27% terbanding dengan bulan lalu dan naik 2,68% terbanding dengan bulan Desember tahun lalu. Akan tetapi, menurut pandangan para ekonom, laju perkembangan perekonomian Vietnam tidak cepat seperti yang diharapkan, atau dengan kata lain ialah perkembangan ekonomi tetap bertumbuh di bawah potensinya.

Menstabilkan ekonomi makro menjadi titik berat dalam mengelola perekonomian - ảnh 1
Sidang periodik Pemerintah Vietnam bulan Juli
(Foto: chinhphu.vn)

Menurut Menteri, Kepala Kantor Pemerintah Vietnam, Vu Duc Dam, kesulitan umum dari perekonomian dewasa ini ialah daya beli yang lemah. Biasanya, jika daya beli atau kebutuhan masyarakat rendah, maka harus meningkatkan permintaan, tapi jika tidak hati-hati, peningkatan permintaan ini bisa menimbulkan inflasi. Pada waktu mendatang, Vietnam harus menargetkan akan mengelola kebijakan tahun fiskal dan moneter yang merapati target yang lebih panjang lagi, berusaha mengekang inflasi pada taraf 7%, berangsur-angsur meningkatkan laju pertumbuhan. Pemerintah telah menetapkan target segera mengekang inflasi turun segera dalam taraf rendah, meningkatkan pertumbuhan dengan segera dan hal yang penting di sini ialah mempertahankan kestabilan makro, mendorong kuat restrukturisasi perekonomian, menciptakan ancang-ancang bagi langkah-langkah berikutnya. 

Menteri, Kepala Kantor Pemerintah, Vu Duc Dam, memberitahukan: "Setiap kali CPI berhenti atau minusnya bertambah, maka ada pendapat-pendapat yang menganggap bahwa harus melakukan stimulasi permintaan, jika tidak pertumbuhan ekonomi terlalu lambat dan tampaknya target-target mengekang inflasi tidak mengalami kesulitan lagi. Akan tetapi, di atas dasar pendapat yang diajukan para pakar dan analisis dari para anggota Pemerintah, usaha menstabilkan ekonomi makro tetap merupakan titik berat yang tidak boleh lengah".

Untuk menghadapi penilaian bahwa target mengekang inflasi pada tahun ini adalah layak laksana tapi sangat sulit mencapai target pertumbuhan ekonomi sebanyak 5,5%, maka pada sidang tersebut, para anggota Pemerintah juga merekomendasikan banyak solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi pasar, khususnya pasar konsumsi hasil pertanian. Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Cao Duc Phat meminta kepada Kementerian Industri dan Perdagangan, Menteri Luar Negeri beserta semua kementerian dan instansi yang bersangkutan supaya terus berkoordinasi erat dengan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi pasar, memperluas pasar ekspor hasil pertanian. Sementara itu, Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Vu Huy Hoang menegaskan bahwa Kementerian ini akan terus berkoordinasi erat dengan semua kementerian, instansi dan daerah untuk mendorong kuat aktivitas promosi dagang dan investasi; memperkokoh dan memperluas pasar ekspor, khususnya bagi jenis-jenis barang ekspor unggulan Vietnam seperti: perberasan, hasil perikanan dan perkopian. Kementerian ini juga aktif menggelarkan program-program pengembangan pasar domestik, membantu mencari output bagi produk, turut meningkatkan konsumsi dan merangsang peningkatkan total permintaan.

Pertumbuhan perkreditan dan pengucuran uang yang kuat dari sumber modal investasi juga dianggap sebagai cara-cara yang praksis untuk meningkatkan total permintaan dalam perekonomian. Mengenai bidang ini, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung meminta: "Yang pertama ialah harus meningkatkan perkreditan. Ranahnya masih besar. Selama 7 bulan awal tahun, perkreditan baru naik 4,9% sedangkan targetnya ialah 12%. Yang pokok sekarang ialah meningkatkan total permintaan. Kanal ini sangat penting, tapi yang berjalan seiring dengannya ialah kualitas perkreditan. Kanal ke-2 ialah kanal investasi negara. Selama 7 bulan ini, investasi dari anggaran keuangan negara belum mencapai 50%. Sekarang harus berfokus menggunakan sampai habis modal anggaran keuangan negara yang sudah dialokasi untuk tahun 2013, tapi berjalan seiring dengan pekerjaan ini ialah harus mengelolanya secara ketat. Obligasi Negara tahun 2013 harus digunakan sampai habis, proyek mana yang bisa selesai pada tahun 2013 ini maka berikan modal dari tahun 2014 untuk meningkatkan investasi”.

PM Nguyen Tan Dung juga meminta kepada semua kementerian, instansi dan daerah supaya merangsang dan menciptakan syarat untuk menyerap sumber-sumber modal investasi dengan bermacam-macam pola; memperhitungkan dan menjamin modal pendamping untuk bisa mengucurkan modal ODA yang dikaitkan dengan bimbingan yang tegas guna menyelesaikan rencana pembebasan lapangan, khususnya bagi proyek-proyek perkembangan infrastruktur lalu lintas yang penting.

Dengan demikian, dengan solusi-solusi yang kongkrit dalam tekad pengelolaan dari Pemerintah, ekonomi Vietnam pada bulan-bulan mendatang diharapkan akan berhasil menjaga kestabilannya dan mencapai pertumbuhan sesuai dengan potensinya./. 

Komentar

Yang lain