(VOVWORLD) - Selama ini, pandemi Covid-19 yang mengalami perkembangan cepat dan kompleks sehingga membuat seluruh sistem politik harus berpartisipasi. Solusi-solusi penanggulangan diubah secara terus-menerus, solusi-solusi situasional telah berkurang menggantinya yakni solusi-solusi yang efektif dan berkesinambungan. Semua penyesuaian tersebut telah membantu Vietnam kembali ke proses mengembangkan dan memulihkan produksi, menjamin jaring pengaman sosial.
Warga di "tempat hijau) Distrik 7, Kabupaten Can Gio, Kabupaten Cu Chi dapat belaja satu pekan sekali (Foto: Manh Linh/baotintuc.vn) |
Vietnam telah melaksanakan banyak cara untuk menghadapi pandemi Covid-19. Apabila dulu, target Vietnam yalah tidak tercatat kasus positif transmisi lokal, maka sekarang, targetnya yalah hidup berdampingan secara aman dengan wabah, mengontrol jumlah kasus positif dan kasus kematian serendah mungkin, memininalkan kerugian terhadap ekonomi dan jaring pengaman sosial. Dari target ini, pemerintahan berbagai tingkat di Vietnam secara bertahap menyesuaikan cara mengendalikan wabah, memulihkan kegiatan-kegiatan produksi dan bisnis.
Padamkan Wadah Wabah secara Tuntas, Blokade secara Rasional
Ketika memeriksa dan melakukan sidang kerja dengan Kota Can Tho dan Provinsi Tra Vinh tentang pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19 di daerah pada tanggal 18 September sore, Deputi Perdana Menteri (PM) Vu Duc Dam menunjukkan bahwa di tempat-tempat aman maka secara bertahap membuka kembali kegiatan-kegiatan ekonomi dan kehidupan secara pasti dan aman.
Menurut dia, apabila sudah aman jangan membiarkan kegiatan produksi dan kehidupan warga terganggu karena akan memboroskan sumber daya dan tenaga Negara dan rakyat. Sebelumnya, ketika berbicara di depan sidang Badan Pengarahan Nasional urusan Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Covid-19 dengan daerah-daerah seperti Kota Ha Noi, Kota Ho Chi Minh, Provinsi Binh Duong, Provinsi Dong Nai, Provinsi Long An dan Provinsi Kien Giang pada tanggal 11 September, PM Pham Minh Chinh menekankan:
“Menganggap pencegahan dan penanggulangan wabah sebagai masalah mendasar, berjangka panjang, dan bersifat menentukan, harus mengendalikan secara gigih dan tuntas. Pikiran ini harus dimanifestasikan dalam menyelengarakan pelaksanaannya yakni pencegahan wabah adalah masalah dasar, pencegahan wabah dengan baik akan tidak harus kendalikan wabah”.
Menurut para pakar kesehatan, karena prosentase vaksin di seluruh negeri tetap rendah maka perlu dikenakan jarak sosial, dilaksanakan isolasi secara rasional terhadap wadah wabah. Di beberapa provinsi dan kota yang tetap tercatat jumlah kasus positif, untuk mengurangi kerugian terhadap warga, pengelolaan penularan sedang dilaksanakan sesuai setiap unit yang paling kecil seperti satu gang, satu gugus pemukiman, satu dusun.
Alih-alih mengisolasikan satu kecamatan kota, pemerintahan hanya memilih jumlah warga, jumlah kepala keluarga yang perlu diblokade dan diisolasi ketika tercatat kasus positif. Pelonggaran jarak sosial berdasarkan pada pengendalian wabah serta kebutuhan produksi dan bisnis, penjaminan jaring pengaman sosial setiap daerah, tidak diterapkan secara mekanis dan serempak. Provinsi Binh Duong, salah satu provinsi di Vietnam Selatan yang tercatat banyak jumlah kasus positif telah menerapkan arahan ini ketika tempat hijau, tempat yang tercatat kasus positif transmisi lokal turun secara terus-menerus, tidak ditemukan wadah wabah baru, warga akan dapat membuka kembali kegiatan-kegiatan secara perlahan. Setelah 3 hari, data-data statistik akan dievaluasi untuk ditinjau dilonggarkan pada pekan selanjutnya.
Membuka Kembali Kegiatan-Kegiatan secara Perlahan
Gelombang ke-4 wabah Covid-19 menyerang 4 zona ekonomi titik berat di Vietnam. Hingga 19 September, lebih dari 92 persen jumlah kasus positif dan 97 persen total jumlah kasus kematian tercatat di zona-zona ekonomi titik berat.
Menghadapi perkembangan ini, PM dan para Deputi PM telah memimpin banyak sidang antar cabang, dengan daerah untuk mengatasi kesulitan bagi badan-badan usaha dalam produksi dan bisnis. PM Pham Minh Chinh berulang kali menekankan Vietnam tidak bisa ditutup selamanya, harus mulai membuka pintu kembali secara perlahan, bersamaan itu melaksanakan dengan fleksibel jarak sosial. Hingga Senin (20 September), banyak daerah telah mengubah cara pencegahan dan penanggulangan wabah, mengondisikan pengembangan produksi dan bisnis sesuai peta jalan. Sudah ada banyak daerah di Vietnam Selatan, seperti di Kota Ho Chi Minh - wadah wabah, beberapa pasar simpul telah dibuka kembali. Kota mengeluarkan peta jalan untuk mendorong kegiatan bisnis, membuka kembali beberapa rute wisata. Sekretaris Komite Sentral Partai Komunis Kota Ho Chi Minh, Nguyen Van Nen mengatakan:
“Kita tidak bisa membersihkan F0 selama waktu tertentu dan kita juta tidak bisa melaksanakan jarak sosial serius secara berjangka panjang tetapi kita harus menghitungkan strategi-strategi menjamin keselamatan. Membuka pintu secara aman, apabila aman baru membuka produksi dan bisnis serta beberapa kegiatan lain. Agar menjamin pencegahan dan penanggulangan wabah sekaligus menjamin kesehatan perekonomian”.
Menurut badan usaha pembukaan pintu kembali merupakan satu sinyal yang baik demi kepentingan komunitas badan usaha dan para pekerja pada khususnya dan tanah air pada umumnya, Tetapi pelonggaran harus tetap aman, fleksibel dan lebih beradaptasi dengan syarat yang baru, Khususnya harus mempercepat suntikan vaksin, menaati dengan serius 5 protokol kesehatan, berinisiatif dan lebih aktif dalam menerapkan teknologi informasi dan data dalam mencegah dan menanggulangi wabah.
Semua solusi yang diterapkan dan gigih dilaksanakan Vietnam membuktikan penegasan PM Pham Minh Chinh ketika melakukan temu kerja dengan Duta Besar negara-negara dan wakil para investor asing di Vietnam baru-baru ini bahwa Vietnam sedang berupaya mengendalikan wabah secepat dan sesegera mungkin untuk terus mendorong perkembangan.