(VOVWORLD) - Seumur hidupnya berjuang demi usaha membebaskan bangsa dan membebaskan manusia, Presiden Ho Chi Minh hanya punya satu dambaan tertinggi ialah bagaimana supaya Vietnam mencapai kemerdekaan sepenuhnya, rakyat Vietnam mencapai kebebasan sepenuhnya dan semua orang berhak mengusahakan kebahagiaan.
Oleh karena itu, dalam Testamen Presiden Ho Chi Minh, pikiran demi manusia dan pembebasan sangat manusia kental dengan semangat humanisme yang luhur dan filsafat pandangan hidup yang sudah Beliau tegakkan dengan susah payah. Sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 pelaksanaan Testamen Presiden Ho Chi Minh, marilah Anda Sekalian mengikuti artikel dengan judul: “Pikiran demi manusia dalam Testamen Presiden Ho Chi Minh”.
Foto: tuyengiao.vn |
Masalah manusia dan pikiran humanisme Presiden Ho Chi Minh yang dimanifestasikan dalam Testamen merupakan rasa cinta terhadap semua lapisan rakyat. Tidak hanya menulis dalam Testamen dengan isi “meninggalkan seribu satu kasih sayang untuk seluruh rakyat, seluruh Partai, seluruh tentara, seluruh pemuda dan anak-anak”, tapi Beliau juga telah mempersembahkan seumur hidupnya untuk bangsa, untuk dambaan tertinggi ialah Vietnam mencapai kemerdekaan sepenuhnya, rakyat Vietnam mencapai kebebasan sepenuhnya, semua orang cukup sandang cukup pangan dan semua orang bisa sekolah.
Memikirkan kepentingan manusia
Profesor, Doktor Mach Quang Thang, dari Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh menegaskan bahwa bukan kebetulan dalam Testamen-nya, Presiden Ho Chi Minh menulis: “pekerjaan pertama yang dilakukan ialah demi manusia”. Beliau memesan kepada generasi-generasi revolusioner supaya memikirkan kepentingan manusia dan Partai Komunis yang berkuasa membuat rencana secara baik untuk memikirkan kehidupan rakyat. Dia mengatakan:
“Hak manusia merupakan hak bisa hidup, hak bisa bebas dan hak mengusahakan kebahagiaan. Itulah nilai umat manusia yang sudah diterima dan diterapkan Presiden Ho Chi Minh di Vietnam ialah hak membebaskan bangsa. Seperti yang Beliau katakan, kita berjuang untuk merebut kemerdekaan, tapi rakyat tidak mendapat kebebasan, maka kemerdekaan tidak punya makna apa-apa. Manusia harus hidup dalam perdamaian, berkecukupan dan berbahagia. Demikianlah pikiran Presiden Ho Chi Minh dan hal ini juga dimanifestasikan dalam Testamen Beliau”.
Juga bertolak dari kehidupan bebas dan berbahagia dari manusia, maka hati nurani Presiden Ho Chi Minh selalu diperuntukkan bagi kaum paria di kalangan masyarakat yaitu kaum buruh dan kaum petani. Dengan hati yang penuh kasih sayang, Presiden Ho Chi Minh sangat memahami dan bersimpati dengan kesengsaran karena penindasan dan ketidak-adilan, karena kesusah-payahan dan kehilangan rakyat pekerja di seluruh Tanah Air dalam peperangan. Beliau meminta: “membebaskan pajak pertanian selama setahun untuk para petani agar mereka bergembira, memperhebat produksi setelah bertahun-tahun terus-menerus memberikan sumbangan tenaga dan harta benda demi perjuangan membebaskan bangsa, merebut kemerdekaan dan kebebasan Tanah Air”. Dalam Testamen-nya, Presiden Ho Chi Minh menyarankan: “harus ada satu kebijakan khusus bagi semua lapisan rakyat yang sudah gugur demi Tanah Air”. Menurut Beliau, itul adalah pekerjaan yang mutlak harus dilakukan, betapa pun sulit dan rumitnya, harus berusaha keras dilakukan. Doktor Chu Duc Tinh, mantan Direktur Museum Ho Chi Minh memberitahukan:
“Dalam Testamen yang dipesan kepada seluruh Partai sebelum wafat, Presiden Ho Chi Minh telah melanjutkan tradisi para Raja yang bijaksana dalam sejarah bangsa ialah berpikir tentang situasi pasca perang dalam memilih jasa, melaporkan jasa dan memikirkan orang-orang yang telah memberikan sumbangan kepada revolusi. Beliau sangat memahami para petani yang adalah orang-orang yang menderita paling banyak kesusah-payahan. Itul adalah perhatian yang praksis dari Presiden Ho Chi Minh. Selain perhatian umum ialah Beliau memesan kepada Partai Komunis Vietnam memperhatikan kehidupan rakyat, Beliau juga membebaskan pajak setahun kepada kaum petani. Sampai sekarang, Partai Komunis Vietnam sudah melaksanakan dengan baik haluan ini”.
Partai Komunis Vietnam harus tidak henti-hentinya memikirkan kehidupan rakyat
Dengan dambaan tentang satu masyarakat yang makmur dan berbahagia untuk rakyat, dalam Testamen-nya, Presiden Ho Chi Minh meninggalkan ajaran yang suci ialah “Partai perlu membuat rencana sebaik-baiknya untuk mengembangkan ekonomi dan kebudayaan, guna tidak henti-hentinya meningkatkan kehidupan rakyat”. Selama tahun-tahun melaksanakan usaha pembaruan Tanah Air, ajaran Presiden Ho Chi Minh ini telah menjadi pedoman bagi semua keputusan politik Partai Komunis dan Negara Vietnam. Profesor Muda, Doktor Nguyen Trong Phuc, mantan Kepala Institut Sejarah Partai Komunis, Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh mengatakan:
“Kita sudah berusaha melaksanakan sebaik-baiknya ajaran Presiden Ho Chi Minh terhadap manusia ketika melaksanakan usaha pembaruan. Sekarang, Partai Komunis dan Negara Vietnam melaksanakan secara baik kebijakan terhadap orang-orang yang berjasa, melaksanakan Resolusi Sidang Pleno ke-8 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam tentang pembaruan pendidikan secara mendasar; Resolusi Sidang Pleno ke-9 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam tentang pengembangan kebudayaan manusia. Menurut saya, Partai Komunis memperhatikan kepentingan yang sejati dari manusia, sekaligus mengembangkan faktor manusia dalam usaha mengembangkan Tanah Air”.
Foto: dangcongsan.vn |
Selain nilai-nilai sejarah dan politik, Testamen Presiden Ho Chi Minh sungguh-sungguh merupakan satu Testamen yang kental dengan rasa kasih sayang Presiden Ho Chi Minh terhadap rakyat, kawan dan sahabat internasional. Setelah 50 tahun melaksanakan Testamen Presiden Ho Chi Minh, Partai Komunis Vietnam telah menetapkan dan memimpin rakyat melaksanakan secara sukses haluan pembaruan, membawa Tanah Air lepas dari krisis, menstabilkan dan tidak henti-hentinya meningkatkan kehidupan rakyat. Pikiran humanisme yang luhur dalam Testamen Presiden Ho Chi Minh sedang terus mencahayakan langkah-langkah yang ditempuh Partai Komunis, Negara dan rakyat Vietnam untuk mencapai target rakyatnya makmur, negerinya kuat, adil, demokratis dan berbudaya.