(VOVWORLD) - Ketika membahas situasi sosial-ekonomi pada Persidangan ke-8 Majelis Nasional (MN) Viet Nam angkatan XIV, para anggota MN menilai tinggi Pemerintah dan Perdana Menteri (PM) Pemerintah yang memberikan bimbingan dan penyelenggaraan yang gigih dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugas pengembangan sosial-ekonomi. Bersamaan itu menegaskan bahwa semua prestasi di bidang sosial-ekonomi yang dicapai pada tahun 2019 adalah positif dan menyeluruh.
Persidangan ke-8 MN angkatan XIV pada tanggal 1 November (Foto: quochoi.vn) |
Pada perbahasan yang berlangsung dari 30 Oktober sampai 1 November, para anggota MN menyatakan bahwa walaupun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan yang diakibatkan oleh perkembangan-perkembangan yang rumit, bentrokan di kawasan dan dunia, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global merosot lebih rendah terbanding dengan tahun 2018, semua dampak negatif dari bencana alam dan wabah penyakit, tapi tahun 2019 terus merupakan tahun yang mencapai perubahan-perubahan yang positif dan menyeluruh di banyak bidang sosial-ekonomi. Ekonomi Viet Nam stabil, laju pertumbuhan GDP diprakirakan mencapai 6,8%, melampaui seluurhh jatah 12 per 12 yang ditetapkan. Daya saing naik 10 tingkat.
Sosial-ekonomi berkembang secara positif dan menyeluruh
Tahun 2019 merupakan tahun kedua terus-menerus yang diprakirakan melampaui seluruh jatah 12 per 12 yang dilimpahkan oleh MN, ekonomi makro stabil, semua keseimbangan besar dari perekonomian menjadi baik. Laju pertumbuhan GDP diprakirakan mencapai 6,8%, inflasi berhasil dikontrol di bawah taraf 3% GDP, pasar valuta asing dan kurs uang stabil, cadangan valuta asing meningkat 2 kali lipat terbanding dengan awal masa bakti. Pendapatan APBN melampaui rancangan, keseimbangan APBN terjamin, persentase defisit dan utang publik terbanding dengan GDP turun. Neraca perdagangan berhasil mempertahankan laju pertumbuhan tinggi dan mencapai surplus perdagangan untuk 4 tahun terus-menerus dan sebagainya. Vu Tien Loc, anggota MN Viet Nam dari Provinsi Thai Binh menyatakan bahwa hasil yang positif tersebut telah menciptakan respon penyebar-luasan tertentu di banyak bidang sehingga turut memperkokoh dan memperkuat kepercayaan di kalangan rakyat, badan usaha dan para investor dalam dan luar negeri. Dia mengatakan: “Tahun 2019 merupakan tahun pertama di mana tenaga pendorong pertumbuhan datang dari sektor pengolahan dan manufaktur. Persentase ekspor dan investasi dari sektor ekonomi swasta juga meningkat. Viet Nam berhasil mempertahankan laju pertumbuhan yang paling tinggi di kawasan ASEAN dan berada dalam kelompok perekonomian yang mencapai pertumbuhan paling baik di Asia. Itu merupakan hasil yang sangat penting dan tidak mudah tercapai”.
Hasil-hasil yang dicapai oleh perekonomian Tanah Air merupakan indikasi yang menggembirakan dan penting, turut menyelesaikan Repelita 2016-2020, menciptakan prasyarat yang kuat bagi periode perkembangan baru. Nguyen Thanh Hien, anggota MN Viet Nam dari Provinsi Nghe An menekankan: “Tahun 2019 ditandai oleh hasil-hasil yang menyeluruh di berbagai bidang sosial-ekonomi dengan perubahan yang lebih substantif dalam melaksanakan 3 terobosan strategis, restrukturisasi perekonomian dikaitkan dengan pola pertumbuhan, khususnya perubahan tentang sosial-ekonomi yang tidak hanya berhenti di angka-angka pertumbuhan yang terus-menerus, tapi yang lebih penting ialah perkembangan yang merata dan menyeluruh dari semua cabang dan bidang di seluruh negeri. Tercapainya hasil-hasil itu, para pemilih dan rakyat mencatat dan menilai tinggi semua upaya Pemerintah dan PM Pemerintah dengan tekad yang tinggi dan pembaruan-pembaruan dalam memimpin, membimbing, menjamin sifat ilmiah dan konkret, berfokus mengatasi kesulitan-kesulitan dan selangkah demi selangkah memenuhi hasrat para pemilih dan rakyat seluruh negeri”.
