(VOVworld) – Presiden Ho Chi Minh- nama yang tidak hanya membangkitkan perasaan hormat dalam hati setiap warga Vietnam saja, melainkan juga menciptakan kesan-kesan yang teramat baik terhadap sahabat-sahabat internasional. Di seluruh dunia, khususnya di tempat-tempat yang pernah Beliau datangi, selar-selar Presiden Ho Chi Minh tetap selalu sekarang sedang ada seperti lambang tentang seorang pemimpin brilian dari dunia pada abad ke- 20.
Buku tentang Presiden Ho Chi Minh yang ditulis oleh sejarawan Perancis, Pierre Brocheux
“Dari lubuk hati yang dalam, kalau Anda mau bertanya kepada saya apa fikiran tentang Presiden Ho Chi Minh, jawaban saya benar-benar sangat sederhana. Bahwa ini adalah seorang yang sangat “humanis”, sekaligus bersikap otoritatif dalam menemukan solusi-solusi dan tekat menjalankan secara tuntas terhadap tujuan yang sudah diajukan”.
Demikianlah pendapat yang tulus dari sejarawan Perancis, Pierre Brocheux, pengarang dua buku tentang Presiden Ho Chi Minh dan banyak buku tentang sejarah modern Vietnam yang menimbulkan banyak gema di kalangan peneliti. Dalam waktu melakukan penelitian tentang sejarah Vietnam dan tentang selar-selar Presiden Ho Chi Minh, Pierre Brocheux telah menemukan kisah dari seorang Perancis yang adalah teman dari Presiden Ho Chi Minh pada waktu Beliau baru datang di Perancis, kisah ini merupakan bukti tentang seorang yang sangat “humanis” Ho Chi Minh. Pierre Brocheux menceritakan:“Ada satu kisah dari seorang Perancis yang sekaligus sesama anggota Partai Sosialis dengan Presiden Ho Chi Minh, dia hanyalah seorang personel penata huruf di Koran L'Humanité). Di kemudian hari, dalam satu pemungutan suara tentang pembentukan Partai Komunis Perancis, kedua orang telah memberikan dua suara yang berbeda Presiden Ho Chi Minh memberikan suara untuk membentuk Partai Komunis Perancis yang terpisah dari Partai Sosialis, sedangkan temannya memberikan suara untuk menentang-nya. Tetapi buklan karena hal itu, maka mereka kehilangan hubungan teman. Mereka tetap masih berhubungan dan setelah Presiden Ho Chi Minh wafat, sang teman ini telah mengatakan: “Ini adalah orang yang paling setia pada teman yang pernah saya temui dalam hidup”.
Bagi orang-orang yang pernah aktif menentang perang di Vietnam dan mujur bisa bertemu dengan Beliau seperti halnya dengan Ibu Raymond Dien, Presiden Ho Chi Minh sangat dekat dan penuh perasaan. Meski usianya sudah tinggi dan daya ingat-nya sudah berkurang, tapi ibu Raymond Dien, wanita Perancis tanpa mempedulikan jiwanya dengan gigih berbaring di rel kereta api untuk mencegah iring-iringan kereta api yang mengangkut senjata ke Vietnam, sampai sekarang tetap ingat jelas akan hari-hari ketika dia telah bisa bertemu dengan Presiden Ho Chi Minh pada tahun 1956. Ibu Raymond Dien dengan terharu mencucurkan air mata bicara tentang tanggal 23 Oktober 1956 ketika dia bersama dengan Henri Martin melewati penggalan jalan yang memakan waktu 15 hari, lewat Beijing, kemudian naik kereta api ke kota Hanoi untuk menghadiri Kongres Nasional Kaum Pemuda. Dia memberitahukan bahwa “Sebelum saat Kongres Nasional ini berlangsung,saya melihat Presiden Ho Chi Minh datang. Beliau memanggil saya untuk duduk di samping Beliau, saya sungguh-sungguh sangat merasa heran, saya tidak fikir bahwa seorang Perancis yang kecil seperti saya ini bisa duduk di samping Presiden yang agung yang telah banyak saya dengar dan dikagumi oleh seluruh dunia, tapi Beliau sangat dekat, sederhana dan penuh kasih sayang seperti itu. Ketika saya bicara bahwa kampung halaman saya di Tours, Beliau mengatakan bahwa saya telah tahu tentang kota ini – tempat dimana Beliau pernah menghadiri Kongres Partai Komunis Perancis di sana. Beliau telah menghadiahkan satu gelang tangan dari gading kepada saya. Pada hari kemudian, Beliau mengundang kami bertandang ke rumah dan berbincang-bincang. Dan itu merupakan hari yang tidak pernah saya lupakan dalam hidup saya”.
