Event tersebut bertujuan menyosialisasikan citra Kota Ha Noi, Vietnam, turut memperkuat persahabatan dan pengertian satu sama lain  antara rakyat Vietnam dengan sahabat internasional.

Para peserta mengunjungi Pagoda Thay (Foto: qdnd.vn)

Temu Muhibah Budaya-Jembatan Persahabatan

Perjalanan Persahabatan 2022 telah membawa para utusan dan sabahat internasional mengunjungi pagoda Thay – destinasi wisata religi yang terkenal di Ibukota Ha Noi, mengunjungi, menikmati dan mendapat pengalaman terhadap ciri-ciri budaya tradisional seperti wayang golek air, mencari tahu budaya  gong dan bonang, permainan-permainan rakyat dan menikmati makanan-makanan tradisional. Bapak Uchida Shusuke  Wakil Kepala Perwakilan Badan Promosi Pariwisata Jepang di Vietnam memberitahukan:

“Ini untuk pertama kalinya saya ikut serta pada program ini dan juga merupakan kali pertama saya menguak tabir kebudayaan Vietnam seperti mengunjungi pagoda Thay, menikmati kebudayaan dan berpartisipasi pada berbagai  permainan dan sebagainya. Saya sangat senang dan melihat bahwa Vietnam merupakan sebuah negeri yang sangat atraktif”.        

Penyelenggaralan program “Perjalanan Persahabatan 2022” merupakan kesempatan bagi Ibukota Ha Noi untuk menyosialisasikan kepada sahabat internasional sebuah citra “Kota demi perdamaian” yang akrab, aman, berwarna-warni  dan mempunyai potensi kerja sama setelah wabah Covid-19 berhasil dikendalikan. Perjalanan tersebut juga merupakan kesempatan yang berarti untuk memperkenalkan ciri budaya warga Vietnam kepada sahabat-sahabat asing yang sedang hidup di Vietnam, merupakan forum untuk menyelenggarakan pertemuan dan temu muhibah kebudayaan agar memperkuat persahabatan dan pengertian satu sama lain antara rakyat Vietnam dengan sahabat internasional. Dubes Nguyen Phuong Nga, Ketua Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam menilai:

 “Diplomasi  rakyat ditetapkan oleh Kongres Nasional XIII Partai Komunis Vietnam sebagai salah satu di antara 3 pilar dari cabang diplomatik yang komprehensif dan modern. Melalui kegiatan-kegiatan seperti itu, diplomasi rakyat turut memperkuat pengertian satu sama lain antara rakyat negeri-negeri,  turut memperkokoh lingkungan yang damai dan stabil untuk mengembangkan tanah air”.

Program tersebut telah memberikan kepada sahabat-sahabat internasional semua pengalaman yang menarik tentang nilai-nilai sejarah dan budaya yang khas serta keramahan rakyat Vietnam, bersamaan itu membuka peluang-peluang kerja sama baru pada waktu mendatang.

Catatan Komunitas Internasional

Lebih dari 20 tahun lalu, pada tgl 16  Juli 1999, Kota Ha Noi dimuliakan oleh UNESCO menjadi “Kota demi perdamaian”. Gelar ini merupakan pencatatan komunitas internasional terhadap semua sumbangsih positif dari Ibukota Ha Noi pada usaha perjuangan  demi perdamaian serta usaha mengembangkan dan membangun satu kota yang damai, sebuah kota yang dinamis tetapi tetap menjaga  ciri-ciri tradisional Vietnam.

Ibu Tatiana Pugh Moreno, Dubes Venezuela  di Vietnam (Foto: qdnd.vn)

Citra Ha Noi sebagai satu destinasi yang “aman dan akrab” kian diperkenalkan dan disosialisasikan secara luas serta diapresiasi oleh organisasi-organisasi internasional. Ibu Tatiana Pugh Moreno, Dubes Venezuela  di Vietnam mengatakan:

 “Ha Noi menjadi rumah yang baik  dan hangat, satu kota yang memiliki campuran antara faktor tradisional dan faktor modern. Ini merupakan kota yang dinamis dan sedang berkembang kuat, satu bumi yang potensial tentang perdagangan, pariwisata dan kebudayaan. Sejarah, kebudayaan dan arsitekturnya mengesankan kami. Tapi hal yang paling baik di Kota Ha Noi yakni manusianya. Satu bangsa yang rajin, menerima kami dengan rasa cinta  dan kepercayaan”.

 “Perjalanan Persahabatan 2022” sekali lagi turut mendorong perasaan  sahabat-sahabat internasional terhadap Kota Ha Noi, Vietnam, memperkenalkan semua prestasi dalam usaha pembaruan di Ibukota dan tanah air kepada sahabat-sahabat di kelima benua.