(VOVWORLD) - Satu dialog di seluruh negeri Perancis mulai berlangsung pada Selasa (15 Januari). Gagasan ini diajukan oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron untuk mendapatkan kopnsultasi pendapat dari warga-nya setelah berhari-hari mengalami instabilitas karena semua demontrasi yang dilakukan faksi “Rompi kuning”. Pemimpin Perancis percaya bahwa semua rekomendasi yang diajukan rakyat akan turut membangun satu persetujuan baru untuk Tanah Air, merestruksi aktivitas Pemerintah dan Parlemen serta menetapkan kembali peranan negara Perancis di Eropa dan di gelanggang internasional.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron . (Foto: vnplus) |
Dalam surat yang dikirim kepada seluruh rakyat Perancis, Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa dialog seluruh negeri akan berlangsung sampai dengan tanggal 15 Maret dan akan bukan merupakan satu pemilihan atau satu referendum. Dan semua dialog ini akan turut menghapuskan semua kemarahan menjadi solusi-solusi realis bagi Tanah Air.
Citra Negara Perancis terpengaruh serius oleh kekerasan
Sejak meledak pada pertengahan November tahun 2018, sampai sekarang ini, semua demonstrasi tentangan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengenakan baju kuning muda, yang menamakan diri sebagai gerakan “Rompi kuning” (atau gilets jauners) telah memasuki pekan yang ke-9. Semua demonstrasi telah mengubah zona Champs Elysees di Paris, Ibukota Perancis menjadi satu “medan tempur” yang terhancur. Meskipun sampai sekarang ini, Pemerintah Perancis telah memberikan beberapa konsesi, misal-nya menyatakan untuk menghapuskan rencana meningkatkan tarif terhadanp bahan bakar dalam tahun 2019, membekukan tarif ekologi, tapi tampak-nya kaum demonstrans belum merasa puas.
Dari mengutuk tarap tarif bahan bakar yang tinggi pada awalnya, kaum demonstrans “Rompi kuning” telah memperluas-nya ke banyak masalah yang lain, tidak hanya muncul dalam masa bakti pimpinan Presiden Perancis , Emmanuel Macron saja, melainkan juga terhimpun dari beberap atahun lalu. Demonstrasi melanda secara luas ke banyak kota lain, tidak hanya di Ibukota Paris saja. Para demonstrans menganggap bahwa semua jenis tarif yang cukup tinggi yang diajukan oleh Pemerintah selama bertahun-tahun ini telah mempersempit semua pendapatan dan pengeluaran-nya dalan kehidupan sehari –hari. Banyak orang mengeluh bahwa dari situasi bisa ikut serta dalam aktivitas-aktivitas permainan dan hiburan pada akhir pekan atau liburan, mereka telah harus memangkas semuanya, bahkan mengalami kesulitan dalam perbelanjaan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang patut dibicarakan ialah tindakan-tindakan konsesi dari Pemerintah Perancis yang pernah dinggap kaum demonstrans sebagai cara menunda untuk meredakan situasi, tapi bukan satu komitmen yang serius. Dalam semua demonstrasi yang berlangsung akhir-akhir ini meskipun ada lebih sedikit kekerasan, tapi yang patut mencemaskan ialah karena semakin ada banyak peserta. Pada latar itu, satu dialog seluruh negeri antara Pemerintah dan warganya adalah sangat perlu untuk mengusahakan suara bersama dan mengajukan solusi bagi masalah-masalah reformasi Tanah Air.
Persetujuan baru yang belum pernah ada
Pada latar belakang itu, gagasan dialog nasional dan tanpa zona larangan bagi semua pertanyaan yang dikeluarkan Presiden Emmanuel Macron dianggap sebagai gerak gerik yang positif yang menangani masalah. Direncanakan, dialog ini akan memakan waktu sampai 15 Maret, berfokus pada 4 tema utama yaitu: tarif dan belanja publik, organisasi Negara dan kantor negara, badan kekuasaan, pergantian ekologi, demokrasi dan hak warga negara. Tiga puluh tiga pertanyaan telah diajukan kepada warga Perancis. Presiden Emmanuel Macron juga berkomitmen akan memberitahukan hasil langsung kepada rakyat pada bulan mendatang setelah mengakhiri perbahasan yang direncanakan akan memakan waktu sampai 15 Maret.
Menurut para pengamat, meskipun sulit untuk mencapai kesepakatan tentang semua masalah antara pemerintah dan warga, tetapi perihal Presiden Perancis memulai satu dialog nasional merupakan langkah penting untuk membantu sebagian mengatasi problematik-problematik yang bersangkutan dengan masalah tarif, demokasi, perlindungan lingkungan dan kaum migran. Hal yang penting yalah Presiden Emmanuel Macron akan harus berperilaku untuk menyeimbangkan antara kebijakan-kebijakan reformasi yang berkat itu dia terpilih menjadi Presiden dan meyakinkan warga negara untuk menghentikan kekerasan dalam semua demonstrasi.
Dalam satu interviu belakangan ini, Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa dia menerima kenyataan bahwa langkah-langkah ekonomi yang sedang dia dilaksanakan sedang membuat kewibawaannya merosot, tetapi pastilah Perancis akan merasakan dampak-dampak positif dalam sedikit-dikitnya dalam waktu 18-24 bulan mendatang, kalau Perancis bisa mengatasi krisis sekarang, para pemilih mendapat waktu sedikit-nya tiga setengah tahun untuk memeriksa hasil-guna strateginya
Dengan “mengulurkan tangan kerujukan” terhadap warga negara Perancis, Presiden Emmanuel Macron bersedia menyampaikan pesan: Pemerintah berjalan-seperjalanan untuk mencari jawaban atas aspirasi rakyat untuk menstabilkan situasi Tanah Air, membentuk kembali peranan Perancis di Eropa dan di gelanggang internasional.