Peristiwa ini dianggap sebagai terobosan diplomatik, karena sebelumnya, kekhawatiran tentang bahaya timbulnya satu perang saudara yang berlumuran darah dan berskala besar telah mendekat. Sebelum berangkat menuju ke Seoul (Republik Korea) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Keamanan Nuklir, pada 25 Maret, Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah berpendapat bahwa ini mungkin merupakan kesempatan terakhir bagi Suriah. Dan dengan segala yang sedang berlangsung, opini umum beranggapan bahwa, pemerintah pimpinan Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah dapat memanfaatkan kesempatan, menurunkan suhu panas yang sedang berada di tingkat maksimal.
Ilustrasi
(Foto: vietnamplus.vn)
Menurut rencana Utusan Khusus Kofi Annan, bentrokan antara semua pihak harus dihentikan dan diawasi oleh PBB; pasukan-pasukan Pemerintah Suriah akan menarik serdadu dan senjata kelas berat dari semua kota yang sedang berlangsung demonstrasi; menghentikan baku hantam sedikit-dikitnya dua jam setiap hari untuk melakukan aktivitas bantuan kemanusiaan ke kawasan-kawasan yang terpengaruh, membebaskan semua orang yang ditahan dalam bentrokan selama setahun ini; menuju ke dialog politik antara pemerintah dan pihak oposisi. Usulan ini tidak mengungkapkan batas waktu bagi pemerintah Suriah untuk melaksanakan tuntutan-tuntutan itu, serta tidak berseru kepada Presiden Bashar al-Assad untuk meletakkan jabatan. Ini dianggap sebagai satu hal yang berbeda sama sekali terbanding dengan tuntutan-tuntutan yang sebelumnya diajukan kalangan pejabat Barat. Menurut Utusan Khusus Kofi Annan, hanya rakyat Suriah yang baru bisa menentukan nasib Presiden Bashar Al-Assad.
Masalahnya sekarang ini yalah semua pihak oposisi harus melakukan perundingan untuk menghentikan bentrokan. Itu akan merupakan “
kunci menuju ke perdamaian” baik bagi rakyat Suriah saja maupun bagi seluruh kawasan dan komunitas internasional. Dengan usulan ini, pihak oposisi di Suriah juga telah melakukan gerak-gerik yang positif. Pada 27 Maret, semua pihak oposisi di negara ini telah sepakat mengirim Dewan Nasional Suriah (SNC) sebagai wakil mereka dan berseru kepada Presiden Bashar Al-Assad supaya menarik semua tank guna menunjukkan bahwa dia dengan serius menginginkan perdamaian. Pernyataan dibacakan di depan kalangan pers pada saat penutupan konferensi semua pihak oposisi yang berlangsung dua hari (26 dan 27 Maret) di kota Istanbul-Turky. Segera setelah keputusan Suriah ini, komunitas internasional telah memberikan reaksi-reaksi positif. Dalam reaksinya, Amerika Serikat berseru kepada Suriah supaya “cepat mengubah kata-kata menjadi aksi”. Juru bicara Gedung Putih Victoria Nuland menilai keputusan pemerintah Suriah adalah “
satu kemajuan penting”. Di kota London, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menilai bahwa, persetujuan Presiden Bashar Al- Assad terhadap rencana perdamaian merupakan “satu langkah penting pertama” yang menuju ke penghentian kekerasan, akan tetapi berpendapat bahwa, hal ini harus dilakukan secara “
tulus dan serius”.
Tidak bisa ada perdamaian di Timur Tengah tanpa peranan penting dari Suriah
(Foto: vov.vn)
Duta Besar Republik Federasi Jerman di PBB Peter Wittig menekankan bahwa, tindakan kongkrit Suriah akan membuktikan iktikat baiknya. Duta Besar Maroko di PBB Mohammed Loulichki, wakil Liga Arab di PBB menyampaikan harapan bahwa, “
ini akan mengawali satu motivasi yang mendatangkan berita baik kepada Dewan Keamanan PBB”. Jelaslah bahwa, harapan tentang perdamaian, kestabilan untuk negara Timur Tengah ini menjadi hasrat dari komunitas internasional. Karena data-data statistik telah memperlihatkan sengitnya bentrokan, serta kerugian yang sedang dihadapi rakyat. Sampai saat ini, lebih dari 9.000 orang Suriah telah tewas karena kekerasan, sementara itu, gelombang pengungsian meningkat, kehidupan menghadapi banyak kesulitan, dari kebutuhan kehidupan minimal sampai semua jenis obat-obatan, pengobatan medis.
Oleh karena itu, diterimanya rencana perdamaian yang diajukan Utusan Khusus Kofi Annan merupakan “
satu langkah penting”, pertama-tama yalah ia memberikan syarat kepada organisasi internasional untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat di sini. Bisa dimengerti akan simpati dan dukungan positif yang sedang diusahakan oleh Amerika Serikat dan negara-negara adi kuasa Barat untuk Konferensi “sahabat-sahabat Suriah” yang akan diadakan di Turky pada 1 April mendatang. Moskwa telah dengan keras menolak berpartisipasi pada Konferensi tersebut dan menekankan bahwa, pertemuan ini bertujuan menciptakan syarat yang kondusif bagi intervensi dari luar pada internal Suriah, jadi bukan bertujuan mencari jalan dialog dan penanganan bentrokan secara damai di negara Timur Tengah ini. Opini umum berpendapat bahwa, hasil-hasil permulaan dalam usaha Utusan Khusus Kofi Annan telah menjadi indikasi positif, menciptakan ancang-ancang untuk proses kerujukan, penghentian kekerasan dan baku tembak kalau semua pihak bersama-sama mempunyai ikhtikat dan tekad./.