Presiden Infgungsi Venezuela Nicolas Maduro.
(Foto: vov.vn)
Menurut hasil satu jajak pendapat terbaru, Nicolas Maduro telah jauh melampaui lawannya dengan 61,9% jumlah responden sudah percaya bahwa Nicolas Maduro akan terpilih menjadi Presiden, sedangkan hanya 19,9% percaya pada kemenangan jatuh ke tangan Henrique Capriles. Sebelumnya, banyak jajak opini umum juga memberitahukan akan hasil yang sama yalah Presiden infungsi Nicolas Maduro masih tetap jauh lebih unggul dari pada capres faksi oposisi Henrique Capriles dengan kesenjangan yang cukup jauh.
Para analis menyimpulkan bahwa meskipun Pemerintah pimpinan almarhum Presiden Hugo Chavez belum bisa memecahkan setuntas-tuntasnya beberapa masalah sosial- ekonomi, misalnya situasi keamanan atau prosentasi inflasi masih di tingkat yang tinggi, akan tetapi selama 14 tahun memegang kekuasaan, Almarhum Presiden Hugo Chavez telah memperbaiki secara efektif kehidupan kaum miskin dan ini justru merupakan keunggulan besar dari Presiden infungsi Nicolas Maduro dalam pemilu presiden Venezuela kali ini.
Capres faksi oposisi Henrique Capriles.
(Foto :sbtn.net)
Ditambah pula, Presiden sementara Nicolas Maduro secara bijaksana memperoleh simpathi para pemilih ketika memilih kota Sanbaneta di negara bagian Barinas, kampung halaman almarhum Presiden Hugo Chavez sebagai tempat mengawali kampanye pemilu presiden. Karena meskipun sudah wafat, tetapi pengaruh almarhum Presiden Hugo Chavez terhadap Nicolas Maduro di pemilu kali ini sangat besar. Dalam semua pidato, Nicolas Maduro selalu memberikan saran kepada para pemilih bahwa justru almarhum Presiden Hugo Chavez telah memilih dia sebagai pengganti untuk meneruskan semua politik reformasi. Dengan menetapkan jalan pemilu seprti jalan yang telah ditempuh almarhum Presiden Hugo Chavez dalam kampanye pemilu 6 bulan sebelumnya, Nicolas Maduro berkomitmen memperkuat semua program reformasi sosisl, secara setia mengikuti komitmen yang diberikan almarhum Presiden Hugo Chavez dengan Revolisi Bolivar dan Sosialisme di Venezuela. Sementara itu, capres Henrique Capriles meskipun telah menyediakan banyak waktu untuk menunjukkan kelemahan dan kekurangan pemerintah pimpinan almarhum Presiden Hugo Chavez, tetapi tidak bisa menemukan solusi- solusi untuk memecahkannya.
Bahkan, menjelang kampanye pemilu presiden, Henrique Capriles masih ragu-ragu selama sehari untuk memutuskan mewakili faksi oposisi mencalonkan diri atau tidak. Ini merupakan kelemahan-nya yang digunakan kaum pendukung Nicolas Maduro untuk melontarkan celaan bahwa dia urang ada kehangatan dan kurang percaya diri terhadap kemampuan-nya sendiri dalam memimpin negara. Ditambah lagi, garis politikdalam kampanye pemilihan yang dijalankan capres oposisi ini dianggap sebagai tidak jelas dan kurang konsisten. Dalam kampanye pemilu lalu pada bulan Oktober 2012, untuk melakukan kompetisi dengan Presiden infungsi Hugo Chavez, Henrique Capriles menyatakan: Jika terpilih, dia akan membangun satu pola perkembangan tipe Brasil di Venezuela. Menurut itu, sektor swasta dan sektor swasta bersama melakukan kerjasama untuk berkembang, pada saat Negara memainkan peranan yang membina kepercayaan dan menghormati semua ketentuan. Tentang politik luar negeri, capres ini menekankan akan mengikuti politik buka pintu dan integrasi di semua bidang. Namun, dalam kampanye pemilihan kali ini, Henrique Capriles menyatakan akan menitik-beratkan masalah- masalah kehidupan sehari-hari dari pemutusan listrik sampai kriminalitas dan prosentase inflasi yang tinggi. Satu hal yang dianggap kurang pinter dari Henrique Capriles ialah telah secara terbuka mengutuk Presiden sementara Maduro yang menyalah-gunakan keadaan kesehatan almarhum Presiden Hugo Chavez untuk kepentingan –nya dalam kampanye pemilihan. Hal ini tidak hanya tidak menyerap perhatian dari pemilih, melainkan juga menimbulkan pengaruh sebaliknya ketika dikecam bahwa “tidak setara, tidak manusiawi”. Bahkan, sanak keluarga almarhum Presiden Hugo Chavez menuntut kepada faksi oposisi supaya menghormati derita yang ditanggung keluarga-nya dan memberitahukan bahwa mereka bisa melakukan tindakan hukum terhadap Henrique Capriles.
Sekarang, jelaslah, keunggulan sedang memihak kepada penjabat Presiden Maduro dan hanya tinggal tiga hari lagi, residensi Presiden Miraflores di negara Amerika Latin ini akan resmi menyambut pemilik baru. Meskipun siapa yang berkuasa, hal yang benar-benar dinginkan oleh rakyat di negara ini ialah orang itu harus mampu menghimpun dan menyatukan semua lapisan rakyat, membawa Venezuela terus berkembang di atas jalan cukup sandang cukup pangan dan sejahtera./.