1-Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) 

Tanggal 24/6/2016 telah masuk dalam sejarah Inggris dan Uni Eropa ketika ada sampai 51,9% jumlah pemilih Inggris yang memberikan suara mendukung Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) dalam satu referendum. Keluarnya Inggris ini berarti Uni Eropa kehilangan satu anggota penting yang pernah punya suara besar dalam semua kebijakan Uni Eropa. Di atas segala-galanya, Brexit telah melemahkan posisi Uni Eropa dengan peranan sebagai satu pasar bersama yang paling besar di dunia.

2-    Miliarder Donald Trump dipilih menjadi Presiden AS yang ke-45

Capres Donald Trump dari Partai Republik telah mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam pilpres Amerika Serikat tahun 2016 untuk menjadi pemimpin baru Gedung Putih. Donald Trump telah mencapai 270 suara elektor untuk menjadi pemenang dalam pilpres yang teramat sulit ini. Dengan kemenangan yang selisihnya di luar dugaan ini, Donald Trump diharapkan oleh para pemilih AS akan “membuat AS menjadi kuat kembali”. Orang AS berharap supaya dalam waktu 4 tahun mendatang, AS akan mengalami perubahan, ekonomi AS akan berkembang, prosentase pengangguran turun, pendapatan rakyat meningkat serta berbagai  kesejahteraan sosial akan memberikan syarat hidup yang lebih baik kepada mereka.

3-    PCA mengeluarkan vonis tentang sengketa-sengketa di Laut Timur

Pada 12/7, setelah 3 tahun menerima gugatan, Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag (Belanda) telah mengeluarkan vonis tentang gugatan Filipina terhadap Tiongkok mengenai tuntutan “sembilan garis putus-putus”. Vonis PCA menegaskan bahwa tuntutan Tiongkok tentang “hak-hak sejarah” terhadap kawasan-kawasan  laut yang terletak dalam “sembilan garis putus-putus” adalah bertentangan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS), Tiongkok tidak punya “martabat sejarah” terhadap kawasan-kawasan laut di Laut Timur dan tidak punya dasar hukum untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan tentang “hak-hak sejarah” terhadap semua sumber kekayaan dalam “sembilan garis putus-putus”. Akan tetapi, tanpa memperdulikan vonis PCA, Tiongkok terus meningkatkan aktivitas eskalasi di Laut Timur, terutama kawasan Truong Sa (Spratly) dan Hoang Sa (Paracel), membangun dan memperluas pulau-pulau buatan dan  membawa pesawat terbang, rudal, radar dan peralatan militer ke kawasan ini, membawa pesawat terbang mengangkut penumpang ke kepulauan Hoang Sa dan mengadakan latihan-latihan perang di Laut Timur.

4-    Perjanjian Paris tentang perubahan iklim resmi berlaku

Pada 4/11/2016, Perjanjian Paris tentang perubahan iklim resmi berlaku setelah diratifikasikan oleh 72 negara, menduduki lebih dari 56% jumlah  emisi gas rumah kaca. Sebelumnya, pada Hari Bumi (22/4), wakil 175 negara di dunia telah menandatangani Perjanjian Paris tentang perubahan iklim di Markas PBB di New York (AS). Hal ini memperlihatkan bahwa negara-negara telah  mengatasi kepentingan pribadi, menegaskan tekad melaksanakan target melawan pemanasan global.

5-    Semenanjung Korea terus mengalami perkembangan-perkembangan rumit

Republik Demokrasi Rakyat Korea melaksanakan uji-uji coba bom termonuklir  pada Januari dan melakukan uji coba dengan sukses ledakan yang membawa hulu ledak nuklir pada 9/2016. Opini umum dunia menentang kuat semua uji coba yang dilakukan oleh Republik Demokrasi Rakyat Korea dan menyatakan bahwa semua uji coba ini membuat situasi  kawasan Asia Timur Laut menjadi lebih tegang. Dalam pada itu, Republik Korea terperangkap pada krisis politik yang serius sehingga membuat Presiden Park Geun-hye sementara dihentikan jabatannya.

6-    Antonio Guterres dipilih menjadi Sekjen PBB

Majelis Umum PBB menegesahkan nominasi  Dewan Keamanan PBB untuk memilih mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Guterres menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB sebagai pengganti Sekjen Ban Ki-moon. Guterres, 67 tahun, adalah Sekjen PBB yang ke-9 dengan masa bakti dari 1/1/2017-31/12/2022. Tantangan terbesar terhadap Sekjen baru ialah harus menegakkan kembali persatuan dalam keluarga besar PBB.

7-    Dunia terguncang setelah kebocoran “Dokumen Panama”

“Dokumen Panama” dengan kira-kira 11,5 juta dokumen diberbagikan oleh koran Jerman “Suddeutsche Zeitung” kepada Konsorsium Internasional Wartawan Investigasi (ICIJ) dan lebih dari 100 koran lain di hampir 80 negara. “Dokumen Panama” meliputi email, format PDF dan berita dan foto yang bersangkutan dengan 214.000 perusahaan asing yang dibentuk untuk membantu para pelanggan kaya menghindari pajak dan mencucikan uang dari tahun 1970 sampai 2016. Banyak politisi, bintang olahraga, miliarder dan raja pedagang narkotika dan lain-lain namanya ada dalam dokumen ini.

8-    Serangan teror berlumuran darah di Perancis melanda ke  banyak negara Eropa

9-    Perang di Suriah masih belum berakhir

Suriah pada tahun 2016 tetap tenggelam dalam perang saudara. Banyak permufakatan gencatan sejata yang baru saja dicapai oleh semua pihak telah cepat mengalami kegagalan. Intervensi kuat yang dilakukan oleh Rusia telah mengubah secara mendasar situasi perang dan perbandingan kekuatan di Suriah. Masalah mencari satu solusi politik atas masalah Suriah tetap mengalami jalan buntu karena sengketa kepentingan dari negara-negara besar.

10-Pemimpin Kuba, Fidel Castro wafat

Pemimpin Kuba, Fidel Castro wafat pada 25/11/2016. Wafatnya Almarhum meninggalkan  rasa kasih yang mendalam dalam hati warga Kuba dan para pecinta perdamaian dan progrestif di dunia. Kehidupan dan usaha pemimpin Fidel Castro merupakan satu epos tentang semangat gagah berani berjuang demi kemerdekaan, pembebasan nasional, menentang ketidak-adilan, kekerasan, membela pedamaian dan keadilan dalam hubungan internasional.