(VOVWORLD) - Presiden Tiongkok Xi Jinping sedang melakukan kunjungan kenegaraan pada 3 Maret ke Negara-negara Eropa yaitu Perancis, Serbia dan Hongaria. Kunjungan berlangsung pada tanggal 5-9 Mei ini merupakan kunjungan pertama Xi Jinping ke Barat setelah lima tahun sejak kunjungan pada tahun 2019. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menghilangkan hambatan di antara keduanya sisi, menekankan pesan Beijing tentang hidup berdampingan secara damai dan kerja sama, bersama-sama menguntungkan.
Presiden Xi Jinping dan Presiden Emmnuel Macron pada pembicaraan di Paris (Foto: Xinhua/VNA) |
Pengembangan hubungan antara Beijing - Paris dan Tiongkok dengan Uni Eropa menjadi topik diskusi utama dalam kunjungan pemimpinaTiongkok kali ini, dalam konteks banyak masalah besar regional dan internasional yang menuntut untuk memperkuat kerja sama multilateral.
Memperkokoh dan Memperkuat Kerja Sama yang Saling Menguntungkan
Prancis adalah tempat persinggahan pertama Bapak Xi Jinping dalam lawatannya ke Eropa kali ini. Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Prancis tidak henti hentinya memperluas hubungan perdagangan, pertukaran budaya, dan silaturahni rakyat. Pada tahun 2023, nilai perdagangan bilateral meningkat tajam, 800 kali lipat, mencapai lebih dari 78 miliar USD. Tiongkok saat ini merupakan mitra dagang terbesar Perancis di Asia, sedangkan Perancis adalah mitra dagang terbesar ketiga dan juga menjadi sumber ekspor terbesar ketiga bagi Tiongkok di antara negara-negara di Uni Eropa.
Sementara itu, investasi Tiongkok di Serbia jauh melebihi investasi negara-negara besar di Eropa seperti Jerman dan Prancis. Saat ini, Tiongkok telah bangkit menjadi investor utama dan terbesar di Serbia. Sedangkan untuk Hongaria, negara tersebut saat ini menjadi tujuan utama di Eropa untuk investasi Tiongkok dalam hal baterai kendaraan listrik.
Oleh karena itu, lawatan pertama Bapak Xi Jinping ke Eropa setelah 5 tahun ini, untuk membangun kembali hubungan pada saat terjadinya ketegangan global dan hubungan perdagangan Uni Eropa-Tiongkok mengalami banyak hambatan.
Pertemuan trilateral tersebut di Paris pada 6 Mei (Foto: Reuters) |
Pada pertemuan trilateral dengan Presiden negara tuan rumah, Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen di Paris pada 6 Mei, Presiden Tiongkok, Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok menganggap Uni Eropa sebagai sebuah aspek penting dalam kebijakan diplomatik dan adalah mitra penting dalam peta jalan memodernisasi negara. Pada pihaknya, Presiden Prancis, Macron dan Presiden Komisi Eropa, von der Leyen mengimbau Tiongkok untuk memastikan perdagangan yang lebih seimbang. Imbauan ini dikeluarkan pada konteks Uni Eropa telah melakukan penyelidikan terhadap turbin angin, peralatan medis, dan kendaraan listrik Tiongkok.
Pertemuan trilateral tersebut dinilai oleh para pengamat adalah terus terang ketika kedua belah pihak tidak segan-segan menunjukkan pandangannya secara gamblang.
Menciptakan Motivasi Baru bagi Hubungan Bilateral
Kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke tiga negara di Eropa berlangsung dalam konteks Tiongkok ingin menstabilkan hubungan bilateral dengan Uni Eropa. Xi Jinping juga berusaha menghindari satu perang dagang dengan Uni Eropa dan mengurangi tuduhan dan celaan Eropa terhadap Tiongkok tentang perdagangan serta sejumlah masalah lainnya. Selain itu, Serbia dan Hongaria keduanya adalah anggota Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok. Kunjungan Presiden Tiongkok turut berkontribusi dalam mempercepat laju pembangunan jalur jalan kereta api berkecepatan tinggi dalam kerangka Inisiatif ini. Khususnya bagi Serbia, kunjungan ini juga merupakan peluang untuk memperkokoh posisi Tiongkok sebagai mitra utama di kawasan Balkan Barat.
Kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke Eropa menambah motivasi kerja sama di banyak bidang, terutama di bidang-bidang di mana kedua belah pihak bisa berbagi kepentingan dan potensi. Hal ini tidak hanya membantu memperkokoh kemitraan strategis yang komprohensif Tiongkok – Uni Eropa saja, tetapi juga memiliki arti penting dalam skala global ketika Tiongkok dan Uni Eropa memainkan peran penting dalam menyelesaikan tantangan-tantangan dunia. Dalam konteks ekonomi dan politik global yang berubah dengan cepat, hubungan Tiongkok - Uni Eropa dikaitkan dengan perkembangan kedua pihak di masa depan, menimbulkan pengaruh penting terhadap manajemen global dan multilateralisme. Perkembangan hubungan Tiongkok-Uni Eropa yang sehat dan stabil akan membawa kepentingan bagi keduanya. Oleh karena itu, kunjungan Presiden Tiongkok, ke Eropa kali ini menyampaikan pesan Beijing tentang hidup berdampingan secara damai, koorperatif, dan saling menguntungkan./.