Presiden Ho Chi Minh dan anak- anak Vietnam.
(Foto:violet.vn).
Sudah ada banyak proyek penelitian dan banyak lokakarya ilmiah internasional tentang Presiden Ho Chi Minh, ada orang yang menyediakan seluruh usaha penelitiannya untuk mencari tahu tentang Beliau. William Duiker, seorang duta Amerika Serikat adalah seorang diantara mereka itu. Untuk melukiskan secara jelas potret Ho Chi Minh, dia menyediakan waktu 35 tahun untuk melakukan penelitian dan meluncurkan satu buku setebal 300 halaman dengan nama: “Ho Chi Minh –satu kehidupan”. Tidak hanya mewawancarai banyak orang yang pernah tahu dan telah bekerja bersama dengan Presiden Ho Chi Minh, buku ini juga mengumpulkan naskah-naskah dan bahan dokumen intelijen Perancis, Inggeris, Rusia, Tiongkok, Komintern. Ketika buku ini diluncurkan, ia telah sungguh-sungguh menimbulkan gema dan dinilai sebagai satu buku riwayat hidup raksasa tentang Presiden Ho Chi Minh. Bapak W.Duiker bicara bahwa kesan paling mendalam yang ditinggalkan oleh Presiden Ho Chi Minh di dalam hati nya ialah cara melukiskan fotonya sebagai seorang aktivis revolusioner modern dengan tujuan-tujuan besar untuk mengubah Tanah Air.
Tetapi Presiden Ho Chi Minh juga memanifestasikan diri sendiri sebagai seorang warga negara Vietnam yang sangat karakteristik dengan faktor-faktor budaya Vietnam yang lengkap. Dia mengatakan:“Salah satu diantara kesan-kesan paling mendalam yang saya temukan dari Presiden Ho Chi Minh yalah Beliau adalah seorang yang sepenuh hati, khususnya kemampuan memimpin Beliau. Beliau bisa mengkombinasikan semua kecenderungan baru dengan perubahan-perubahan dalam revolusi. Beliau mempunyai banyak watak sebagai seorang warga negara biasa Vietnam. Ho Chi Minh adalah seorang yang bisa meyakinkan rakyat Vietnam untuk menyebut Beliau sebagai Paman Ho, seorang Bapak dari Tanah Air Vietnam, Presiden Ho Chi Minh tidak meminta kepada rakyat supaya menganggap Beliau sebagai seorang aktivis revolusioner”.
Presiden Ho Chi Minh di Konferensi Perwakilan Nasional ke-18
Partai Sosialis Perancis ( Desember 1920).
(Foto:www.qdnd.vn).
Peranan sejarah dan nilai-nilai besar Fikiran Ho Chi Minh dalam usaha perjuangan membebaskan bangsa, menyatukan Tanah Air dan membangun sosialisme di Vietnam serta nilai-nilai fikiran Ho Chi Minh yang ditinggalkan kepada umat manusia pada zaman ini dan juga menyerap kaum pemuda dalam memperdalam penelitian. Galia Kolupaeva, seorang mahasiswa tahun ke-empat Fakultas Ketimuran, Universitas Nasional Saint Petersburg, Federasi Rusia yang sedang membuat tesis terakhir mengenai Komintern dan tentang aktivitas Presiden Ho Chi Minh memberitahukan: “Sudah barang tentu, tidak semua pemuda di Rusia mengenal banyak tentang Presiden Ho Chi Minh seperti saya. Akan tetapi, sekarang ini nama Beliau tetap masih sangat terkemuka di kalangan pemuda yang seusia dengan saya, termasuk ketika mereka tidak melakukan penelitian tentang ketimuran. Nama itu selalu disebut-sebut, bagaimanapun orang tetap masih bicara tentang Beliau dan terus –menerus menyebut nama Beliau. Sampai sekarang, banyak warga Rusia tetap masih ingat siapa adalah Presiden Ho Chi Minh itu”.
Untuk memperingati ultah ke-125 hari lahir Presiden Ho Chi Minh, banyak media massa internasional telah membuat banyak artikel dan banyak hasil cetakan khusus untuk menyatakan rasa hormat dan kekaguman terhadap Presiden Ho Chi Minh. Ini juga merupakan kesempatan bagi sahabat-sahabat internasional untuk menyatakan kekaguman dan menegaskan nilai-nilai Fikiran Ho Chi Minh dalam zaman baru./.