(VOVworld) – Pada tahun 2013, kawasan Laut Timur, meskipun tetap potensial dengan bahaya instabilitas, tapi situasi-nya sedikit menjadi baik. Satu gerak-gerik positif ialah ASEAN telah mendapatkan kembali solidaritas dan prestise dalam masalah Laut Timur, resmi mengawali konsultasi dengan Tiongkok tentang Kode Etik mengenai cara berperilaku dari semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur (COC) dan khususnya masalah Laut Timur memang telah benar-benar menjadi perhatian bersama dari komunitas internasional.
Upacara penandatanganan permufakatan tentang prinsip-prinsip dasar
dalam membimbing pemecahan masalah di laut antara dua negara Vietnam-Tiongkok
(Foto: .vietnamplus.vn)
Laut Timur adalah kawasan strategis yang penting baik bagi semua negara di kawasan, maupun bagi Asia-Pasifik dan Amerika Serikat. Justru karena makna penting strategis itu, maka kawasan ini selalu potensial dengan banyak instabilitas. Dalam waktu lalu, semua negara di kawasan ini telah berupaya menerapkan prinsip-prinsip dan langkah damai untuk menangani sengketa di atas dasar hukum internasional.
Kesepakatan demi satu kawasan yang damai, aman dan bekerjasama.
Satu kemajuan yang paling jelas pada tahun 2013 ialah semua negara ASEAN mencapai kebulatan pendapat yang tinggi tentang masalah Laut Timur. Hal ini termanifestasikan melalui masalah Laut Timur menjadi satu tema yang dibahas secara luas pada semua konferensi dalam kerangka ASEAN dan tercantum jelas dalam naskah dari semua Konferensi ASEAN. Dalam semua naskah atau pernyataan Ketua, ASEAN selalu menegaskan makna pentingnya menjamin perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan maritim di Laut Timur, menangani sengketa dengan langkah damai, menghormati hukum internasional. Ini merupakan perubahan kuat dari ASEAN dalam pendirian tentang Laut Timur terbanding dengan tahun 2012. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh memberitahukan: “Ini adalah pandangan ASEAN pada umumnya dan disetujui oleh negara-negara lain, diantaranya ada Tiongkok. Lingkungan perdamaian dan keamanan di Laut Timur. Ini merupakan perhatian bersama. Yaitu harus menghormati hukum internasional dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut tahun 1982. Bersamana itu, harus menjamin bahwa, melaksanakan secara lengkap semua komitmen dan permufakatan yang sudah dicapai, khususnya Deklarasi tentang cara berperilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC) antara ASEAN-Tiongkok dan Pernyataan mengenai 6 prinsip dari ASEAN terhadap masalah Laut Timur yang diesahkan pada July 2012”.
Menyerap perhatian khusus dải opini umum
Masalah Laut Timur pada tahun 2013 mendapat perhatian luas dari komunitas internasional. Jumlah lokakarya dan simposium tentang Laut Timur meningkat dengan jelas dan berlangsung di hampir semua benua. Masalah Laut Timur juga memakan banyak waktu yang dibahas di forum-forum internasional dan regional. Pada aspek politik, hukum dan sejarah semua sengketa di Laut Timur, para sarjana, peneliti, pakar hukum dan sarjana hukum yang berprestise di dunia mengajukan penilaian-penilaian dan analisa multi dimensi tentang masalah Laut Timur, bahaya instabilitas dan perlombaan bersenjata di kawasan, kemampuan memecahkan masalah-masalah sekarang untuk turut membantu semua negara peserta sengketa cepat menemukan langkah-langkah untuk memecahkan bentrokan secara damai, berkesinambungan dan saling menguntungkan.
Hal yang patut diperhatikan yalah hampir semua negara yang mengajukan rekomendasi memecahkan sengketa di Laut Timur, semuanya menegaskan harus bersandarkan pada hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982. Tidak ada negara yang berhak mengajukan tuntutan sendiri yang bertentangan dengan dasar hukum dan ketentuan-ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.
Dalam menghadapi perhatian dari komunitas internasional, pada tahun 2013, Tiongkok telah sepakat bersama-sama dengan semua negara ASEAN mengadakan konsultasi tentang COC dan konsultasi resmi yang pertama antara Tiongkok dan ASEAN tentang COC telah diadakan di kota Suzhou, Tiongkok pada pertengahan bulan September 2013. Meskipun ini hanya merupakan putaran konsultasi, tapi merupakan kemajuan penting dalam proses mengusahakan satu solusi damai di Laut Timur. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh memberitahukan: “COC menekankan prinsip-prinsip yang positif dan maju yang sudah tercantum dalam DOC, khususnya menaati hukum internasional, konvensi PBB tentang Hukum Laut, diantaranya menghormati zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen dari negara-negara pantai. Namun, agar COC bisa menjamin secara lebih baik perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan maritim di kawasan Laut Timur, maka COC di satu segi mewarisi DOC, di segi lain harus lebih ditingkatkan terbanding dengan DOC, khususnya hal itu lebih menekankan hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, harus membuat mekanisme untuk mengawasi dan menjamin pelaksanaan semua ketentuan tentang Kode Etik tentang cara berperilaku dalam masa depan”.
Vietnam dengan tanggung jawab menjaga perdamaia di Laut Timur.
Tahun 2013 sudah lewat dengan prestasi-prestasi luar negeri yang dicapai oleh Vietnam, diantaranya ada penjagaan lingkungan damai dan stabil di Laut Timur. Juga pada tahun 2013, semua aktivitas ekonomi tetap berlangsung secara normal di semua zona ekonomi eksklusif dan wilayah laut Vietnam, bersamaan itu Vietnam juga melakukan perjuangan terhadap usaha mencegah kaum nelayan beraktivitas di kawasan laut yang termasuk dalam kedaulatan.
Tentang masalah Laut Timur, Vietnam selalu menegaskan kepentingan nasional yang tak terpisahkan dari kepentingan kawasan. Bukan hanya negara-negara pantai yang baru punya persangkutan, tapi semua negara anggota harus memperkuat dan berbagi tanggung jawab dalam mempertahankan perdamaian di Laut Timur. Ini juga merupakan pendirian yang konsisten dari Negara dan rakyat Vietnam./.