Terus melakukan reformasi dan mengembangkan perekonomian yang stabil dan berkesinambungan.
Hasil-hasil yang dicapai tersebut telah menegaskan kecenderungan pemulihan perekonomian Viet Nam, menciptakan prasyarat yang mantap bagi perkembangan sosial-ekonomi pada tahun-tahun berikutnya. Akan tetapi, dalam menghadapi hal-hal yang tidak kondusif dari situasi ekonomi dunia dan ekonomi dalam negeri, Tran Hoang Ngan, anggota MN Viet Nam dari Kota Ho Chi Minh menyatakan bahwa untuk mempertahankan laju pertumbuhan sebesar 6,8%, bersamaan itu memperbaiki kualitas pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang, salah satu di antara isi-isi yang penting ialah melakukan reformasi lebih kuat lagi untuk meningkatkan daya saing komunitas badan usaha. Dia mengatakan: “Pertama, terus menyediakan sumber daya dalam membangun dan menyempurnakan sistim perundang-undangan secara sinkron dan stabil. Perlu lebih dini memulai penyusunan institusi yang bersangkutan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0, ekonomi digital, ekonomi berbagi, melakukan pengelolaan secara efektif dan membantu perkembangan pola-pola bisnis baru dan pola pembaruan kreatif. Kedua, menyempurnakan undang-undang tentang kepemilikan intelektual dan menggelarkan secara efektif semua aset kearifan yang diciptakan oleh orang Viet Nam di dunia dan terus menyempurnakan institusi daerah untuk membantu provinsi-provinsi di kawasan melakukan konektivitas dan saling membantu untuk berkembang”.
Selain mendorong dan menyempurnakan mekanisme pasar yang lengkap, membina dan menyosialisasikan brand, memperkuat konektivitas antara badan-badan usaha yang bermodal investasi asing dengan badan usaha di dalam negeri, membantu ekonomi swasta meningkatkan daya saing di pasar domestik dan pasar dunia, Nguyen Nhu So, anggota MN Viet Nam dari provinsi Bac Ninh meminta kepada Negara dan Pemerintah supaya membuat mekanisme dan kebijakan untuk mengembangkan sektor ekonomi swasta. Dia mengatakan: “Menurut hemat saya, harus melakukan terobosan tentang kebijakan untuk menghapuskan pagar rintangan dan mengembangkan badan usaha swasta. Ini merupakan prasyarat bagi rakyat untuk dengan tenang tenang menanam modal dalam melakukan usaha dan meningkatkan hasil-guna perekonomian. Negara harus melakukan perubahan yang kuat, dari melakukan intervensi, membantu pengelolaan, memperkuat sumber daya, memberikan bantuan tentang lahan, sumber modal perkreditan, mendidik sumber daya manusia, mengkonektivitaskan semua unsur ekonomi dan lain-lain untuk mendorong sektor ekonomi swasta mencapai pertumbuhan sepadan dengan potensi yang dimilikinya”.
Pada perbahasan ini, para anggota MN juga merekomendasi banyak solusi dalam penyelenggaraan yang dilakukan Pemerintah seperti luwes, melakukan koordinasi erat antara kebijakan tahun fiskal dan kebijakan moneter untuk mengontrol inflasi, mengatasi kesulitan dan problematik, mempercepat laju pengucuran modal investasi publik, menganekaragamkan pasar ekspor dan sebagainya agar perekonomian Tanah Air berkembang secara kuat dan berkesinambungan pada waktu mendatang.