(VOVWORLD) - Pada Selasa (17 Juli) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Kota New York, Amerika Serikat, Viet Nam telah menyampaikan Laporan Nasional Sukarela (VNR) tentang pelaksanaan Target-Target Perkembangan yang Berkesinambungan (SDGs) dari PBB. Sebagai anggota Dewan Sosial-Ekonomi masa bakti 2016-2018, di depan forum ini, Viet Nam terus menegaskan pandangan-nya yaitu perkembangan yang berkesinambungan harus diselipkan dengan menjelujuri semua strategi dan rencana perkembangan sosial-ekonomi dan menjadi prioritas primer.
Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen The Phuong.(Foto cadn.com.vn) |
Froum politik tingkat tinggi tentang perkembangan yang berkesinambungan dari Dewan Sosial-Ekonomi PBB pada tahun ini menghimpun lebih dari 2500 utusan asal 193 negara anggota PBB, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan kalangan sarjana internasional. Dengan tema: “Berubah mengarah ke masyarakat-masyarakat yang berkesinambungan dan mandiri”, forum tahun ini memeriksa pelaksanaan 6 diantara 17 target perkembangan yang berkesinambungan dan mempelajari Laporan yang disampaikan 47 negara.
Prestasi yang patut dicatat.
Dalam laporan-nya, wakil Viet Nam, Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen The Phuong menonjolkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam melaksanakan 17 SDGs, bersamaan itu menegaskan pandangan perkembangan yang berkesinambungan yang diselipkan dengan menjelujuri semua strategi dan rencana perkembangan sosial-ekonomi dan dikongkritkan dalam Rencana Aksi Nasional tentang pelaksanaan Agenda 2030 dengan 115 target kongkrit.
Pada kenyataannya, pada waktu lalu, Viet Nam telah mencapai prestasi-prestasi tentang perkembangan sosial-ekonomi, dibuktikan dengan angka-angka statistik yang mengesankan. GDP Viet Nam pada tahun-tahun 2015, 2016 dan 2017 secara berturut-turut mencapai 6,7%, 6,2% dan 6,8% sementara itu persentase kemiskinan multidimensi berkurang dari 9,9% tahun 2015 menjadi hanya tinggal di bawah 7% pada tahun 2017.
Pada tahun 2016, persentasi kepala keluaga yang menggunakan sumber air bersih mencapai 93,4% dan persentase kepala keluarga yang mendekati jaringan listrik mencapai 99%. Persentase pengguna Internet mencapai 54,2% pada tahun 2017. Yang patut diperhatikan ialah persentase pencakupan asuransi kesehatan mencapai 86,4% pada tahun 2017 dan Viet Nam sedang berupaya mengarah ke target asuransi kesehatan seluruh rakyat pada tahun 2020. Di satu forum APEC akhir tahun 2017, Deputi Perdana Menteri Viet Nam, Vu Duc Dam telah menekankan: “Bagaimana bisa ada sistim kebijakan yang menjamin asuransi kesehatan yang mencakupi seluruh rakyat dengan bermacam-macam paket jasa untuk bisa memenuhi semua tuntutan rakyat yang sangat beraneka-ragam. Bagaimana mengubah cara pembiayaan dalam kesehatan, berangsur-angsur menggeser dari pemeriksaan dan pengobatan pada pokoknya ke langkah-langkah preventif. Bersama itu memacu unsur-unsur ekonomi melakukan investasi pada pengembangan panti-panti perawatan kesehatan semua orang, khususnya panti-panti perawatan kaum wreda.Semua hal itu menuntut adanya pembaruan dratis di cabang kesehatan secara”.
Untuk menggelarkan secara kuat bimbingan Pemerintah ini, Kementerian Kesehatan Viet Nam, pada tanggal 15 Juli ini telah menyesuaikan 88 jasa kesehatan menurut arah pengurangan untuk menjamin agar warga bisa memperoleh hak mendapat perawatan kesehatan sebaik-baiknya. Ibu Tran Thi Giang Huong, Kepala Direktorat Kerjasama Internasional dari Kementerian Kesehatan Viet Nam memberitahukan; “Vietnam memberikan komitmen yang kuat, kepemimpinan Pemerintah sangat gigih dan upaya keras dari sistim politik, khususnya cabang kesehatan dalam meningkatkan tarap pencakupan asuransi kesehatan rakyat. Ketika rakyat dilindungi oleh asuransi kesehatan, maka kalau ada gejolak tentang kesehatan akan ada asuransi kesehatan yang membayar”.
Di samping itu, Viet Nam juga mengalami kemajuan-kemajuan dalam memperkuat kesetaraan gender di semua bidang politik, ekonomi, sosial-budaya; mengurangi ketidaksetaraan dan memperbaiki cara pendekatan informasi dan hukum untuk rakyat; memperhatikan kelompok-kelompok rentan dalam masyarakat seperti kaum miskin, kaum penyandang cacad, warga etnis minoritas melalui pelaksanaan serentetan kebijakan.
Berupaya keras agar tidak ada yang tertinggal di belakang.
Dalam proses pelaksanaan, Viet Nam masih menghadapi banyak tantangan sosial dan lingkungan, menghadapi dengan perubahan iklim, menjumpai kesulitan tentang sumber dana. Namun pada waktu mendatang, Viet Nam akan terus berupaya keras untuk melaksanakan Rencana Aksi, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan seiring dengan pelaksanaan kemajuan, kesetaraan sosial, pelestarian lingkungan ekologi, pengelolaan dan penggunaan secara berhasil-guna sumber daya alam, berinisiatif beradaptasi dengan perubahan iklim.
Laporan Nasional Sukarela tentang pelaksanaan Target-Target Perkembangan yang Berkesinambungan dari PBB yang disampaikan oleh Viet Nam kali ini menegaskan kembali Viet Nam berkomitmen akan terus mengembangkan anggota yang berinisiatif, aktif dan bertanggung jawab dari komunitas internasional dalam upaya menjamin agar semua warga bisa mengembangkan potensi, menghadiri dan menikmati prestasi perkembangan secara setara.