(VOVWORLD) - Komisi Sungai Mekong Internasional (Mekong River Comission), pada tanggal 18 Juli lalu mengkonfirmasikan bahwa taraf air pada awal musim banjir untuk bulan Juni dan Juli tahun ini di Sungai Mekong sedang berada dalam taraf yang terendah dalam sejarah. Taraf air Sungai Mekong yang turun itu telah menimbulkan dampak yang serius terhadap ratusan juta warga di negara-negara daerah hilir sungai ini.
Ilustrasi (Foto: vov.vn) |
Dengan kemampuan bisa mensuplai 1,8 juta ton hasil perikanan dan air kebutuhan hidup serta produksi untuk seluruh daerah hilir setiap tahun , maka sungai Mekong merupakan sumber hidup untuk lebih dari 100 juta jiwa penduduk dari negara-negara di daerah hilir sungai seperti Laos, Thailand, Kamboja dan Viet Nam. Kalau aliran air sungai Mekong tidak mencukupi air yang dibutuhkan, maka daeah hilir sungai ini akan mengalami keasinan. Kekurangan air tawar dan tanah lumpur akan membuat sawah-sawah di daerah hilir akan mengalami kekeringan kurang kesuburannya. Ini merupakan bahaya yang menimbulkan kelaparan dan kekurangan bahan pangan di negara-negara daerah hilir.
Taraf air yang terendah dalam sejarah
Menurut pencatatan pada tanggal 18 Juli, di Chiang Saen (Thailand), taraf air Sungai Mekong tingginya 2,1 meter, lebih rendah 3,02 meter terbanding dengan taraf rata-rata selama 57 tahun ini (1961-2018) dan lebih rendah 0,75 meter terbanding dengan taraf air minimal yang pernah diukur di sini. Di Vienchane (Laos), taraf air setinggi 0,70 meter, lebih rendah 5,54 meter terbanding dengan taraf rata-rata masa yang sama dan lebih rendah 1,36 meter terbanding dengan taraf air minimal. Di Provinsi Kratie (Kamboja), taraf air sebanyak 9,31 meter, lebih rendah 5,4 meter terbanding dengan taraf rata-rata selama bertahun-tahun dan lebih tinggi 0,16 meter terbanding dengan taraf yang paling rendah dalam sejarah 12 tahun sebelumnya.
Dalam pada itu, taraf air di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong di Viet Nam juga sedang teramat rendah terbanding dengan masa yang sama. Warga di Kabupaten An Phu, Provinsi An Giang memberitahukan bahwa pada saat-saat seperti ini setiap tahun air sungai Mekong telah menggenangi seluruh pesawahan, tapi pada tahun ini tidak ada air, kehidupan warga menjumpai banyak kesulitan. Bapak Le Van Khang di Desa Phu Nhon, Kecamatan Phu Hoi, Kabupaten An Phu yang hidup dengan mata pencarian menangkap ikan mengatakan: “Tidak ada air, kehidupan para keluarga yang hidup dengan kejuruan menangkap ikan sangat sulit, karena tidak ada air berarti tidak ada ikan. Hidup dengan mata pencarian ini harus menderita kesengsaraan. Anak-anak saya harus pergi ke Provinsi Binh Duong untuk hidup memburuh menghidupi keluarga”.
Bapak Nguyen Van Thanh yang juga adalah warga Desa Phu Nhon dan khusus menanam padi. Karena pada tahun ini belum ada air, maka keluarga masih belum menanam. Dia memberitahukan: “Pada tahun ini belum ada air. Pada saat-saat seperti ini beberapa tahun lalu sudah ada air. Tidak ada air, maka usaha produksi juga menjumpai kesulitan. Sekarang ini, saya hanya mengharapkan ada air supaya ada tanah lumpur agar padi barulah membeirkan hasil, mengurangi biaya pupuk”.
Bersama-sama memanfaatkan dan menggunakan Sungai Mekong secara bertanggung-jawab dan efektif Sungai Mekong
Doktor Khem Sothea, pakar urusan prakiraan banjir dari Komisi Sungai Mekong menegaskan bahwa taraf air Sungai Mekong yang turun sampai taraf yang rendah seperti itu pada musim hujan merupakan gejala tidak normal. Hal ini berasal dari beberapa sebab seperti misalnya curah hujan tahun ini rendah, cabang-cabang sungai yang mengalir ke Sungai Mekong dieksploitasikan secara berkelebihan dan khususnya ialah karena beberapa waduk hidrolistrik di daerah udik sungai telah mencegah aliran utama untuk mengakumulasi air pada danau cadangan air.
Air Sungai Mekong menjadi rendah bahkan pada musim hujan seperti sekarang ini telah menimbulkan dampak-dampak yang serius terhadap negeri-negeri di sepanjang Sungai Mekong, khususnya negeri-negeri di daerah hilir sungai seperti Kamboja dan Viet Nam. Pertama-tama ialah produksi pertanian menderita pengaruh hebat, tidak cukup air untuk usaha cocok tanam. Kedua, eko-sistim dan keanekaragaman biologi di sepanjang sungai juga menderita pengaruh negatif, banyak jenis makhluk terancam, volume ikan di Sungai Mekong yang merupakan sumber bahan makanan penting bagi warga Kamboja dan Viet Nam juga merosot. Ketiga, perhubungan jalan air di daerah hilir sungai menjumpai kesulitan. Yang paling serius ialah daerah-daerah di Dareah Dataran Rendah Sungai Mekong di Viet Nam akan mengalami penetrasi air asin. Untuk meminimalkan pengaruh terhadap warga di daerah hilir sungai, semua negara yang bersama memiliki sungai Mekong harus mengurangi pengaruh-pengaruh negatif dan subyektif yang ditimbulkan oleh manusia terhadap sungai ini. Semua negara anggota Komisi Sungai Mekong juga perlua meningkatkan semangat tanggung-jawab, memperkuat pertukaran informasi tentang aktivitas-aktivitas yang menimbulkan pengaruh terhadap aliran Sungai Mekong, termasuk juga di cabang-cabang sungai. Pada masa depan, semua negara akan bersama-sama menyusun dan menyatukan satu undang-undang tentang eksploitasi dan penggunaan secara efektif dan berkesinambungan terhadap Sungai Mekong.